Risiko “Analisis Pengaruh Tingkat BI Rate dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

R= Return hari ini Pn= Harga saham periode sekarang Po= Harga saham periode sebelumnya Keuntungan yang diharapkan dari portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan dari masing-masing asset individual yang membentuk portofolio tersebut. Presentasi nilai portofolio yang diinvestasikan dalam setiap asset individual dalam portofolio disebut juga dengan bobot portofolio. Jika seluruh bobot dijumlahkan, maka akan berjumlah 100 atau 1,0 artinya seluruh dana telah diinvestasikan dalam portofolio. Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari portofolio adalah sebagai berikut. Tandelilin:2001 ERp= ………………………………………. 2.3 Dimana : E Rp = Return yang diharapkan dari portofolio Wi = Bobot portofolio sekuritas ke-i E Ri = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i N = Jumlah sekuritas yang ada dalam portofolio

2.4 Risiko

Hanya menghitung retun saja untuk suatu investasi tidaklah cukup. Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Risiko dan retun merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, maka semakin besar juga return yang harus dikompensasikan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Van Home dan Wachowics, Jr. 1992 dalam Jogiyanto 2000 mendefinisikan risiko sebagai variabilitas retrun terhaadap return yang diharapkan. Untuk menghitung risiko, metode yang banyak digunakan adalah metode standar deviasi yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya. Risiko diartikan sebagai kemungkinan kerugian dari suatu investasi akibat perubahan kondisi yang mempengaruhi nilai investasi tersebut, yaitu volatilitas nilai dari asset atau kewajiban. Sedangkan dalam literatur investasi, risiko investasi di pasar modal dinyatakan sebagai penyimpangan dari penghaasilan yang diharapkan. Adapun beberapa jenis risiko yang mempengaruhi suatu investasi. Jenis risiko tersebut antara lain : Sawidji:2009 1. Risiko Sistematis Risiko Sistematis atau risiko yang sering juga disebut risiko pasar ini adalah risiko yang timbul akibat dampak dari suatu kejadian terbaru current event yang sangat berpengaruh terhadap pasar. Risiko pasar ini bisa datang dari berbagai macam kejadian, mulai dari kondisi politik, sosial maupun – terutama – ekonomi. Risiko ini merupakan salah satu risiko yang tidak bisa dihindari. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Risiko Tidak Sistematis Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang tidak memiliki hubungan secara langsung dengan pasar dan sifatnta mempunyai sifat yang unik. Risiko ini tergolong risiko yang bisa dihindari. 3. Risiko Inflasi Risiko inflasi menyebabkan penurunan daya beli atas penghasilan yang diperoleh investor. Jadi, inflasi bisa menyebabkan menurunnya daya beli atau populer dengan sebutan penurunan penghasilan riil. Risiko inflasi merupakan risiko yang tidak bisa dihindari. 4. Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk Risiko suku bunga yaitu risiko yang timbul akibat penilaian pasar terhadap supply dan demand uang. Risiko suku bunga merupakan risiko yang tidak bisa dihindari. 5. Risiko Nilai Tukar exchange Rate Risk Risiko nilai tukar timbul sebagai akibat adanya perubahan nilai tukar mata uang sautu Negara terhadap mata uang Negara lain. Risiko ini tergolong risiko yang tidak bisa dihindari. 6. Risiko Negara Risiko Negara muncul akibat perubahan yang terjadi pada Negara dimana investor melakukan investasi. Tentu saja perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang bisa menimbulkan penurunan penghasilan. Risko Negara merupakan risiko yang dapat dihindari. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7. Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan oleh kesulitan atau bisa juga kegagalan dalam membeli atau menjual instrument investasi. Risiko ini meliputi dua hal, yaitu asset liquidity risk dan funding liquidity risk. Asset liquidity risk timbul jika suatu transaksi tidak dapat dilaksanakan pada harga pasar yang ada karena ukuran posisi transaksi yang berbeda dengan jumlah lot perdagangan normal. Funding liquidityrisk cash flow risk adalah ketidak mampuan memenuhi kewajiban pembayaran, sehingga terpaksa mengalami likuidasi awal dan menanggung realisasi kerugian. Risiko ini merupakan salah satu risiko yang dapat dihindari. 8. Risiko Gagal Bayar Yang termasuk risiko ini adalah adanya kemungkinan emiten penerbit surat berharga tidak bisa membayar bunga yang telah dijanjikan atau membayar pokok pinjaman sesuai jatuh tempo. Dengan demikian, yang memiliki risiko ini adalah investor obligasi atau surat utang lainnya. Risiko kegagalan membayar termasuk risiko yang dapat dihindari. 9. Risiko Gagal Eksekusi Yang dimaksud risiko gagal eksekusi adalah bila investor tidak bisa melakukan eksekusi pada waktu yang telah ditentukan. Yang paling banyak menghadapi ini adalah investor waran dan opsi. Untuk menghindari risiko ini memang sulit, oleh karena itu, kalau ingin terbebas dari risiko ini, satu- UNIVERSITAS SUMATERA UTARA satunya jalan hanyalah tidak memilih waran atau opsi sebagai instrument investasi.

2.5 Hubungan antara Risko dan Return

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

1 56 91

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Saha

0 5 17

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Sahamjakarta Isla

0 2 19

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA PERIODE 2007 – 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Investasi - Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

0 0 32