Menghitung Nilai VaR untuk Masing-Masing Metode Backtesting

sama, yaitu jika satu meningkat, yang lain juga meningkat atau jika satu menurun, yang lainnya juga menurun. Nilai kovarian yang negatif menunjukkan nilai-nilai dari variabel bergerak kearah yang berlawanan, yauitu jika satu meningkat, yang lainnya menurun atau jika satu menurun, yang lainnya meningkat. Nilai kovarian yang nol menunjukkan nilai-nilai dari beberapa variabel independen, yaitu pergerakan satu variabel tidak ada hubungannya dengan pergerakan variabel yang lainnya. Kovarian dan korelasi secara konseptual memiliki pengertian yang sama. Membagi kovarian dengan hasil standar deviasi akan menghasilkan angka korelasi yang dapat dibandingkan di antara aktiva yang bebeda. Nilai korelasi berkisar dari negatif satu hingga positif satu. Korelasi adalah nilai kovarian yang distandardisasi supaya nilainya berkisar dari -1 hingga +1. Untuk mempermudah dalam perhitungan variance portofolio, bisa dinyatakan dalam bentuk matrix berikut ini : Saham 1 Saham 2 Saham 3 Saham n Saham 1 X1X1 1 1 X1X2 12 X1X3 13 X1Xn 1n Saham 2 X2X1 21 X2X2 22 X2X3 23 X2Xn 2n Saham 3 X3X1 31 X3X2 32 X33 33 X3Xn 3n Saham n XnX1 n1 XnX2 n2 XnX3n 3 XnXn nn Sumber :Husnan:1994

2.7. Menghitung Nilai VaR untuk Masing-Masing Metode

Untuk menghitung nilai VaR, maka digunakan rumus umum sebagai berikut : VaR = Vo α  ……………………………………… 2.16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dimana : Vo = Nilai Exposure α = Alpha  = Standard deviasi t = waktu holding period

2.8. Backtesting

Apabila model menggunakan data historis, maka pengguna wajib melakukan uji akurasi, yang dinamakan Backtesting. Backtesting dilakukan dengan cara membandingkan profitloss aktual harian yang terjadi dengan nilai VaR harian. Di dalam melakukan proses backtesting, digunakan metode Kupiec Test dalam pengambilan keputusan sebagaimana tabel yang dinyatakan dibawah ini : Tabel 2.1 Tabel Kupiec Probabiliti VaR confidence level T = 255 days T = 510 days T = 1000 days 0.01 99 N7 1N11 4N17 0.025 97.5 2N12 6N21 15N36 0.05 95 6N21 16N36 37N65 0.075 92.5 11N28 27N51 59N92 0.10 90 16N36 38N65 81N120 Sumber : Framework Basel UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Selanjutnya untuk mengetahui suatu model VaR yang telah dibuat dapat digunakan atau tidak, maka harus dilakukan uji validasi dengan menghitung Likelihood Ratio LR seperti dinyatakan dalam rumus berikut ini : LR = -2 log[ p x ]] + 2 log … 2.17 Dimana : P = probabilitas terjadinya failure di bawah null hypothesis n = jumlah observasi x = total failures Rumus di atas merupakan tes proportion of failure PF. Tes ini memiliki distribusi chi-squared dengan degree of freedom = 1. Setelah nilai LR dihitung untuk masing- masing metode, maka selanjutnya nikai LR ini dibandingkan dengan nilai Chi- squared X 2 dari tabel sesuai ting kat kepercayaan yang dipilih α = 0,05 yakni sebesar 3,814. Adapun langkah-langkah menarik kesimpulan membandingkan nilai LR adalah sebagai berikut :  Membuat Hipotesa Ho : Model valid H 1 : Model tidak valid  Menetapkan Critical Value Pada umumnya penelitian menggunakan tingkat kepercayaan 95, yang mana nilai CV adalah 3,814.  Membuat Aturan Pengambilan Keputusan LR ≤ 3,814 = Terima Ho, maka disimpulkan model valid UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LR 3,814 = Terima H i , maka disimpulkan model tidak valid

2.9. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

1 56 91

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Saha

0 5 17

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Sahamjakarta Isla

0 2 19

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA PERIODE 2007 – 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Investasi - Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

0 0 32