Analisis Ekonomi Metode Linier

A-413 d. Shut Down Point SDP Shut down point adalah suatu titik dimana pada kondisi itu jika proses dijalankan maka perusahaan tidak akan memperoleh laba meskipun pabrik masih bisa beroperasi. SDP = 100 R 7 , V S R 3 , a a a a    = 25,96 Grafik BEP dan SDP pabrik TCP ditunjukkan oleh Gambar E.2. berikut. Gambar E.2 Grafik Analisis Ekonomi

2. Discounted Cash Flow Rate of Return DCFRR

a. Usia ekonomi pabrik dihitung dengan persamaan: n = depresiasi value Salvage FCI  = 9,7784 tahun = 10 tahun A-414 b. Nilai bunga interest, i dihitung dengan persamaan : FCI + WCI 1 + i n = {1 + i n-1 + 1+ i n-2 +…+1}.CF.WCI + SV Keterangan: FCI = 185.599.337.027 WCI = 32.752.824.181 CF = keuntungan setelah pajak + depresiasi CF = 120.231.473.627 SV = Salvage value Rp. 0 Berdasarkan trial and error diperoleh nilai interest, i = 47,1409

3. Analisis Ekonomi Discounted Cash Flow DCF

Diketahui data : - TCI = Rp 218.352.161.208 - Modal sendiri = 70 TCI = 70 x Rp 218.352.161.208 = Rp 152.846.512.845 - Modal pinjaman = TCI – Modal sendiri = Rp 65.505.648.362 A-415 - TPC = Rp 649.452.439.883 - Depresiasi = Rp 18.980.625.533 - Harga produk = Rp 776.016.000.000 - Bunga Bank = 10 rata-rata dan dianggap tetap - Pajak = 20 - Usia pabrik = 10 tahun - Kapasitas produksi = - Tahun pertama sebesar 70 - Tahun kedua sebesar 90 - Tahun ketiga dan seterusnya sebesar 100 - Masa konstruksi = 2 tahun a. Pada tahun -1 konstruksi tahun pertama Dikeluarkan biaya sebesar 70 TCI sebesar Rp 152.846.512.845 Pengeluaran pada tahun -1 seluruhnya digunakan modal sendiri. Modal sendiri = Rp 152.846.512.845 b. Pada tahun 0 Dikeluarkan biaya sebesar 30 TCI sebesar Rp 65.505.648.362 semua adalah pinjaman dari bank, jadi total hutang pada awal tahun 0 adalah : Hutang tahun 0 = Rp 65.505.648.362 A-416 Bunga Bank = 10 x Rp 65.505.648.362 = Rp 6.550.564.836 Bunga bank ini akan dikenakan mulai pada tahun berikutnya. Perhitungan DCF Discounted Cash Flow selanjutnya ditunjukan pada Tabel E.10. Tahun : tahun konstruksi dan tahun produksi Kapasitas : persentase kapasitas produksi dari total produksi Hasil penjualan : kapasitas produksi x total penjualan Biaya produksi : kapasitas produksi x total production cost TPC Laba kotor : hasil penjualan – biaya produksi Pajak : 20 Laba bersih : laba kotor – pajak Depresiasi : dari perhitungan investasi Net cash flow : depresiasi + laba bersih Discounted net : net cash flow discount factor Discounted factor : 11+i n Investasi : total pengeluaran tahun -1, dan 0. Modal sendiri : 70 x TCI Cumulatif Cashflow : cash flow n + cumulative cash flow n-1