4
termasuk kedalam kategori onshore oil and gas. Proyek X merupakan salah satu jenis proyek yang dikerjakan oleh PT. Z. Proyek X memiliki risiko kecelakaan
yang telah disebutkan sebelumnya. Proyek X berlokasi di area gunung Salak, yang berpusat di tiga kecamatan dari dua kabupaten yang berbeda, yaitu
Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan Kabupaten Sukabumi serta Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.
Berdasarkan laporan HSE Internal Control yang dilakukan oleh PT. Z pada tahun 2014, proyek X memiliki nilai audit di bawah standar yang ditetapkan,
yaitu 69,86 dari nilai minimal 82. Standar nilai minimal 82 merupakan standar nilai minimal audit internal K3 yang tercantum dalam kebijakan
perusahaan nomor 8000-PL-01 PT. Z, 2014c. Proyek X memiliki nilai yang rendah pada 5 elemen SMK3 yang ditetapkan perusahaan, yaitu pada elemen 1:
kebijakan dan kepemimpinan; elemen 2: kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; elemen 4: manajemen subkontraktor; elemen 8:
komunikasi; dan elemen 9: tanggap darurat. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti bermaksud ingin
meneliti tentang “Gambaran Penyebab Rendahnya Nilai HSE Health, Safety, Environment Internal Control pada Proyek X PT. Z
Tahun 2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diketahui bahwa proyek X merupakan salah satu proyek onshore oil and gas yang dikerjakan oleh PT. Z pada tahun 2014.
Proyek onshore oil and gas adalah jenis proyek pertambangan minyak dan gas bumi yang dikerjakan di daratan dan berisiko tinggi terhadap terjadinya
kecelakaan. Contohnya seperti terjadinya blowout, terpapar gas beracun,
5
kekurangan oksigen, kejatuhan beban falling loads, terjadi ledakan bahkan kebakaran. Pada tahun 2014, nilai audit internal proyek X memiliki nilai dibawah
standar yang ditetapkan perusahaan. Beberapa elemen yang memiliki nilai rendah ialah elemen kebijakan dan kepemimpinan; elemen kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan; elemen manajemen subkontraktor; elemen komunikasi; dan elemen tanggap darurat.
C. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana gambaran umum PT. Z dan proyek X?
b. Apakah yang menyebabkan rendahnya pemenuhan elemen 1: kebijakan
dan kepemimpinan berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014?
c. Apakah yang menyebabkan rendahnya pemenuhan elemen 2: kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014?
d. Apakah yang menyebabkan rendahnya pemenuhan elemen 4: manajemen
subkontraktor berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014?
e. Apakah yang menyebabkan rendahnya pemenuhan elemen 8: komunikasi
berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014? f.
Apakah yang menyebabkan rendahnya pemenuhan elemen 9: tanggap darurat berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun
2014?
6
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hasil yang ingin diperoleh dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penyebab rendahnya nilai HSE health, safety environment Internal Control pada proyek X PT. Z tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran umum PT. Z dan proyek X.
b. Mengetahui penyebab rendahnya pemenuhan elemen kebijakan dan
kepemimpinan berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014.
c. Mengetahui penyebab rendahnya pemenuhan elemen kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014.
d. Mengetahui penyebab rendahnya pemenuhan manajemen subkontraktor
berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014. e.
Mengetahui penyebab rendahnya pemenuhan elemen komunikasi berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014.
f. Mengetahui penyebab rendahnya pemenuhan elemen tanggap darurat
berdasarkan hasil HSE Internal Control di proyek X PT. Z tahun 2014.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
1. Manfaat Bagi PT. Z
a. Memperoleh informasi mengenai penyebab rendahnya nilai HSE
Internal Control pada proyek X PT. Z tahun 2014. b.
Sebagai masukan bagi manajemen untuk perbaikan program HSE Internal Control PT. Z tahun 2016.
2. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
a.
Sebagai referensi jika ada yang ingin melanjutkan penelitian dengan topik yang sama.
b.
Memberikan informasi tambahan untuk pembelajaran yang berkaitan dengan audit internal K3.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penyebab rendahnya nilai HSE Internal Control pada proyek X PT. Z Tahun 2014. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Maret 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara telaah dokumen dan wawancara menggunakan pedoman wawancara, handphone, dan perekam suara sebagai
instrumen penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri dari a Informan utama: auditor yang melakukan kegiatan HSE Internal Control di proyek X dan
manajemen site b Informan pendukung, yaitu senior HSE manager PT. Z dan HSE officer yang bertugas sebagai admin HSE di home office, dan c Informan
kunci, yaitu auditor SMK3 eksternal perusahaan. Validasi data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan yang digunakan sebagai upaya pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif PP No.50 tahun 2012. Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja
sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya berdasarkan karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan, wajib
menerapkan SMK3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Ramli 2009 menyebutkan bahwa SMK3 merupakan konsep pengelolaan K3 secara
sistematis dan komprehensif dalam suatu sistem manajemen yang utuh melalui proses perencanaan, penerapan, pengukuran dan pengawasan.
SMK3 merupakan proses peninjauan efektivitas dari keseluruhan manajemen Hughes Ferrett, 2011. Siklus penerapan prinsip SMK3 bersifat continuous
improvement atau peningkatan berkelanjutan, sebagaimana yang digambarkan oleh
Gambar 2.1 berikut ini: