A-67
Menghitung ketebalan shell t
s
pada courses ke-1:
t
s
=
25,4076 6
, -
0,75 psi
12.650 2
in 360
psi 25,4076
+ 0,125 in
= 0,6183 in 58 in Tabel C.1.5. Ketebalan shell masing-masing courses
Courses ke-
H ft P desain psi
ts in ts
standar
in 1
24,0000 25,4076
0,6183 0,6250
2 16,0000
21,5961 0,5443
0,6250 3
8,0000 17,7846
0,4703 0,5000
Panjang Shell Untuk menghitung panjang shell, persamaan yang digunakan adalah :
L =
12.n length
weld -
π.D
o
Brownell and Young,1959
Keterangan : L
= Panjang shell, in D
o
= Diameter luar shell, in n
= Jumlah plat pada keliling shell weld length
= Banyak plat pada keliling shell dikalikan dengan banyak sambungan pengelasan vertikal yang
diizinkan.
A-68 = n x butt welding
Menghitung panjang shell L pada courses ke-1 : t
s
= 1,2 in D
o
= D
i
+ 2.t
s
= 360 + 2 x 0,6250 = 361,250 in
n = 3 buah
butt welding = 532 in Brownell and Young,1959,hal. 55
L =
3 x
12 in
532 x
3 -
in ,250
1 3,14.36
= 18,8924 ft Tabel C.1.6. Panjang shell masing-masing courses.
Courses ke-
ts in Do in
L ft 1
0,6250 361,2500
18,8924 2
0,6250 361,2500
18,8924 5
0,5000 361,0000
18,8793
A-69
i. Desain Head Desain Atap
Gambar C.1.3. Conical heads.
Menghitung tebal head minimum Menentukan tebal head dengan menggunakan persamaan Brownell and
Young, 1959,hal. 258:
t
h
=
C 0,6P
f.E 2cos
α P.d
keterangan : P = tekanan desain psi
f = nilai tegangan material
= 12.650 SA-285 grade C d = diameter shell in
A-70 E = efisiensi pengelasan = 0,75
C = faktor korosi = 0,125 in α = half-apex angle
Untuk menghindari terjadinya axial stress yang besar, maka diharapkan tebal konis mendekati tebal shell
. Diharapkan dengan memilih konis dengan α kurang dari atau sama dengan 45
o
, diperoleh tebal konis yang sama dengan tebal shell. Sudut yang diambil adalah sudut 30
o
.
t
h
=
125 ,
4076 ,
25 6
, 75
, 650
. 12
30 cos
2 360
4076 ,
25
o
= 0,6825 in dipakai plat standar 34 in
j. Menentukan Tinggi Total Tangki
Untuk mengetahui tinggi tangki total digunakan persamaan: H
total
= H
shell
+ H
head
+ t
h
= 288 in + 28,8036 in + 34 in = 317,5536 in
= 26,4628 ft
k. Desain Lantai
A-71 Untuk memudahkan pengelasan dan memperhitungkan terjadinya korosi, maka
pada lantai bottom dipakai plat dengan tebal minimal ½ in. Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus diperiksa agar diketahui
apakah plat yang digunakan memenuhi persyaratan atau tidak Brownell and Young, 1959.
Tegangan kerja pada bottom : Compressive stress yang dihasilkan oleh Hexamine.
S
1
=
2
4 1
i
D w
Brownell and Young,1959.hal.156
Keterangan : S
1
= Compressive stress psi w = Jumlah paraxylen lbm 763.412,7358 lbm
D
i
= Diameter dalam shell in 360 in
= konstanta = 3,14
S
1
=
2
in 360
14 ,
3 4
1 lb
58 763.412,73
= 7,5001 psi Compressive stress yang dihasilkan oleh berat shell.
S
2
144 ρ
X
s
Brownell and
Young,1959.hal.156
A-72 Keterangan :
S
2
= Compressive stress psi X = Tinggi tangki = 26,4628 ft
s
= Densitas shell = 490 lbmft
3
untuk material steel
= konstanta = 3,14
S
2
=
144 490
26,4628
= 90,0470 psi Tegangan total yang bekerja pada lantai :
S
t
= S
1
+ S
2
= 7,5001 psi + 90,0470 psi = 97,5471 psi
Batas tegangan lantai yang diizinkan : S
t
tegangan bahan plat f x efisiensi pengelasan E 97,5471 psi 12.650 psi x 0,75
97,5471 psi 9.487,5000 psi memenuhi