Dari Suspect ke Qualified Prospects

BAB II Tinjauan Pustaka menjadi konsumen perusahaan mereka juga mempengaruhi orang lain agar membeli produk dari perusahaan. Masih dari gambar diatas, terlihat adanya inactive customers clients. Mereka adalah orang-orang yang menjadi first time buyers atau repeat customers atau clients, yang tidak akan kembali lagi. Hal ini harus diperhitungkan karena setiap perusahaan akan kehilangan sebagian dari mereka dan berarti kerugian bagi perusahaan.

2.4.3.1. Dari Suspect ke Qualified Prospects

Menurut Griffin 1995 : 54, untuk mencari siapa saja yang akan menjadi qualified prospects diantara para suspects, perusahaan harus menjawab ketiga pertanyaan dibawah ini : 1. Siapa Sasaran Perusahaan ? Bagaimana mengidentifikasikan kelompok-kelompok dalam masyarakat yang akan membeli produkjasa perusahaan. Untuk dapat mengidentifikasikan dan menyeleksi siapa yang akan menjadi sasaran perusahaan, dibawah ini merupakan 10 langkah untuk menyeleksi : 1. Survei Pasar keseluruhan Identifikasi seluruh tipe dan kategori pasar, baik individu industri dan pihak lainnya yang mungkin menggunakan produkjasa perusahaan. 2. Segmentasi pasar Segmentasi daftar pasar potensial tersebut ke dalam kelompok- kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. Misalnya 49 BAB II Tinjauan Pustaka berdasarkan profesi atau untuk industri berdasarkan produk yang dihasilkan. 3. Analisa Pasar Cari informasi yang selengkap mungkin untuk setiap kelompok yang telah dibuat. Analisa apa yang akan menjadi kebutuhan mereka, apa keinginan mereka, apa yang mereka takutkan, dan pada siapa mereka membeli produk yang similar dengan produkjasa perusahaan. Data tersebut akan berguna bagi perusahaan mengevaluasi berapa besar potensi mereka dan bagaiman cara menjual pada mereka. 4. Pelajari Kondisi Persaingan Pelajari bagaimana perusahaan pesaing melakukan penjualan. Meskipun tidak ingin meniru cara pesaing, perusahaan harus mengetahui apa saja yang sedang terjadi di pasar. Hal ini akan membantu perusahaan didalam memutuskan cara untuk memasuki pasar. 5. Menyusun Peringkat Pasar Susun peringkat pasar berdasarkan prioritas. Misalnya, pasar utama adalah segmen pasar yang paling mudah dicapai dengan investasi yang paling rendah serta harapan tingkat pengembalian yang paling tinggi. 6. Lakukan Analisa Pasar yang Mendalam Untuk Pasar Peringkat Atas 50 BAB II Tinjauan Pustaka Cari informasi sedalam mungkin mengenai pasar yang berbeda di peringkat atas, mulai dari apa saja yang mereka baca surat kabar, majalah, apa yang memancing kepedulian mereka serta cara berpikir mereka. 7. Analisa Alat Pemasaran yang Paling Efektif Bila pasar yang ada lebih terfokus dan lebih kecil ukurannya, akan lebih efektif apabila dilakukan pemasaran yang bersifat individual secara langsung atau direct marketing direct mail, telemarketing atau personal selling. Sedangkan bila pasar lebih luas dan homogen, pemasaran masal seperti iklan televisi, surat kabar dan radio akan lebih efektif. 8. Lakukan Uji Pasar Untuk menentukan apa saja yang akan dilakukan, ada baiknya suatu uji pasar terhadap beberapa orang prospek dari masing-masing pasar potensial. Hal ini akan mempermudah melakukan penjualan dan juga merupakan pendekatan yang paling baik untuk mengetahui reaksi pasar potensial yang dimiliki perusahaan. 9. Analisa Hal-hal yang dapat Dilakukan Misalnya dalam menetapkan ramalan dan kuota penjualan, perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah kontak yang diperlukan, rata-rata kontak telepon yang dapat dilakukan oleh tenaga penjual, serta nilai penjualan per periode. Hal-hal tersebut membantu 51 BAB II Tinjauan Pustaka perusahaan untuk merencanakan penjualan secara lebih realistis serta menghindari pengharapan yang berlebihan. 10. Pilih Pasar Sasaran Tetapkan pilihan dan anggaplah seleksi pasar sasaran ini sebagai pertanyaan yang harus secara terus-menerus diajukan untuk mencari peluang pasar-pasar baru. 2. Bagaimana memposisikan produkjasa perusahaan ? Setelah mengidentifikasi pasar sasaran, langkah selanjutnya adalah merancang dan mengkomunikasikan pesan untuk para prospek. Memposisikan produkjasa dapat dilakukan melalui iklan. Peran iklan menjadi sangat penting apabila dapat membeli informasi yang dibutuhkan oleh pasar sasaran. Sebagian orang percaya bahwa iklan yang baik akan mampu mengubah persepsi seseorang mengenai sesuatu hal. 3. Bagaimana untuk menjaring prospek yang potensial ? Bagaimana cara untuk memisahkan prospek yang potential dan tidak potential ? Perlu penelitian yang lebih jauh untuk menemukan jawabannya. Prospek potensial adalah mereka yang : - Memiliki masalah yang dapat perusahaan selesaikan memiliki kebutuhan - Memiliki keinginan untuk mengatasi masalahnya apa yang diinginkannya 52 BAB II Tinjauan Pustaka - Mempunyai dan keinginan untuk membeli produkjasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut - Memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan pada saat tertentu.

2.4.3.2. Dari Qualified Prospect ke First Time Buyer