41
4. Metode Pembelajaran Group Investigation GI. a. Pengetian Group Investigation GI
Strategi belajar kooperatif GI dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Secara umum perencanaan
pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang,
tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit mated pokok bahasan yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan
laporan kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan atau memamerkan laporannya kepada seluruh kelas, untuk berbagi dan saling
tukar informasi temuan mereka Burns, et al., tanpa tahun. Menurut Soedjadi 1999: 162, model belajar “investigasi” sebenarnya
dapat dipandang sebagai model belajar “pemecahan masalah” atau model “penemuan”. Tetapi model belajar “investigasi” memiliki kemungkinan besar
berhadapan dengan masalah yang divergen serta alternatif perluasan masalahnya.
Menurut Slavin 1995, strategi kooperatif GI sebenarnya dilandasi oleh filosofi belajar John Dewey. Teknik kooperatif ini telah secara meluas
digunakan dalam penelitian dan memperlihatkan kesuksesannya terutama untuk program-program pembelajaran dengan tugas-tugas spesifik.
Di dalam kelas yang menerapkan model investigasi kelompok, guru lebih berperan sebagai konselor, konsultan, dan pemberi kritik yang bersahabat.
Kedudukan guru dalam model pembelajaran ini, dijelaskan oleh Joyce Weil 1980: 240 bahwa guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan
42 proses yang terjadi dalam kelompok membantu siswa merumuskan
rencana, melaksanakan, mengelola kelompok. Dalam rangka ini guru seyogyanya membimbing dan mengarahkan kelompok melalui tiga tahap
Suherman, 1992: 63: a. Tahap pemecahan masalah,
b. Tahap pengelolaan kelas, c. Tahap pemaknaan secara perseorangan.
Di dalam investigasi kelompok, enam tahap yang dikemukakan oleh Slavin 1995: 113-114 yaitu:
1 identifikasi topik dan mengatur siswa kedalam kelompok, 2 merencanakan tugas belajar,
3 melaksanakan tugas investigasi, 4 mempersiapkan laporan akhir,
5 menyajikan laporan akhir, dan 6 evaluasi.
Selanjutnya Thelen Joyce dan Weil, 1980:332 mengemukakan tiga konsep utama dalam pembelajaran GI, yaitu:
1. Inquiry 2. Knowledge
3. The dynamics of the learning group
Model group investigation ini memiliki dua dampak sekaligus pada diri para siswa, yakni dampak instruksional instructional effect dan dampak
sertaan nuturance effect . Joyce dan Weill 1986 mengemukakan bahwa setiap model
pembelajaran memiliki unsur-unsur : 1 Sintakmatik, 2 Sistem Sosial, 3 Prinsip Reaksi, 4 SistemPendukung, dan 5 Dampak Instruksional
dan Pengiring.
43 Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
cooperative model GI dapat meningkatkan kompetensi belajar siswa dan Peran guru dalam investigasi kelompok sebagai narasumber dan fasilitator
serta guru harus membuat model kemampuan komunikasi dan social yang diharapkan dari para siswa. Dimana guru tersebut berkeliling diantara
kelompok-kelompok yang ada dan untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola tugasnya, membantu tiap kesulitan yang mereka hadapi dalam
interaksi kelompok, termasuk masalah dalam kinerja terhadap tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan proyek pembelajaran.
b. Karakteristik model pembelajaran Investigasi Kelompok