Waktu Konsumsi Tuak dengan Status Gizi Pria Dewasa

4.6.2. Kuantitas Konsumsi Tuak dengan Status Gizi Pria Dewasa

Dari Tabel 4.14. dapat dilihat hasil tabulasi silang antara kuantitas konsumsi tuak setiap kali minum dengan status gizi responden. Tabel 4.14. Tabulasi Silang antara Kuantitas Konsumsi Tuak dengan Status Gizi Responden di Desa Suka Maju Tahun 2012 Kuantitas Konsumsi Tuak botol bir Status Gizi Total Kurus Normal Gemuk n n n ½ 1 20,0 3 60,0 1 20,0 5 100,0 1 1 10,0 7 70,0 2 20,0 10 100,0 2-3 3 16,7 11 61,1 4 22,2 18 100,0 4-5 2 28,6 4 57,1 1 14,3 7 100,0 Total 7 17,5 25 62,5 8 20,0 40 100,0 Berdasarkan Tabel 4.14. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden di Desa Suka Maju mengonsumsi tuak 2-3 botol bir setiap kali minum yaitu 18 responden baik pada responden dengan status gizi, normal dan gemuk. Akan tetatpi, terdapat 2 responden 28,6 yang mengonsumsi tuak sebanyak 4-5 botol bir setiap kali minum memiliki status gizi kurus. Dari hasil statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p0,980 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara kuantitas konsumsi tuak dengan status gizi pada pria dewasa yang mengonsumsi tuak.

4.6.3. Waktu Konsumsi Tuak dengan Status Gizi Pria Dewasa

Dari Tabel 4.15 dapat dilihat gambaran hasil tabulasi silang antara waktu konsumsi tuak dengan status gizi responden. Berdasarkan hasil tersebut diketahui Universitas Sumatera Utara bahwa sebagian besar responden yang mengonsumsi tuak di Desa Suka Maju mengonsumsi tuak pada malam hari yaitu 30 responden baik pada responden dengan status gizi kurus, normal dan gemuk. Ada 23,3 responden yang mengonsumsi tuak pada malam hari memiliki status gizi gemuk. Hal ini terjadi karena setelah mengonsumsi tuak, pria dewasa langsung tidur tidak ada aktifitas fisik lagi sehingga kalori yang terkandung pada tuak tidak dipakai oleh tubuh, oleh karena itu terjadi penumpukan didalam tubuh. Dari hasil statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p0,166 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara waktu konsumsi tuak dengan status gizi pada pria dewasa yang mengonsumsi tuak. Tabel 4.15. Tabulasi Silang antara Waktu Konsumsi Tuak dengan Status Gizi Responden di Desa Suka Maju Tahun 2012 Waktu Konsumsi Tuak Status Gizi Total Kurus Normal Gemuk n n n Siang 0,0 2 100,0 0,0 2 100,0 Sore 1 50,0 1 50,0 0,0 2 100,0 Malam 4 13,0 19 63,3 7 23,3 30 100,0 Pagi dan Sore 2 100,0 0,0 0,0 2 100,0 Pagi dan malam 0,0 1 100,0 0,0 1 100,0 Sore dan malam 0,0 2 66,7 1 33,3 3 100,0 Total 7 17,5 25 62,5 8 20,0 40 100,0 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Pria Dewasa yang Mengonsumsi Tuak di Desa Suka Maju

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40 responden diperoleh bahwa sebagian besar responden yang mengonsumsi tuak berumur 32 sampai 37 tahun sebesar 30, sedangkan responden dengan umur termuda yaitu 20 sampai 25 tahun hanya sedikit jumlahnya yaitu sebesar 12,5. Hal ini sesuai dengan penelitian Sipahutar 2009, bahwa sebagian besar penikmat alkohol yang berada pada tingkat pengguna tetap berada pada umur 20 tahun ke atas dan yang masih dalam usia produktif. Menurut Harimurti 2009, kelompok usia dengan presentasi pengguna alkohol tertinggi adalah usia antara 20-35 tahun. Seperti kita ketahui usia ini sangat diperlukan dalam peningkatan sumber daya manusia terutama untuk pembangunan kesehatan. Hal ini sesuai dengan penelitian Pane 2007, bahwa dengan adanya kebiasaan minum tuak dan memakan tambul yang akan mengakibatkan ketergantungan karena kandungan alkohol dalam tuak meningkatkan kadar dopamin pada otak yang menyebabkan rasa senang dan relaksasi sehingga ketagihan untuk merasakannya kembali, sedangkan tambul juga memiliki kenikmatan saat dikonsumsi bersama tuak dan keyakinan terhadap tambul tersebut membuat mereka ingin selalu mengonsumsinya. Hal demikian mempengaruhi pikiran sehingga kinerja berkurang dan ini merupakan penghambat pembangunan kesehatan. Untuk tingkat pendidikan terakhir paling banyak pria dewasa yang mengonsumsi tuak berpendidikan SLTA sebanyak 40. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kebiasaan konsumsi tuak. Sebagian besar Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Konsumsi Buah Pinang, Kejadian Kecacingan Dan Status Gizi Siswa Di Sd 175750 Desa Pardamean Nainggolan Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013

0 0 17

Gambaran Konsumsi Buah Pinang, Kejadian Kecacingan Dan Status Gizi Siswa Di Sd 175750 Desa Pardamean Nainggolan Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013

0 0 2

Gambaran Konsumsi Buah Pinang, Kejadian Kecacingan Dan Status Gizi Siswa Di Sd 175750 Desa Pardamean Nainggolan Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013

0 0 7

Gambaran Konsumsi Buah Pinang, Kejadian Kecacingan Dan Status Gizi Siswa Di Sd 175750 Desa Pardamean Nainggolan Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013

0 2 15

Gambaran Konsumsi Buah Pinang, Kejadian Kecacingan Dan Status Gizi Siswa Di Sd 175750 Desa Pardamean Nainggolan Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013

0 0 3

Gambaran Konsumsi Buah Pinang, Kejadian Kecacingan Dan Status Gizi Siswa Di Sd 175750 Desa Pardamean Nainggolan Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013

0 0 36

d. Sarjana 6. Pekerjaan - Gambaran Kebiasaan Konsumsi Tuak Dan Status Gizi Pada Pria Dewasa Di Desa Suka Maju Kecamtan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012

0 0 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebiasaan Mengkonsumsi Tuak 2.1.1. Tuak - Gambaran Kebiasaan Konsumsi Tuak Dan Status Gizi Pada Pria Dewasa Di Desa Suka Maju Kecamtan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Kebiasaan Konsumsi Tuak Dan Status Gizi Pada Pria Dewasa Di Desa Suka Maju Kecamtan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012

0 2 7

GAMBARAN KEBIASAAN KONSUMSI TUAK DAN STATUS GIZI PADA PRIA DEWASA DI DESA SUKA MAJU KECAMTAN PAHAE JAE KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 15