Shock Kecelakaan yang Sering Terjadi dan Cara Pertolongannya

48 Kegiatan Pembelajaran 2 2 Upaya Pertolongan a Pada patah tulang terbuka, pertama-tama harus dihentikan pendarahannya lalu ditutup dengan kain bersih, kemudian dipasang bidai agar tidak bergerak sewaktu dibawa ke dokter, rumah sakit atau Puskesmas. b Pada patah tulang tertutup, korban diberikan agar tidak banyak bergerak, sehingga tidak bertambah sakit dan memperburuk keadaan patah tulangnya. c Bila tidak ada bidai pada kecelakaan patah tulang kaki, bantal dapat dipakai sebagai ganjal atau apa saja, agar korban merasa enak dan tidak bertambah sakit Gambar 5. Peralatan dan cara memberikan pertolongan pada kecelakaan luka dan patah tulang 49 PJOK SD KK C

f. Terkena Aliran Listrik

Shock listrik terjadi bila tubuh seseorang dilalui arus listrik, badannya kena kawat listrik, kena pesawat listrik atau kena halilintar. 1 Gejala-gejalanya a Kesadaran hilang b Pernapasan berhenti, karena lumpuhnya pusat pernapasan. c Kadang-kadang luka terbakar hebat. d Terdapat pendarahan halus pada kulit. 2 Cara Melepaskan dari Arus Listrik a Pertama-tama melepaskan kontak antara korban dengan pembawa arus listrik. Sangat berbahaya melepaskan korban dengan tangan, atau memegang badan atau pakaiannya, terlebih-lebih jika badan atau pakaian korban basah, misalnya karena keringat. b Kalau sekering listrik dekat, putuskan sekering dengan segera. Kalau tidak ada sekering, lakukanlah hal-hal sebagai berikut. c Berdirilah di atas papan yang kering atau di atas pakaian kering. d Balutlah tangan dengan pakaian kering dan tebal, atau memakai sarung tangan karet. e Tariklah korban pada pakaiannya yang kering untuk melepaskan korban dari pembawa arus listrik. f Tindakan selanjutnya, kalau korban tidak bernapas, buatlah pernapasan buatan. Pernapasan buatan harus dilakukan sampai korban dapat bernapas kembali. Setelah korban dapat bernapas kembali, balutlah lukanya.

g. Pingsan

Pingsan adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit, karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen.