misalnya kekurang vitamin B1 dapat menyebabkan badan cepat merasa lelah. Kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi kerja dan prestasi belajar, selain
turunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Karena itu untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal mutlak diperlukan sejumlah zat gizi yang harus
didapatkan dari makanan dalam jumlah sesuai dengan yang dianjurkan setiap hari. Untuk dapat memenuhi kebutuhan akan zat gizi, diperlukan konsumsi makanan yang
seimbang baik jumlah maupun kualitasnya. Faktor gaya hidup dan pola makan yang terlanjur salah merupakan penyebab defisiensi unsur gizi tertentu yang sering terjadi.
Minum minuman keras adalah faktor lain yang memepengaruhi penyerapan zat gizi dalam tubuh.
Peran dan kedudukan penilaian status gizi adalah untuk mengetahui status gizi, yaitu ada tidaknya malnutrisi pada individu atau masyarakat. Karena terjadinya
kesakitan dan kematian terkait dengan status gizi maka dengan melakukan PSG pada individu atau masyarakat kita akan dapat mengetahui kelainan tersebut. Penilaian
status gizi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
2.6.1. Indeks Massa Tubuh IMT
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa usia diatas 18 tahun merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko penyakit–
penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu
cara adalah mempertahankan berat badan yang ideal atau normal.
Universitas Sumatera Utara
Berat badan yang berada dibawah batas minimum dinyatakan sebagai under weight atau “kekurusan”, dan berat badan yang berada diatas batas maksimum
dinyatakan sebagai over weight atau “kegemukan”. Orang-orang yang berada di bawah ukuran berat normal mempunyai risiko terhadap penyakit infeksi, sementara
yang berada diatas ukuran normal mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit degeneratif.
Di Indonesia batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan IMT. IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi
orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat
mencapai usia harapan hidup lebih panjang. Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun.
IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut :
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAOWHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Batas ambang normal
laki-laki adalah 20,1 – 25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7 – 23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defisiensi energi atau kegemukan, lebih lanjut
FAOWHO menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan. Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas laki-laki
IMT =
����� ����� �� ������ ����� ������� ����� �
Universitas Sumatera Utara
untuk kategori kurus tingkat berat dan menggukan ambang batas pada perempuan untuk kategori gemuk tingkat berat.
Tabel 2.1. Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia Kategori
IMT Kurus
Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,5
Normal
18,5 – 25,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat 27,0
Sumber : Supariasa, 2002
Universitas Sumatera Utara
2.7. Kerangka Konsep