Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga

35 LSM Sahabat Perempuan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa koselor di Sahabat Perempuan dalam menangani korban kekerasan seksual berperan dalam hal konseling hukum, konseling psikologis, dan trauma healing. Adapun konseling yang diberikan berupa penguatan perempuan korban dan memotivasi para korban kekerasan seksual. Pada korban kekerasan seksual merasakan dampak yang sangat positif, mereka mengakui konselor sangat berperan dalam mengembalikan keberanian dan semangat mereka dalam menghadapi kehidupan di masa depan. Hambatan yang dihadapi Sahabat Perempuan dalam menangani korban kekerasan seksual adalah SDM Sahabat Perempuan yang kurang mencukupi, kurang kooperatifnya korban saat proses penanganan kasus. Penelitian tersebut berkaitan dengan bidang kajian penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu bidang kekerasan terdahadap perempuan. Namun disini peneliti lebih memfokuskan pada KDRT yang dialami oleh korban perempuan. Peneliti akan melihat berbagai penanganan dan pendampingan yang dilakukan oleh Sahabat Perempuan serta hambatan-hambatan yang ada, bukan tidak mungkin hambatan serupa akan dialami oleh LSM Rifka Annisa dalam pemberdayaan perempuan korban KDRT 36

C. Kerangka Berpikir

Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin akan berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual ataupun psikologis, dan termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan sewenang-wenang, baik yang terjadi di ranah domestik maupun publik. Kekerasan dapat terjadi dimana saja, sekalipun dalam lingkungan keluarga seperti kekerasan terhadap anakistri. Tidak hanya itu, kekerasan juga dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyrakat umum seperti pelecehan seks oleh orang lain, praktik-praktik budaya yang merugikan perempuananak perempuan, dan lain sebagainya. Jika terjadi tindak kekerasan tersebut maka sesegera mungkin untuk mencari pertolongan. Pertolongan dapat ditemukan baik didalam keluarga maupun meminta bantuan pihak ketiga. Hindari menyalahkan diri sendiri dan membuat keyakinan bahwa siapapun berhak mendapatkan kehidupan yang aman. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji mengenai pelaksanaan pendampingan terhadap korban KDRT di LSM Rifka Annisa. Oleh karena itu, secara ringkas kerangka berfikir dalam penelitian ini digambarkan dalam bagan di bawah ini: 37 Bagan 1. Kerangka Berpikir Konseling Laki-laki Masyarakat Laki-laki Perempuan Pernikahan KDRT LSM Rifka Annisa Program Pendampingan Psikologis Hukum Monitoring Korban Berdaya