88 Gambar 8. Ringkasan Hasil Penelitian
Keterangan : X
1
: Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru X
2
: Minat Belajar Akuntansi Y : Prestasi Belajar Akuntansi
: Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara individu : Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara bersama-sama
1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 20162017
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 20162017. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana
dengan satu prediktor diperoleh nilai koefisien korelasi r
x1y
sebesar 0,397 dan koefisien determinasi
r
x1y
sebesar 0,158. Setelah dilakukan uji t diperoleh nilai t
hitung
sebesar 4,108 yang kemudian dikonsultasikan dengan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,986. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
4,108 1,986. Sehingga berdasarkan
X
1
X
2
Y
r
x1y
=0,397, r
2 x1y
=0,158
r
x1y
=0,389, r
2 x1y
=0,152 R
x1x2y
=0,446, R
2 x1x2y
=0,199
89 analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Persepsi Siswa tentang Metode
Mengajar Guru berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Dengan demikian dapat dikatakan semakin baik Persepsi Siswa tentang
Metode Mengajar Guru maka akan meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi siswa.
Metode mengajar yang baik dapat menimbulkan persepsi positif dari siswa. Menurut Djamarah dan Zain 2000: 83 Metode mengajar adalah
suatu cara mengajar yang bersifat netral dan umum tidak diwarnai oleh bidang apapun, tetapi menggunakan unsur-unsur inovatif, karena
memberikan alternatif lain yang dapat digunakan dalam kelas. Selain itu siswa juga harus memiliki persepsi yang positif terhadap Metode
Mengajar, Bimo Walgito 2010: 97 menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Proses ini diteruskan oleh
stimulus dan dilanjutkan ke proses persepsi. Siswa dapat menilai metode yang diterapkan oleh guru dari proses penginderaan. Sejalan dengan
Slameto 2010: 102 yang menyatakan bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia.
Hubungan persepsi ini dilakukan lewat panca inderanya. Siswa menyadari baik atau kurang baiknya metode yang diterapkan oleh guru. Semakin
baik metode yang diterapkan oleh guru, maka akan menimbulkan persepsi
90 positif dari siswa. Sebaliknya, apabila metode yang digunakan guru
kurang baik maka akan menimbulkan persepsi negatif siswa. Hasil penelitian ini pun selaras dengan penelitian dari Nisha Azizah
2015 tentang “Pengaruh Siswa tentang Persepsi Siswa tentang Metode
Guru dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Yapemda 1 Sleman Tahun
Ajaran 20142015. ” Hasil penelitian tersebut ditunjukkan dengan nilai
regresi bernilai positif yaitu dengan nilai t
hitung
t
tabel
7,0592,009 pada taraf signifikansi 5. Penelitian dari Sugiyati 2013 dengan judul
“Pengaruh Siswa tentang Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 3 Sleman Tahun Ajaran 20122013.
” Hasil penelitian ditunjukkan dengan r
x1y
= 0,605, r
2 x1y
= 0,366 dan t
hitung
t
tabel
5,2632,021 pada taraf signifikansi 5.
2. Pengaruh Minat Belajar Akuntansi terhadap Prestasi Belajar