dan skala pengunjung. Jenis obyek yang kedua ini dapat memunculkan daya tarik wisata baru. Obyek wisata ini sedang berkembang, sebagian sudah ada pengelolanya dan
sebagian belum dikelola misal Bale Kambang. 3.
Peringkat C Peringkat C merupakan obyek dan daya tarik potensial, yang masih belum
berkembang, baik dilihat dari jangkauan pemasaran, jumlah pengunjung, sarana dan prasarana, maupun aksesibilitas dan pengelolaannya. Obyek ini belum berkembang
sebab kualitas sumber daya wisata nilainya masih kurang misalkan taman Sriwedari. Pengembangan obyek wisata kategori pertama sebagi unggulan diharapkan dapat
mengangkat prospek pengembangan obyek dan daya tarik wisata kategori kedua dan ketiga yang saat ini belum berkembang. DISBUDPAR Kota Surakarta
F. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Kota Surakarta dan Sekitarnya
1. Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya Antara Lain:
1 Keraton Kasunanan Surakarta, Istana yang dibangun oleh Paku Buwono II
pada tahun 1745 ini mempunyai arsiektur tradisional Jawa dengan menara yang terkenal yang disebut panggung Songgo Bowono selain itu terdapat lingkungan
pendukung seperti pintu Gladag dan Pamurakan, dua alun-alun di utara dan selatan komplek kraton, juga masjid Agung dan pasar Batik yang terkenal yaitu
pasar klewer. Di kraton juga terdapat art gallery yang menyimpan bermacam- macam benda koleksi yang bernilai seni dan sejarah tinggi antara lain kereta
kencana, pusaka kerajaan, wayang kulit, berbagi patung antik dan artefak berharga serta beragam karya seni.
2 Pura Mangkunegaran, Pura Mangkunegaran dibangun pada tahun 1757 oleh
Raden Mas Said, lebih dikenal Pangeran Samber Nyowo, yang kemudian menjadi pangeran Mangkoe Nagoro I, dengan arsitektur Jawa klasik yaitu Joglo,
keseluruhan istana ini dibuat dari kayu jati yang bulatutuh. Mangkunegaran memiliki berbagai koleksi dengan nilai seni tinggi seperti berbagai topeng dari
penjuru Indonesia, perhiasan-perhiasan emas, kitab-kitab kuno dari jaman Majapahit dan Mataram yang disimpan di perpustakaan Rekso Pustoko
3 Radya Pustaka, merupakan Museum tertua di Indonesia yang dibangun pada
tahun 1890. Di museum ini tersimpan koleksi benda-benda kuno yang mempunyai nilai-nilai seni dan sejarah yang tinggi antara lain : arca batu dan
perunggu dari zaman Hindhu dan Budha. Koleksi keris kuni dan berbagai jenis senjata tradisional, wayang kulit dan wayang beber. Radya Pustaka Juga
memiliki berbagai buku-buku budaya dan pengetahuan sejarah, baik dalam bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Belanda.
4 Wuryoningratan Batik Gallery, Salah satu tempat dimana kita dapat melihat
berbagai koleksi batik-batik kuno, proses pembuatan batik cap ataupun batik tulis yang disediakn juga tempat untuk berbelanja.
5 Pasar Antik Triwindu, sebuah pasar tradisional terbuka terletak di dekat Pura
Mangkunegaran yang menawarkan berbagi jenis barang antik. 6
Kampong Batik Kauman, kampong kuno yang mempunyai seni dan
kebudayaan yang khas seperti seni batik. Dengan rumah-rumah kuno yang bersejarah.
7 Kampung Batik Laweyan, merupakan kawasan sentra industri batik yang unik
dengan konsep ‘rumahku adalah galeriku’. Sebagai kawasan cagar budaya, di sana ditemukan situs-situ sejarah. Lawean juga terkenal dengan bentuk
bangunan dan lingkungan yang khas. Arsitektur rumah tinggal masyarakat Lawean hampir semua dilengkapi dengan pagar tinggi yang menyebabkan
terbentuknya lorong-lorong dengan suasana yang khas. 8
Pasar Klewer, pasar batik dan tekstil terbesar di Indonesia yang menawarkan
kesempatan bagi para pengunjung untuk berinteraksi dengan penjual sambil berbelanja dengan menikmati keasyikan tawar menawar.
9 Kethoprak, adalah sebuah drama tradisional peristiwa bersejarah, cerita rakyat,
dan legenda. Kesenian ini di selenggarakan di Auditorium RRI. 10
Wayang Orang Sriwedari, seni pertunjukan tradisional yang diperankan oleh
para pemain yang piawai memerankan beberapa tokoh cerita. Mensajikan kisah wayang berdasarkan kisah Mahabaratha dan Ramayan yang mengandung pesan
moral dan tertanam dalam jiwa masyarakat lokal, dengan setting panggung yang eksotik seolah-olah kita memasuki masa yang telah lalu.
11 Wayang Kulit, kerajinan dari Jawa asli yang dibuat oleh para pengukir kulit dan
pelukis wayang yang menggambarkan tokoh cerita Mahabaratha atau Ramayana. Setiap karakter diukir dan ditulis dengan indah kemudian dilengkapi
dengan pegangan dari tanduk binatang agar dapat dipegang oleh dalang untuk menggerakkannya.
12 Wayang Beber, salah satu hasil budaya masyarakat Jawa yang berkembang
pada jaman Majapahit akhir. Namun saat ini wayang beber kurang diminati, hanya didaerah tertentu saja masih dapat dijumpai, terutama dimana kesenian
tersebut pernah berkembang seperti di kabupaten Pacitan dan Surakarta. Hermin Istiariningsih seorang seniman seni lukis wayang beber dari Surakarta. Sampai
sekarang masih aktif melukis wayang beber dimedia kain dan kaca. Dia tinggal di Jagalan, Wonosaren, No.44, Rt04, Rw VII, Jebres, Surakarta.
13 Bale Agung, sebuah galeri pembuatan gamelan alat musik tradisional Jawa
yang terbuat dari besi, kuningan, dan perunggu dan juga merupakan galeri pembuatan wayang kulit.
14 Candi Cetho, merupakan candi abad ke 15, terletak di lereng Gunung Lawu. Di
atas candi Sukuh. Dengan dikelilingi hutan dan perkebunan teh, candi cetho adalah candi Hindu dan merupakan candi yang erotik karena terlihat jelas dalam
relief candi berupa lingga dan yoni adalah simbol alat kelamin laki-laki dan perempuan.
15 Candi Sukuh, dibangun pada abad ke 15, sebelum masuknya agama Islam di
tanah Jawa, Candi yang sangat unik ini merupakan monumen spiritual dengan relief-relief yang eksotis.
16 Desa Wirun, terletak sekitar 10 km kearah timur kota Surakarta. Merpakan
sentra pengrajin Gamelan alat musik tradisional Jawa. Juga dikenal sebagai desa penghasil genteng, tahu dan alkohol tradisional DISBUDPAR Kota
Surakarta
2. Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Antara Lain :