Gap pada Service Delivery

BAB II Tinjauan Pustaka staf dan sikapnya dan peralatan yang dipakai; dan penggunaan musik; pencahayaan dan dekorasi. - Akhirnya, evaluasi unjuk kerja. Kepuasan konsumen terutama akan didasarkan kepada bagaimana pengguna jasa menggunakan pendekatan yang lebih formal, mengukur unjuk kerja pada karakteristik tertentu berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

2.3.2. Gap pada Service Delivery

Bagaimana pelanggan mendefinisikan kualialitas pelayanan, Zeithaml dan Bitner, mengajukan model Perceived Service Quality PSQ sebagai kerangka analisis. Model Perceived Service Quality merupakan bagian dari model Service Quality dan analisis dengan menggunakan model tersebut diistilahkan dengan Gap Analysis. Mereka mengidentifikasikan 5 gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa. Menurut Zeithaml dan Bitner 1996;48 Kelima gap tersebut adalah : 1. Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen 2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan pelanggan 3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa 4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal 5. Gap antara jasa yang dirasakan dengan jasa yang diharapkan mempersepsikan kualitas jasa tersebut. Dalam gap analysis, analisis dilakukan melalui pengukuran gap kesenjangan dari lima gap yang terjadi dalam suatu bisnis jasa. Analisis 38 BAB II Tinjauan Pustaka secara keseluruhan terhadap gap tersebut dilakukan baik terhadap sisi marketer manajerial maupun sisi pelanggan. Bagian dari model dimaksud disajikan sebagai berikut : Gambar 2.5. CONCEPTUAL MODEL OF SERVICE QUALITY GAP 5 Marketer GAP 4 GAP 3 GAP 1 GAP 2 39 Expected Service Expected Service Perceived Service Perceived Service Translation Of Perception Into Service Quality Spesification Translation Of Perception Into Service Quality Spesification Service Delivery Service Delivery Management Perception of Consumer Expectation Management Perception of Consumer Expectation External Comunication to Consumers External Comunication to Consumers BAB II Tinjauan Pustaka Sumber : Zeithaml and Bitner, 1996 : 48 Gap yang berhubungan dengan service delivery dalam gambar diatas yaitu gap 3 dan gap 4 dimana terdapat kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa Gap3 dan kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal Gap 4. Penyebab terjadinya gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian Gap 3 antara lain karena karyawan kurang terlatih belum menguasai tugasnya, beban kerja melampaui batas, tidak dapat memenuhi standar kinerja atau bahkan tidak mau memenuhi standar kerja yang ditetapkan. Menurut Zeithaml and Bitner 1996;303, alasan terjadinya gap 3 bagi penyedia jasa digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.6. Key Reason for Provider GAP 3 40 Customer- driven Service Design And Standards Key Factors Related to Employees: - Ineffective recruitment - Role ambiguity and conflict - Poor employee-technology-job fit - Inappropriate evaluation an compensation systems - Lack of empowerment an teamwork GAP 3 BAB II Tinjauan Pustaka Sumber : Zeithaml and Bitner 1996;303 Sedangkan penyebab terjadinya Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal Gap 4 karena seringkali harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Resiko yang dihadapi perusahaan adalah apabila janji yang diberikan ternyata tidak dapat dipenuhi. Menurut Zeithaml and Bitner 1996;453, alasan terjadinya gap 4 bagi penyedia jasa digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.7. Key Reason for Provider GAP 4 41 Service Delivery Key Factors Related to Communication : - Inadequate management of service promises - Overpromosing in advertising and personal selling - Insufficient customer education - Inadequate horizontal communication - Differences in policies and prosuedures across branches or unit Service Delivery GAP 4 BAB II Tinjauan Pustaka Sumber : Zeithaml and Bitner 1996;453 2.4. Loyalitas Konsumen 2.4.1. Definisi Loyalitas