A-408 Pesuruh
2.000.000 4
96.000.000 Supir
2.000.000 4
96.000.000 Satpam
2.000.000 8
192.000.000 Total Administrative cost
119 Rp 7.188.000.000
Biaya Pemasaran dan Distribusi Distribution and Marketing Cost Biaya pemasaran dan distribusi tergantung pada barang utama yang
dihasilkan, produk lain yang dijual perusahaan, lokasi pabrik, dan kebijakan perusahaan. Dalam industri kimia besarnya biaya ini sekitar 2 - 20 dari
biaya total produksi total production cost Peters and Timmerhaus, 1999. Pemasaran dan distribusi
= 5
TPC Biaya Riset dan Pengembangan Research and Development Cost
Biaya ini termasuk kaji dan upah semua pekerja yang berhubungan langsung dengan tipe pekerjan tersebut, biaya tetap dan operasi semua mesin dan
peralatan yang terlibat, biaya untuk barang dan persediaan, dan biaya lain- lain. Dalam industri kimia, biaya ini sekitar 2 - 5 dari biaya total produksi
Peters and Timmerhaus, 1999. Biaya R and D
= 2
TPC
Finance Interest Bungga di pertimbangkan sebagai kompensasi yang di bayarkan untuk
penggunaan modal yang dipinjam. Tingkat bunga tahunan sebesar 0-10 dari modal investasi total total capital investment Peters and Timmerhaus,
1991.
A-409 Finance
= 5 TCI = 5 x Rp 218.352.161.208
= Rp 10.917.608.060
General Expenses :
General Expenses = Rp 18.105.608.060 + 7 TPC
= Rp 63.560.278.852 Total Production Cost TPC :
TPC = Manufacturing Cost + General Expenses
= Rp 431.689.502.034 + 34 TPC
TPC = Rp 649.352.439.883
D. Analisis Kelayakan Profitability Analisis
Analisis kelayakan diperuntukan untuk mengetahui apakah suatu pabrik layak untuk didirikan dilihat dari segi ekonominya. Untuk itu perlu diketahui harga penjualan dari
produk yang dihasilkan. Analisis kelayakan ekonomi dapat diketahui dengan dua metode, yaitu : metode analisis kelayakan linier dan metode analisis kelayakan
discounted cash flow . Berikut ini adalah tabel harga penjualan produk TCP.
Tabel E.8. Hasil Penjualan Produk Terepthalic acid Produk
Produksi kgjam Rpkg Rptahun
Terepthalic acid 7575,7576
12934 776.016.000.000
Profit:
A-410 Sales
= Rp 776.016.000.000 Total cost
= TPC = Rp 649.452.439.883
Profit before tax Pb
= Rp 126.563.560.117 Taxes
= 20 Pb = 20
Rp 126.563.560.117 = Rp 25.312.712.023
Profit after tax Pa = Rp 126.563.560.117 - Rp 25.312.712.023
= Rp 101.250.848.094
1. Analisis Ekonomi Metode Linier
a. Percent Return on Investment ROI Nilai ROI merupakan perbandingan antara persen net income terhadap
investasi total atau kecepatan tahunan dari keuntungan untuk
mengembalikan modal. ROI:
ROI =
TCI P
a
x 100
= 46,37
b. Pay Out Time POT Waktu minimum teoritis yang dibutuhkan untuk pengembalian modal tetap
yang diinvestasikan atas dasar keuntungan setiap tahun. POT
:
A-411 POT
a
= FCI
1 ,
P FCI
a
= 1,5491 tahun ≈ 2 tahun
c. Break Even Point BEP BEP adalah titik di mana kapasitas produksi yang dihasilkan dapat menutupi
seluruh biaya produksi tanpa adanya keuntungan maupun kerugian.
BEP =
100 x
R 7
, V
S R
3 ,
F
a a
a a
a
Keterangan: F
a
= biaya tetap per tahun annual fixed expenses R
a
= biaya regulasi per tahun annual regulated expenses Va = biaya variabel per tahun annual variable expenses
Sa = penjualan per tahun annual sales expenses
A-412 Tabel E.9. Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk perhitungan BEP
Jenis Biaya Rp
Annual fixed expenses Fa 28.260.592.385
Annual regulated expenses Ra Labour
64.935.243.988 Plant overhead
32.467.621.994 Direct Supervisory
9.740.286.598 Laboratorium
129.870.488 General Expense
63.560.278.852 Maintenance
9.279.966.851 Plant Supllies
927.996.685 Total
181.041.265.457 Annual sales expenses Sa
776.016.000.000 Annual variable expenses Va
Bahan Baku 368.536.987.475
Utilitas 71.513.594.566
Total 440.050.582.041
BEP =
100 x
R 7
, V
S R
3 ,
F
a a
a a
a
BEP = 39,46