Value at Risk “Analisis Pengaruh Tingkat BI Rate dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

 Futures = Suatu kesepakatan tertulis antara dua pihak pembeli dan penjual untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset atau komoditi dalam jumlah, harga dan batas waktu tertentu Tandelilin:2001 Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang bekesinambungan on going process. Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu : 1. Penentuan tujuan investasi. 2. Penentuan kebijakan investasi. 3. Pemilihan stategi investasi. 4. Pemilihan asset. 5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio

2.2. Value at Risk

J.P Morgan mempopulerkan konsep Value at Risk sebagai alat ukur risiko pada tahun 1994. Sektor-sektor financial juga telah mengadopsi konsep ini sebagai alat ukur risikonya. Value at Risk merupakan suatu perkiraan dari kerugian yang dapat ditoleransi yang mungkin terjadi dalam periode yang ditentukan dengan tingkat keyakinan tertentu. Jadi Value at Risk bukan mengukur kerugian maksimum. Lebih jauh, VaR pada dasarnya dihitung untuk kurun waktu yang telah ditentukan yang dapat diistilahkan dengan holding period. Value at risk dapat mengukur risiko pada saham tunggal maupun saham gabungan portofolio. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Namun demikian periode waktu ini pada umumnya dihitung pada suatu tingkat kepercayaan 95, yang mana berarti bahwa rata-rata ada 95 kerugian risiko yang terjadi dibawah nilai VaR. Untuk tujuan memprediksi kemungklinan suatu risiko terburuk, maka VaR digunakan untuk menghitungnya. Value at Risk memiliki 3 metode, yakni Historical Simulation Method, Monte Carlo Method, Variance Covariance Method. Dalam penelitian ini menggunakan 2 metode, yaitu Historical Simulation Method dan Variance Covariance Method.

2.2.1. Historical Simulation Method

Metode ini adalah metode yang paling sederhana dan transparan dalam proses perhitungannya. Pada dasarnya metode ini menggunakan data return historis dari suatu asset yang disimulasikan untuk mendapatkan nilai VaR. Salah satu keuntungan pada metode ini ialah data tidak harus berdistribusi normal, namun mengharuskan data dalam jumlah yang banyak dan metode ini juga melakukan penghitungan yang banyak juga. Untuk menghitung VaR dengan metode ini perlu ditetapkan terlebih dahulu periode waktunya. Di dalam proses perhitungan VaR, yang menjadi obyek perhitungan adalah distribusi dari return harian. Berikut langkah-langkah dalam perhitungan nilai VaR dalam Historical Simulation Method : a. Mengurutkan data return dari masing-masing saham mulai kerugian terbesar sampai keuntungan terbesar. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Setelah itu, data diambil 5 dari data keseluruhan karena menggunakan confident level 5 dapat juga 1 atau 10 . Contoh, data return ada 300 data, maka diambil data sebanyak 15. c. Maka urutan data return yang diambil paling akhir data ke-15, seperti contoh digunakan sebagai precentail dari 5.

2.2.2. Variance Covariance Method

Metode ini merupakan metode parametrik yang digunakan dalam menghitung VaR. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh lembaga keuangan J.P Morgan dan diterapkan dalam dunia perbankan. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode ini, obyeknya bisa menggunakan sekuritas tunggal ataupun lebih dari satu sekuritas yang membentuk suatu portofolio. Metode ini juga mengasumsikan bahwa perubahan-perubahan nilai suatu asset return dalam jangka waktu tertentu akan berdistribusi mormal. Maka untuk nilai return yang tidak berdistribusi normal harus diadakan koreksi dengan menyesuaikan nilai confident interval parameter α dengan menggunakan formula Cornish Fisher Expansion. Setelah diketahui nilai Z koreksi untuk masing-masing saham, baru dapat dihitung nilai VaR masing-masing saham.Berikut langkah-langkah dalam perhitungan nilai VaR dengan menggunakan Variance Covariance Method: a. Melakukan uji normalitas. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Apabila return saham tidak normal, maka dicari nilai Z koreksi dengan menggunakan formula Cornish Fisher Expansion. c. Setelah Z koreksi sudah dihitung maka nilai VaR pun sudah dapat diketahui.

2.3. Return

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

1 56 91

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Saha

0 5 17

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Sahamjakarta Isla

0 2 19

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA PERIODE 2007 – 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Investasi - Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

0 0 32