Hasil Uji Heteroskedastisitas “Analisis Pengaruh Tingkat BI Rate dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Adapun hasil pengolahan uji normalitas data return saham PERMATA dengan menggunakan alat bantu eviews Lampiran adalah sebagai berikut : Probabilitas Jarque- Berra α = 0.000000 Nilai Skewness = -0.676400 Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa nilai probabilitas Jarque- Berra 0.000000 5 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa tolak Ho dan terima H1, yang berarti data return saham PERMATA tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu nilai α harus dihitung dengan menggunakan rumus Cornish Fisher Expansion, yang mana perhitungannya sebagai berikut : Diketahui : Z-Score α5 = 1, 644853 α „ = 1,644853- [ 1,644853 2 -1] -0.676400 α‟ = 1.452582

4.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah varian return data masing-masing saham bersifat konstan atau tidak konstan. Apabila varian return konstan dinamakan dengan homokedastisitas, maka perhitungan standar deviasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus standar deviasi biasa. Apabila varian return data tidak konstan dinamakan heteroskedastisitas, maka perhitungan standar deviasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus metode ARCHGARCH. Dalam melakukan uji ini dibutuhkan bantuan alat bantu program eviews. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Adapun patokan dalam menganalisa hasil olahan return data masing-masing saham untuk menentukan return data heteroskedastisitas atau homokedastisitas adalah dengan melakukan uji hipotesa sebagai berikut : Ho : p5 data return bersifat heteroskedastisitas H1 : p5 data return bersifat homokedastisitas

4.4.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham BNI

Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham BNI dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.12 Tabel heteroskedastisitas BNI dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 1.416063 Probability 0.244376 ObsR-squared 2.833784 Probability 0.242466 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.21 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.244376 lebih besar dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak Ho dan terima H1 yang artinya data return saham BNI bersifat homokedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus standar deviasi statistik biasa. Nilai standar deviasi untuk data return saham BNI dapat peroleh dengan menggunakan rumus :  2 = dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh nilai standar deviasi untuk saham BNI sebesar 0.023785. 4.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham DANAMON Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham DANAMON dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Tabel heteroskedastisitas DANAMON dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 2.333009 Probability 0.098860 ObsR-squared 4.639088 Probability 0.098318 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.22 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.098860 lebih besar dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak Ho dan terima H1 yang artinya data return saham DANAMON bersifat homokedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus standar deviasi statistik biasa. Nilai standar deviasi untuk data return saham DANAMON dapat peroleh dengan menggunakan rumus :  2 = dan Dari perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh nilai standar deviasi untuk saham BNI sebesar 0.0234392. 4.4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham MANDIRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham MANDIRI dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 Tabel heteroskedastisitas MANDIRI dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 1.922528 Probability 0.148135 ObsR-squared 3.833768 Probability 0.147064 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.23 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.148135 lebih besar dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak Ho dan terima H1 yang artinya data return saham MANDIRI bersifat homokedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus standar deviasi statistik biasa. Nilai standar deviasi untuk data return saham MANDIRI dapat peroleh dengan menggunakan rumus :  2 = dan Dari perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh nilai standar deviasi untuk saham MANDIRI sebesar 0.02529385. 4.4.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham BRI Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham BRI dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.15 Tabel heteroskedastisitas BRI dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 1.227673 Probability 0.294523 ObsR-squared 2.460015 Probability 0.292290 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.24 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.294523 lebih besar dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak Ho dan terima H1 yang artinya data return saham BRI bersifat homokedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus standar deviasi statistik biasa. Nilai standar deviasi untuk data return saham BRI dapat peroleh dengan menggunakan rumus :  2 = dan Dari perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh nilai standar deviasi untuk saham BRI sebesar 0.02495524. 4.4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham PANIN Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham PANIN dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.16 Tabel heteroskedastisitas PANIN dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA F-statistic 0.084964 Probability 0.918569 ObsR-squared 0.171619 Probability 0.917769 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.25 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.918569 lebih besar dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak Ho dan terima H1 yang artinya data return saham PANIN bersifat homokedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus standar deviasi statistik biasa. Nilai standar deviasi untuk data return saham PANIN dapat peroleh dengan menggunakan rumus :  2 = dan Dari perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh nilai standar deviasi untuk saham PANIN sebesar 0.02392003 4.4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham BCA Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham BCA dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.17 Tabel heteroskedastisitas BCA dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 9.376486 Probability 0.000114 ObsR-squared 17.77721 Probability 0.000138 Sumber : Data Diolah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari Tabel 4.26 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.000114 lebih kecil dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak H1 dan terima Ho yang artinya data return saham BCA bersifat heteroskedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus ARCHGARCH atau rumus EWMA, namun dalam penelitian ini dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus ARCH. Adapun perhitungan ARCH untuk mencari nilai standar deviasi return saham BCA yang bersifat heteroskedastisitas dengan bantuan eviews ialah sebagai berikut :  Penentuan Model ARCH Terbaik Langkah selanjutnya apabila data return saham sudah diketahui bersifat heteroskedastisitas ialah penentuan model ARCH terbaik untuk mengetahui nilai standar deviasi yang dibutuhkan dalam perhitungan VaR. Suatu model yang terbaik jika memiliki probabilitas yang signifikan, nilai Adjusted R Square yang terbaik dan nilai AIC dan SC yang terbaik juga. Setelah melalui proses trial and error, maka didapatkan model ARCH terbaik untuk volatilitas return saham BCA adalah model ARCH AR 8 MA 8 atau dapat juga ditulis dengan ARMA 8,0,8 tanpa proses diffrencing. Tabel 4.18 Model ARCH Terbaik Model Probability Adjusted R 2 AIC SC UNIVERSITAS SUMATERA UTARA AR 8 MA 8 0.046896 -5.247954 -5.183047 ARCH 1 0.0304 GARCH 0 Sumber : Data Diolah Tabel diatas merupakan model ARCH terbaik untuk saham BCA, dan setelah itu dapat diketahui model untuk perhitungan standar deviasi saham BCA, yaitu : 2 t = 0.000259 + 0.147817 2 t-1

4.4.7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham BII

Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham BII dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.19 Tabel heteroskedastisitas BII dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 64.96519 Probability 0.000000 ObsR-squared 90.08766 Probability 0.000000 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.28 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.000000 lebih kecil dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak H1 dan terima Ho UNIVERSITAS SUMATERA UTARA yang artinya data return saham BII bersifat heteroskedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus ARCHGARCH atau rumus EWMA, namun dalam penelitian ini dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus ARCH. Adapun perhitungan ARCH untuk mencari nilai standar deviasi return saham BII yang bersifat heteroskedastisitas dengan bantuan eviews ialah sebagai berikut :  Penentuan Model ARCH Terbaik Langkah selanjutnya apabila data return saham sudah diketahui bersifat heteroskedastisitas ialah penentuan model ARCH terbaik untuk mengetahui nilai standar deviasi yang dibutuhkan dalam perhitungan VaR. Suatu model yang terbaik jika memiliki probabilitas yang signifikan, nilai Adjusted R Square yang terbaik dan nilai AIC dan SC yang terbaik juga. Setelah melalui proses trial and error, maka didapatkan model ARCH terbaik untuk volatilitas return saham BII adalah model ARCH AR 14 MA 14 atau dapat juga ditulis dengan ARMA 14,0,14 tanpa proses diffrencing. Tabel 4.20 Model ARCH Terbaik Model Probability Adjusted R 2 AIC SC AR 14 MA 14 0.0004 0.069522 -4.871204 -4.805271 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ARCH 1 0.0171 GARCH 0 Sumber : Data Diolah Tabel diatas merupakan model ARCH terbaik untuk saham BII, dan setelah itu dapat diketahui model untuk perhitungan standar deviasi saham BII, yaitu : 2 t = 0.000386 + 0.128740 2 t-1

4.4.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham BTN

Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham BTN dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.21 Tabel heteroskedastisitas BTN dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 6.332221 Probability 0.002039 ObsR-squared 12.25187 Probability 0.002185 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.30 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.002039 lebih kecil dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak H1 dan terima Ho yang artinya return saham BTN bersifat heteroskedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus ARCHGARCH atau rumus EWMA, namun dalam penelitian ini dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus ARCH. Adapun perhitungan ARCH UNIVERSITAS SUMATERA UTARA untuk mencari nilai standar deviasi return saham BTN yang bersifat heteroskedastisitas dengan bantuan eviews ialah sebagai berikut :  Penentuan Model ARCH Terbaik Langkah selanjutnya apabila data return saham sudah diketahui bersifat heteroskedastisitas ialah penentuan model ARCH terbaik untuk mengetahui nilai standar deviasi yang dibutuhkan dalam perhitungan VaR. Suatu model yang terbaik jika memiliki probabilitas yang signifikan, nilai Adjusted R Square yang terbaik dan nilai AIC dan SC yang terbaik juga. Setelah melalui proses trial and error, maka didapatkan model ARCH terbaik untuk volatilitas return saham BII adalah model ARCH AR 3 MA 7 atau dapat juga ditulis dengan ARMA 3,0,7 tanpa proses diffrencing. Tabel 4.22 Model ARCH Terbaik Model Probability Adjusted R 2 AIC SC AR 3 MA 7 0.0004 0.013472 -4.698422 -4.634344 ARCH 1 0.0000 GARCH 0 Sumber : Data Diolah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel diatas merupakan model ARCH terbaik untuk saham BTN, dan setelah itu dapat diketahui model untuk perhitungan standar deviasi saham BTN, yaitu : 2 t = 0.000239 + 0.940736 2 t-1

4.4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham CIMB

Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham CIMB dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.23 Tabel heteroskedastisitas CIMB dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 5.830151 Probability 0.003301 ObsR-squared 11.31876 Probability 0.003485 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.32 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.003301 lebih kecil dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak H1 dan terima Ho yang artinya data return saham CIMB bersifat heteroskedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus ARCHGARCH atau rumus EWMA, namun dalam penelitian ini dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus ARCH. Adapun perhitungan ARCH untuk mencari nilai standar deviasi return saham CIMB yang bersifat heteroskedastisitas dengan bantuan eviews ialah sebagai berikut :  Penentuan Model ARCH Terbaik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Langkah selanjutnya apabila data return saham sudah diketahui bersifat heteroskedastisitas ialah penentuan model ARCH terbaik untuk mengetahui nilai standar deviasi yang dibutuhkan dalam perhitungan VaR. Suatu model yang terbaik jika memiliki probabilitas yang signifikan, nilai Adjusted R Square yang terbaik dan nilai AIC dan SC yang terbaik juga. Setelah melalui proses trial and error, maka didapatkan model ARCH terbaik untuk volatilitas return saham CIMB adalah model ARCH AR 17 MA 17 atau dapat juga ditulis dengan ARMA 17,0,17 tanpa proses diffrencing. Tabel 4.24 Model ARCH Terbaik Model Probability Adjusted R 2 AIC SC AR 17 MA 17 0.0000 0.054340 -5.044415 -4.977955 ARCH 1 0.0000 GARCH 0 Sumber : Data Diolah Tabel diatas merupakan model ARCH terbaik untuk saham CIMB, dan setelah itu dapat diketahui model untuk perhitungan standar deviasi saham CIMB, yaitu : 2 t = 0.000166 + 1.057426 2 t-1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Return Saham PERMATA

Adapun hasil pengolahan uji heteroskedastisitas data return saham PERMATA dengan menggunakan alat bantu eviews adalah sebagai berikut : Tabel 4.25 Tabel heteroskedastisitas PERMATA dari hasil perhitungan eviews White Heteroskedastisitasity Test: F-statistic 3.963681 Probability 0.020053 ObsR-squared 7.793559 Probability 0.020307 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.34 diatas dapat kita lihat bahwa nilai probabilitas 0.020053 lebih kecil dari 5 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tolak H1 dan terima Ho yang artinya data return saham PERMATA bersifat heteroskedastisitas. Oleh karena itu sesuai aturan untuk mencari nilai standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus ARCHGARCH atau rumus EWMA, namun dalam penelitian ini dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus ARCH. Adapun perhitungan ARCH untuk mencari nilai standar deviasi return saham PERMATA yang bersifat heteroskedastisitas dengan bantuan eviews ialah sebagai berikut :  Penentuan Model ARCH Terbaik Langkah selanjutnya apabila data return saham sudah diketahui bersifat heteroskedastisitas ialah penentuan model ARCH terbaik untuk mengetahui nilai standar deviasi yang dibutuhkan dalam perhitungan VaR. Suatu model yang terbaik jika memiliki probabilitas yang signifikan, nilai Adjusted R UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Square yang terbaik dan nilai AIC dan SC yang terbaik juga. Setelah melalui proses trial and error, maka didapatkan model ARCH terbaik untuk volatilitas return saham PERMATA adalah model ARCH AR 1 MA 1 atau dapat juga ditulis dengan ARMA 1,0,1 tanpa proses diffrencing. Tabel 4.26 Model ARCH Terbaik Model Probability Adjusted R 2 AIC SC AR 1 0.0011 MA 1 0.0058 0.001862 -5.272048 -5.208294 ARCH 1 0.0210 GARCH 0 Sumber : Data Diolah Tabel diatas merupakan model ARCH terbaik untuk saham PERMATA, dan setelah itu dapat diketahui model untuk perhitungan standar deviasi saham PERMATA, yaitu : 2 t = 0.000251 + 0.184723 2 t-1

4.5. Perhitungan Value at Risk

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

1 56 91

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Saha

0 5 17

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Sahamjakarta Isla

0 2 19

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA PERIODE 2007 – 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Investasi - Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

0 0 32