118 yaitu perencanaan, pelaksanaan pengamatan observing dan tindakan, dan
refleksi.Tahap pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang telah disusun berupa desain pembelajaran menggambar
proporsi tubuh wanita dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation.
Data yang disajikan merupakan hasil pengamatan dengan menggunakan tes pilihan ganda, observasi, dan tes unjuk kerja. Adapun hal-
hal yang akan diuraikan meliputi deskripsi tiap siklus dan hasil dari penelitian, yang akan diuraikan sebagai berikut:
a. Pra Siklus
Berdasarkan hasil pra siklus tersebut peneliti mendapatkan informasi tentang kondisi kelas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Kegiatan pra siklus dilaksanakan oleh peneliti melalui observasi data kelas dan wawancara peserta didik kelas X Busana Butik SMK Negeri 1
Sewon tentang kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita. Beberapa informasi yang diperoleh peneliti antara lain sebagai berikut:
1 Dalam mengajar menggambar proporsi tubuh wanita metode yang digunakan oleh guru yaitu metode ceramah dan demonstrasi dengan
contoh gambar. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang termotivasi dan kurang bersemangat dalam memperhatikan penjelasan materi.
2 Setelah penyampaian materi pembelajaran kemudian guru memberikan tugas atau praktek terkait dengan materi pembelajaran
tersebut, namun jika tugas belum selesai dikerjakan, dapat diselesaikan dirumah. Cukup banyak siswa yang mengalami kesulitan
119 pada saat praktek sehingga dalam mengerjakan tugas tidak
maksimal. 3 Pada saat guru menerangkan siswa kurang termotivasi untuk
memperhatikan penjelasan. Proses belajar mengajar terkesan kurang bervariasi, siswa malu bertanya kepada guru dan lebih memilih
bertanya kepada teman dekatnya. Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi gaduh dan tidak terkendali.
4 Pekerjaan rumah banyak yang belum mengerjakan atau terlambat mengumpulkan tugas, bahkan ada siswa yang mengerjakan tugas
asal jadi. Keadaan demikian menyebabkan rendahnya kualitas belajar mengajar, sehingga menyebabkan kompetensi yang diharapkan
kurang tercapai dalam tujuan pembelajaran. 5 Dari 33 siswa yang mengikuti pembelajaran menggambar busana,
masih terdapat 46,9 siswa yang belum tuntas KKM sehingga tingkat ketuntasan KKM masih perlu dikembangkan.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi siswa masih perlu untuk ditingkatkan. Dalam proses pembelajaran diperlukan
pembelajaran yang menarik, mudah dipahami dan membuat aktif peserta didik. Penyampaian materi dapat dilakukan dengan menggunakan
metode pembelajaran yang dianggap sesuai, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk mengatasinya dapat ditempuh dengan model
pembelajaran Group Investigation, yang didalamnya mendidik kerjasama siswa dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan.
Dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Group Investigation, Siswa dapat belajar aktif dalam mengemukakan pendapat, menerima ide atau
120 gagasan, saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas, saling menghargai
sesama teman, saling melengkapi pendapat teman, dan dapat melatih percaya diri siswa, serta guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau
konsultan dalam pembelajaran, kemudian pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerja sama dan berinteraksi antar siswa dalam
kelompok tanpa memandang latar belakang. Sehingga adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama
sampai tahap akhir pembelajaran. Diharapkan melalui metode pembelajaran ini dapat meningkatkan kompetensi menggambar proporsi tubuh wanita di
SMK Negeri 1 Sewon.
a. Siklus I