Umpan BalikTindak Lanjut Bahasa Inggris SMP KK C
Bahasa Inggris SMP KK C
47
Gambar 4. Pendekatan saintifik.
Penerapan pendekatan
sains Kurikulum
2013 menggunakan
modus pembelajaran langsung diharapkan dapat megembangkan kemampuan atau
kompetensi peserta didik secara utuh, mencakup semua ranah kemampuan, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mewujudkan hal itu,
pelaksanaan pembelajaran
menganut pembelajaran
langsung direct
instructional dan tidak langsung indirect instructional. Pembelajaran
langsung adalah
pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan
peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik
melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring
nurturant effect.
Pembelajaran tidak
langsung berkenaan
dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1dan KI-2. Hal ini
berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dan sikap sebagai prosespengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh
seluruh mata pelajaran dan dalam setiapkegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik
Kegiatan Pembelajaran 2
yang dilakukan melalui program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler
dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler tidak terkait langsung dengan mata pelajaran.
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif inductive reasoning dibandingkan dengan
penalaran deduktif deductive reasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.Sebaliknya, penalaran
induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-
bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian
merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis
pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya
memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen,
mengolah informasi
atau data,
menganalisis, kemudian
memformulasi, dan menguji hipotesis.