13
b. Pengertian Akuntansi
Hendi Somantri 2010: 1 mengemukakan bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan pencatatan, penggolongan,
pengikhtisaran dan pelaporan transaksi keuangan yang dilakukan suatu unit usaha. Dipandang dari sudut pemakai, akuntansi adalah
suatu aktivitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan dalam pembuatan perencanaan, pengawasan, dan pengambilan
keputusan. Sedangkan bagi pihak manajemen akuntansi digunakan untuk kepentingan terhadap pertanggungjawaban kepada investor,
kreditor, instasi pemerintah, dan pihak lainnya. Menurut Haryono Yusuf 2011: 4, akuntansi adalah suatu
disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-
kegiatan suatu organisasi. Dilihat dari sudut pandang pemakai, akuntansi adalah proses mencatat, menggolongkan, dan menganalisa
data keuangan suatu perusahaan. Sony Warsono 2009: 2 pada bukunya mendefinisikan akuntansi sebagai proses sistematis untuk
mengelola transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar Akuntansi adalah hasil yang diperoleh peserta siswa
setelah melakukan usaha belajar yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap mata pelajaran
14 akuntansi mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan, dan analisis
data keuangan yang ditunjukan dengan nilai tes atau nilai ujian akuntansi yang diberikan oleh guru yang diwujudkan dalam bentuk
angka atau huruf. Prestasi belajar merupakan bukti tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
c. Indikator Prestasi belajar Akuntansi
Menurut Muhibbin Syah 2012: 214 indikator atau penunjuk adanya Prestasi Belajar adalah:
1 Ranah Cipta Kognitif yang meliputi: a. Pengamatan: dapat menunjukkan, dapat membandingkan,
dapat menghubungkan. b. Ingatan: dapat menyebutkan, dapat menunjukkan kembali.
c. Pemahaman: dapat menjelaskan, dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri.
d. Aplikasi penerapan: dapat memberikan contoh, dapat menggunakan secara tepat.
e. Analisis: dapat
menguraikan, dapat
mengklasifikasikanmemilah-milah. f. Sintesis: dapat menghubungkan materi, sehingga menjadi
kesatuan baru,
dapat menyimpulkan,
dapat menggeneralisasikan membuat prinsip umum.
15 2. Ranah Rasa Afektif yang meliputi:
a. Penerimaan: menunjukkan sikap menerima, menunjukkan sikap menolak.
b. Sambutan: kesediaan
berpartisipasiterlibat, kesediaan
memanfaatkan. c. Apresiasi: menganggap penting dan bermanfaat, menganggap
indah dan harmonis, mengagumi. d. Internalisasi: mengakui dan meyakini, mengingkari.
e. Karakteristik: melembagakan atau meniadakan, menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari.
3. Ranah Karsa Psikomotorik yang meliputi: a.
Keterampilan bergerak
dan bertindak:
kecakapan mengkoordinasikan gerak mata, tangan kaki, dan anggota
tubuh lainnya. b.
Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal: kefasihan melafalkanmengucapkan, kecakapan membuat mimik dan
gerakan jasmani. Menurut Muhibbin Syah 2006: 216 pendekatan yang
digunakan untuk
mengevaluasi dan
menilai tingkat
keberhasilanindikator belajar yaitu “Penilaian Acuan Kriteria
Criterion Referenced Assessment ”. Nilai atau kelulusan seorang
siswa bukan berdasarkan perbandingan nilai yang dicapai oleh rekan- rekan sekelompoknya melainkan ditentukan oleh penguasaannya atas
16 materi pelajaran hingga batas yang sesuai dengan tujuan
instruksional. Berdasarkan uraian di atas untuk mengukur Prestasi Belajar
Akuntansi yaitu menggunakan ranah kognitif yang bisa diketahui setiap saat untuk mengukur perkembangan penalaran siswa, ranah
afektif tidak diketahui setiap saat karena pengukuran ini berdasarkan perilaku siswa, dan ranah psikomotorik yang dilakukan terhadap hasil
belajar, sehingga dari ketiga ranah tersebut Prestasi Belajar Akuntansi dapat diketahui dengan baik. Selain itu, Prestasi Belajar Akuntansi
dapat dinilai dengan menggunakan Penilaian Acuan Kriteria.
2. Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru