5. Menghitung diameter outlet gas De m
D De
1,0122 2
6. Menghitung pemecah vorteks S S
= 0,5 × D = 1,0122 m
7. Menghitung diameter outlet partikel Dd Dd
= 0,375 × D = 0,759194 m
5.55 Condenser E-201
Fungsi : mengubah fasa uap campuran bahan menjadi fasa cair
Jenis : 1-2 shell and tube exchanger
Dipakai : 1 in OD Tube 18 BWG, panjang = 12 ft, 2 pass
Jumlah : 1 unit
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan heat exchanger sebelumnya, maka diperoleh :
R
d
= 0,1015 R
d
yang diizinkan ≥ 0,003
P
T
= 4,0397 psi
P
T
yang diperbolehkan = 10 psi
P
s
= 1,2549 psi P
s
yang diperbolehkan = 10 psi
5.56 Cooler E-202
Fungsi : menurunkan temperatur campuran bahan keluaran condenser
dari 500 °C ke 30 °C sebelum dimasukkan ke KOD Jenis
: 1-2 shell and tube exchanger Dipakai
: 1 in OD Tube 18 BWG, panjang = 12 ft, 2 pass Jumlah
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan cooler sebelumnya, maka diperoleh: R
d
= 0,0031 R
d
yang diizinkan ≥ 0,003
P
T
= 0,0064 psi
P
T
yang diperbolehkan = 10 psi
P
s
= psi
4831 ,
P
s
yang diperbolehkan = 10 psi
5.57 Heater E-203
Fungsi : Menaikkan temperatur dari 30 °C ke 80 °C sebelum campuran
bahan dimasukkan ke kolom distilasi 1 Jenis
: 1-2 shell and tube exchanger Dipakai
: 1 in OD Tube 18 BWG, panjang = 12 ft, 2 pass Jumlah
: 1 unit Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan heat exchanger sebelumnya, maka
diperoleh : R
d
= 0,0239 R
d
yang diizinkan ≥ 0,003
P
T
= 0,530 psi
P
T
yang diperbolehkan = 10 psi
P
s
= 0,4413 psi P
s
yang diperbolehkan = 10 psi
5.58 Knock Out Drum KOD-201
Fungsi :
Memisahkan fase liquid dan fase gas Desain
: Berupa bejana tangki vertikal dengan tutup dan alas
berbentuk segmen elips torispherical head Bahan konstruksi
: Carbon Steel
SA 285 A Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi: Tekanan P
= 101,3 kPa Temperatur T
= 303,15 K Laju alir massa F
= 10478,7936 kgjam
Universitas Sumatera Utara
Laju alir volume Q = 26594,155 m
3
jam = 260,879 ft
3
s Densitas gas
ρ
G
= 0,394 kgm
3
Perry, 1999 Densitas liquid
ρ
L
= 1073,1045 kgm
3
Perry, 1999 Langkah-langkah perhitungan:
1. Perhitungan maksimum kecepatan gas yang diijinkan v
v
Desain Knockout drum menggunakan mist eliminator
2 1
V V
L v
v
k v
k
v
= 0,2 fts 0,061ms tanpa mist eliminator
k
v
= 0,35 fts 0,107ms dengan mist eliminator
2 1
0,394 0,394
1073,1045 35
,
v
v v
v
= 18,2619 fts 2. Perhitungan cross sectional area A serta panjang L dan diameter D
v
v Q
A
= 619
, 18
26594,155 = 14,2854 ft
2
4
2
D A
;
A D
2
=
2854 ,
14 2
= 4,2648 ft = 1,2999 m
2
D L
; L = 2D
= 2 × 9,78629 = 8,52965 ft
= 2,5998 m 3. Menghitung tebal dinding Knockout Drum
Referensi yang digunakan dalam perhitungan tebal dinding t
s
adalah dalam Silla,H,, 2003, page, 279-284
ts =
α
s
×D + tc
Universitas Sumatera Utara
α
s
= P
S P
H
2 ,
1 2
tc = korosi yang diizinkan inch
= 18 inch = 0,125 inch P
= tekanan desain psig = Po + 25 psig
Po = tekanan operasi psig
= 17,256 psig P
= 42,256 psig D
= diameter dalam KOD inch = 51,178 inch
= 57,178 inch pembulatan 6 inch tambahan
ε
H
= faktor efisiensi pengelasan Karena D 30 inch, pengelasan dilakukan secara longitudinal,
ε
H
juga tergantung dengan tipe inspeksi sinar X, Tanpa sinar X, diperoleh :
ε
H
= 0,8 S
= stress yang diinginkan psia Bahan konstruksi yang digunakan adalah karbon steel,
Dari table 6-37, Perry, 1999, untuk T
operasi
= 140
o
F, S
= 133,074 Mpa = 19300,75 psia Maka,
αs =
42,256 2
, 1
75 ,
19300 8
, 2
42,256
= 0,0013706 inch
dan ts
= 0,0013706×57 + 0,125 inch = 0,203367 inch
= 0,005151 m
Universitas Sumatera Utara
4. Perhitungan desain tutup kepala atas dan bawah Desain tutup menggunakan torispherical head
Gambar LC.2 Tutup knock out drum menggunakan torispherical head Dimana:
HD = ¼
t
H
= α
H
×D + tc α
H
= P
S P
H
2 ,
2 104
, 1
=
42,256 2
, 75
, 19300
8 ,
2 42,256
104 ,
1
= 0,001511 t
H
= 0,001511×57 + 0,125 = 0,211398 inch
= 5,3652 mm H
= ¼ × 57 = 14,2945 inch
= 363,08 mm
5.59 Tangki Pencampur A MT-201