Tahap Pre Treatment Deskripsi Proses

antara lain adalah rangkaian proses untuk mendapatkan produk yaitu fenol relatif banyak. Proses yang dipilih dalam pembuatan fenol yaitu pirolisis. Alasan dipilihnya proses pirolisis yaitu:  Melimpahnya limbah tandan kosong kelapa sawit di Indonesia, sehingga perlu dimanfaatkan menjadi produk yang lebih berguna dan bernilai ekonomis.  Mengurangi polusi udara. Karena selama ini limbah tandan kosong kelapa sawit hanya dibakar untuk boiler.  Pirolisis merupakan teknologi yang potensial untuk menghasilkan bahan bakar dan bahan-bahan kimia dari limbah tandan kosong kelapa sawit.  Pirolisis merupakan teknologi yang menguntungkan dalam pengolahan biomassa.  Bahan pendukung yang digunakan relatif tidak mahal dan mudah didapat.  Tidak dibutuhkan peralatan bertekakan tinggi yang mahal.

2.6 Deskripsi Proses

Pada proses pembuatan fenol dari tandan kosong kelapa sawit dengan cara pirolisis terdapat 3 proses utama yaitu: pre-treatment, pirolisis, dan pemurnian produk.

2.6.1 Tahap Pre Treatment

Bahan baku yang berupa tandan kosong kelapa sawit TKKS dipindahkan dari gudang penyimpanan melalui bucket elevator menuju grinder dengan tujuan untuk memperkecil ukuran TKKS. TKKS yang keluar dari crusher diperkecil lagi ukurannya menggunakan Roll Ball Mill hingga kehalusan 100 mesh kemudian diangkut dengan bucket elevator ditampung dalam bin. Selanjutnya menuju tangki hidrolisa. Proses pre hidrolisa dilakukan dengan tujuan menghidrolisa hemiselulosa yang terkandung dalam TKKS menjadi xylose yang berupa cairan sehingga dapat dipisahkan. Pre hidrolisa dilakukan dengan cara menambahkan asam sulfat H 2 SO 4 yang berfungsi sebagai katalis dengan konsentrasi 4,4 dan air. Dalam hal ini merupakan perbandingan persen berat antara asam sulfat H 2 SO 4 dengan air dari total bahan yang masuk. Universitas Sumatera Utara Perbandingan asam sulfat dan air yaitu 1: 17 Novitri, Amelia dan Listyani, 2009. Reaksinya adalah sebagai berikut: C 5 H 8 O 4 n + nH 2 O nC 5 H 10 O 5 Hemiselulosa Air Xylose Proses pre hidrolisa dilakukan pada suhu 373 K 100 C dengan menggunakan medium pemanas steam. Pada tangki pre hidrolisa tebentuk xylose C 5 H 10 O 5 yang berupa liquid dan padatan yang tidak terhidrolisa yaitu lignoselulosa campuran selulosa dan lignin. Konversi xylose yang terbentuk yaitu 90 Bedger, 2002. Lignoselulosa dan xylose C 5 H 10 O 5 yang terbentuk dipisahkan dengan menggunakan filter press dengan prinsip pemisahan fraksi padatan dan fraksi cair. Effisiensi dari alat ini adalah 95 Asumsi. Lignoselulosa diangkut menuju tangki hidrolisa. Proses hidrolisa dilakukan dengan cara menambahkan asam sulfat H 2 SO 4 yang berfungsi sebagai katalis dengan konsentrasi 8 dan air. Perbandingan asam sulfat H 2 SO 4 dengan air adalah 1:10 Novitri, Amelia dan Listyani, 2009 dari jumlah bahan yang masuk. Reaksinya sebagai berikut: C 6 H 10 O 5 n + nH 2 O nC 6 H 12 O 6 Selulosa Air Glukosa Proses hidrolisa dilakukan pada tekanan 1 atm dan suhu 380 K 180 C dengan menggunakan media pemanas steam. Pada proses tersebut selulosa dalam lignoselulosa akan terhidrolisa menjadi glukosa dan padatan yang tersisa sebagai hasil samping berupa lignin. Konversi glukosa yaitu 76 Berger, 2002. Lignin dan glukosa dipisahkan dengan filter press dengan prinsip pemisahan fraksi padatan dan fraksi cair. Effisiensi dari alat ini adalah 95 Asumsi. Cake yang keluar diangkut menuju rotary dryer dengan maksud mengurangi kadar air dari padatan lignoselulosa sampai 2 padatan kering.

2.6.2 Tahap Pirolisis