BAB 5 PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek suatu kegiatan pendidikan kesehatan. Metode yang digunakan adalah metode
CPDL Ceramah Plus Demostrasi dan Latihan untuk melihat adanya perubahan pengetahuan dan sikap mahasiswa putri terhadap pemerikSAan payuDAra sendiRI
SADARI dalam upaya deteksi dini kanker payudara di FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar Tahun 2013.
Alasan peneliti memilih metode CPDL karena metode ini digunakan untuk memperoleh keterampilanpraktek dari suatu materi, demikian juga dengan materi
SADARI yang berisikan materi praktek yang di awali ceramah untuk memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai kanker payudara dan pentingnya deteksi
dini dengan praktek SADARI dilanjutkan dengan demonstrasi menggunakan video dan phantom payudara setelah itu melakukan latihan SADARI secara bersama-sama
yang di pandu oleh peneliti dengan metode ini diharapkan pemeriksaan terhadap payudara sendiri dapat dilaksanakan dengan benar, pada waktu yang tepat dan
teratur setiap bulan. Pelaksanaan CPDL ini juga sebaiknya mempertimbangkan jumlah peserta yang tidak lebih dari 20 orang untuk efektifitas pelaksanaan metode
CPDL, dan tingkat pendidikan formal daripada responden juga mempengaruhi daya serap atau pemahaman peserta terhadap materi SADARI.
86
Universitas Sumatera Utara
5.1. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang SADARI terhadap Pengetahuan Mahasiswa Putri di FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar
Tahun 2013
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003 adalah dengan pemberian informasi untuk
meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran yang pada akhirnya orang itu akan berprilaku sesuai dengan pengetahuannya tersebut. Salah satu upaya
pemberian informasi adalah melalui pendidikan kesehatan dengan metode CPDL. Berdasarkan hasil penelitian diketahui perubahan rata-rata skor kelompok
perlakuan lebih tinggi daripada kelompok kontrol dan hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang bermakna rata-rata skor pengetahuan pada kelompok perlakuan
daripada kelompok kontrol p 0,001. Perubahan rata-rata skor ini berarti pendidikan kesehatan dengan metode
CPDL dapat peningkatan pengetahuan kelompok yang diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI dalam upaya deteksi dini kanker payudara kelompok
perlakuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Sulastri 2012 yang membuktikan bahwa adanya pengaruh penyuluhanpendidikan kesehatan dengan demonstrasi
Universitas Sumatera Utara
menggunakan video terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri terhadap SADARI sebagai upaya deteksi dini terhadap kanker payudara.
Menurut Effendy 1998 ada beberapa faktor penentu keberhasilan penyuluhanpendidikan kesehatan antara lain: sasaran, sumberdaya penyuluhan, dan
metode penyuluhan. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran adalah mahasiswa putri yang sedang menjalani pendidikan atau perkuliahan dimana sudah terbiasa
dalam pembelajaran akan lebih konsentrasi untuk pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Para mahasiswa berada pada usia 20-21 tahun, apabila dihubungkan
dengan usia yang tepat untuk melakukan praktik SADARI secara teratur yaitu dimulai sejak usia 18-20 tahun, yang berarti SADARI juga sudah menjadi kebutuhan
bagi mereka, dan dari 20 responden ada 2 orang yang memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita kanker. Hal ini juga merupakan faktor predisposisi terjadinya
kanker payudara maka para mahasiswa yang memiliki riwayat keluarga ini telah mendengar informasi tentang penyakit kanker yang di derita oleh keluarga mereka
sehingga keingintahuan mereka mengenai kanker payudara lebih mendalam dengan mengajukan beberapa pertanyaan saat penyampaian materi mengenai SADARI.
Selanjutnya dari sumberdaya penyuluhanpendidikan kesehatan, yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain:
1. Kemampuan Penyuluh Pengalaman dan kemampuan penyuluh yang meliputi penguasaan ilmu dan
keterampilan serta sikap yang dimilikinya perlu dipertimbangkan. Penyululuh
Universitas Sumatera Utara
pada penelitian ini dengan latar belakang pendidikan kebidanan sehingga mempermudah penyampaian materi tentang SADARI.
2. Materi Penyuluhan Dalam menerapkan suatu metode penyuluhan perlu diperhatikan materi yang akan
disampaikan, materi SADARI dipersiapkan dengan slide yang menarik, kata-kata yang singkat, jelas dengan gambar yang menarik mengenai langkah-langkah
pelaksanaan SADARI. 3. Sarana dan Biaya Penyuluhan
Keadaan peralatan alat-alat bantu pengajaran yang dipunyai, fasilitas yang ada serta biaya yang tersedia akan menentukan dalam menentukan metode penyuluhan
dalam penelitian ini pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang SADARI di dalam rung kelasperkuliahan yang tenang, jauh dari kebisingan dengan fasilitas OHP
tersedia di ruang kelas jadi mempermudah pemutaran slide. Pemilihan metode penyuluhan yang tepat juga perlu dilakukan yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya supaya efektifitas penyuluhanpendidikan kesehatan tercapai, dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah CPDL Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan dengan metode ini memanfaatkan atau mengajak semua alat inderanya untuk mempelajari dan
memahami materi SADARI. Dengan metode CPDL perhatian mahasiswa lebih terarah kepada materi yang dipelajari yang di ikuti dengan latihan atau praktik
sehingga pengalaman lebih melekat dalam dirinya, sehingga pesan SADARI yang disampaikan dengan nyata melalui ceramah, demostrasi dengan menggunakan video
Universitas Sumatera Utara
dan phantom payudara, dilanjutkan dengan latihan yakni mempraktekkan secara bersama-sama SADARI tersebut, sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada
responden, dapat menarik perhatian, menimbulkan rangsangan untuk diikuti sehingga pemahaman responden lebih baik.
5.2. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang SADARI terhadap Sikap Mahasiswa Putri di FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar
Tahun 2013
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objeg tertentu, yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang-tidak senang,
setuju-tidak setuju. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan pelaksanaan motif tertentu. Dalam perkataan lain fungsi sikap belum
merupakan tindakan reaksi terbuka atau aktifitas tetapi merupakan predisposisi perilaku tindakan atau reaksi tertutup Notoatmojo, 2007.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui perubahan rata-rata skor kelompok perlakuan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol dan hasil uji statistik menunjukkan
ada perbedaan yang bermakna rata- rata sikap pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol p= 0,001.
Perubahan rata-rata skor ini berarti pendidikan kesehatan dengan metode CPDL dapat peningkatan sikap kelompok yang diberi pendidikan kesehatan
tentang SADARI dalam upaya deteksi dini kanker payudara. Setelah mahasiswa putri mendengar tentang pentingnya upaya deteksi dini
kanker payudara dengan SADARI metode yang sederhana, mudah, murah, waktu
Universitas Sumatera Utara
yang singkat cukup 5 menit saja dan dilakukan sendiri, mengingat keterlambatan memeriksakan diri ke dokter dimana sudah berada pada stadium lanjut dengan
harapan kesembuhan yang sangat rendah padahal apabila terdeteksi pada stadium awal harapan kesembuhan yang sangat tinggi 95. Hal ini membuat para
mahasiswa berfikir, berkeinginan untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap payudara sendiri secara teratur setiap bulan guna mendeteksi sedini mungkin. Apabila
dijumpai kelainan atau benjolan di payudara dan segera memeriksakan lanjutan untuk menghindari keterlambatan pemeriksaan.
Perubahan sikap pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan keyakinankepercayaan yang didapatkan dari hasil penginderaan, salah satunya
didapatkan pada pendidikan atau proses belajar, sama halnya dengan pengetahuan sikap mahasiswa juga menunjukkan adanya perubahan yang bermakna.
Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan dengan pelaksanaan motif tertentu, dalam penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan, pikiran
dan keyakinan serta emosi juga memegang peranan penting. Keyakinan dapat berasal dari pengalaman dengan perilaku yang bersangkutan
di masa lalu, dan dapat juga dipengaruhi oleh informasi yang tidak langsung yakni dengan melihat pengalaman teman atau keluarga yang responden dalam penelitian ini
2 orang memiliki riwayat keluarga yang terkena kanker hal ini mempengaruhi perhatian dan minat dalam mendengarkan materi SADARI yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN