Kebutuhan air lainnya Kebutuhan Air

Tabel 7.3 Kebutuhan Air Proses Pabrik Kebutuhan Jumlah air kgjam Reaktor Prehidrolisis R-101 30000 Reaktor Hidrolisis R-102 66224,460 Total 96224,460

7.2.3 Kebutuhan air lainnya

a. Kebutuhan air domestik Kebutuhan air domestik untuk tiap orangshift adalah 40–100 ltrhari Metcalf, 1991. Diambil 80 literhari = 3,33 literjam ρ air pada 30 o C = 995,68 kgm 3 Geankoplis, 2003 Jumlah karyawan = 160 orang Maka total air domestik = 3,33 literjam × 160 = 532,8 ltrjam × 0,99568 kgliter = 531,029 kgjam b. Kebutuhan air laboratorium Kebutuhan air untuk laboratorium adalah 1000 – 1800 ltrhari Metcalf dan Eddy, 1991, Maka diambil 1500 ltrhari = 62,230 kgjam. c. Kebutuhan air kantin dan tempat ibadah Kebutuhan air untuk kantin dan rumah ibadah adalah 40 – 120 literhari Metcalf dan Eddy, 1991, Maka diambil 120 literhari = 5 literjam ρ air pada 30 o C = 995,68 kgm 3 Geankoplis, 2003 Pengunjung rata – rata = 100 orang. Maka total kebutuhan airnya = 5 × 100 = 500 ltrjam × 0,99568 kgliter = 497,840 kgjam d. Kebutuhan air poliklinik Kebutuhan air untuk poliklinik adalah 400 – 600 ltrhari. Metcalf dan Eddy, 1991. Maka diambil 600 ltrhari = 24,892 kgjam Universitas Sumatera Utara Tabel 7.4 Pemakaian Air Untuk Berbagai Kebutuhan Tempat Jumlah kgjam Domestik 531,029 Laboratorium 62,230 Kantin dan tempat ibadah 497,840 Poliklinik 24,8920 Total 1115,991 Total air untuk berbagai kebutuhan domestik, W d = 1115,991 kgjam Sehingga total kebutuhan air adalah : Total kebutuhan air = 29060,173 + 1133586,780 + 96224,460 + 1115,991 Total kebutuhan air = 1230927,231 kgjam Sumber air untuk pabrik pembuatan fenol ini adalah dari Sungai Rokan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dimana sungai Rokan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 80 m 3 detik dan pada musim hujan 120 m 3 detik Buana, 2008. Adapun kualitas air Sungai Rokan, Riau dapat dilihat pada tabel 7.5 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 7.5 Kualitas Air Sungai Rokan, Riau No Analisa Satuan Metode Hasil I. FISIKA 1. Bau SMWW-206 Tidak berbau 2. Kekeruhan NTU SMWW-214 A 115,16 3. Rasa SMWW-211 Tidak berasa 4. Warna TCU SMWW-204 150 5. Suhu C SMWW-212 25 6. TDS mgl APHA-208 C 186

II. KIMIA

1. Total kesadahan dalam CaCO 3 mgl SMWW-309 B 130 2. Chloride mgl ASTM D-512 1,3 3. NH 3 -N mgl APHA-418 AB Nil 4. Zat organik dalam KMnO 4 COD mgl SMCA C-48 65 5. SO 4 - mgl ASTM D-516 0,0025 6. Sulfida mgl APHA-428 D 0,00012 7. Cr +2 mgl APHA-117 A Nil 8. NO 3 - mgl ASTM D-3867 0,0031 9. NO 2 mgl ASTM D-3867 - 10. Chlorine mgl CCAM-M2 Nil 11. Ph mgl ASTM D-1293 6,6 12. Fe 2+ mgl AAS 10 13. Mn 2+ mgl AAS 0,016 14. Zn 2+ mgl AAS 0,0012 15. Pb 2+ mgl AAS Nil 16. Ca 2+ mgl AAS 63 17. Mg 2+ mgl AAS 87 18. CO 2 bebas mgl ASTM D-513 E 132 19. Cu 2+ AAS 0,0032 Sumber : Laboratorium PERTAMINA UP II DUMAI, 2008 Universitas Sumatera Utara Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air water intake yang juga merupakan tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air di pabrik terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Screening 2. Sedimentasi