Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GAYA HIDUP, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMSUNG SMARTPHONE

PADA MAHASISWA/I FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

AZALEA AZURA BR TARIGAN 100502221

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuuan untuk mengetahui dan menganalisis Gaya Hidup (X1), Harga (X2), dan Kelompok Referensi (X3) terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode puposive Sampling, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan criteria tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang aktif kuliah dimana telah menggunakan Samsung Smartphone dari satu tahun. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 97 responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan �= 5%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel gaya hidup, harga, kelompok referensi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial variabel gaya hidup dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan kelompok referensi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian. variabel gaya hidup adalah variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Samsung Smartphone pada mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Melalui pengujian koefisien determinasi (Adjusted R Square) diperoleh nilai Nilai R Square 0,450 berarti 45,0% keputusan pembelian Samsung Smartphone pada mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebagai variable dependen dapat dijelaskan oleh gaya hidup, harga dan kelompok referensi variable independen. Sedangkan sisanya 55,0% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Gaya Hidup, Harga, Kelompok Referensi, Keputusan Pembelian.


(3)

ABSTRACT

This research is to study and analyze bertujuuan Lifestyle (X1), price (X2), and the Reference Group (X3) on Purchase Decision Samsung Smartphone the Student Faculty of Economics and Business University Of North Sumatera. The sampling technique using puposive Sampling, which samples were selected based on specific criteria. The population in this study were students of the Faculty of Economics and Business University of North Sumatra active college which has used Samsung Smartphone of the year. The sample used in this study amounted to 97 respondents. The analytical method used is descriptive analysis method and multiple regression analysis with significant �= 5%. The results showed that lifestyle variables, price, reference groups simultaneously positive and significant impact on purchasing decisions. Partially prices and lifestyle variables positive and significant impact on purchasing decisions, while the reference group but not significant positive effect on the purchase decision. lifestyle variables are variables that dominant influence on purchasing decisions on Samsung Smartphone student / I Faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Through testing the coefficient of determination (Adjusted R Square) value obtained R Square 0.450 means 45.0% on purchase decisions Samsung Smartphone student / I Faculty of Economics and Business University of North Sumatra as the dependent variable can be explained by lifestyle, price and the reference group of independent variables. While the remaining 55,0% can be explained by other factors not examined in this study.


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang tak terkira saya ucapkan kepada kedua orang tua penulis Ahmad Tarigan dan Andriyani yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, doa dan dukungan baik metril maupun moril sehingga penulis dapat meneyelsaikan skripsi dan kuliah dengan sebaik-baiknya, serta kesabarannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapatkan banyak bantuan. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE. Msi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu


(5)

Penguji I yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE. Msi. selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Marhaini, MS. selaku Dosen Pembimbing penulis. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Kepada seluruh Dosen Departemen Manajemen, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

7. Kepada kakak dan adik penulis Amanah Anindita Tarigan, Aziza Hasanah Tarigan, Taufiq Al Hafiz Tarigan yang selalu mendoakan dan memberi dukungan serta semangat

8. Kepada teman-teman penulis Dina, Vera, Yola, Irwin, Oka, Dika, Dini, Bagus, Kavin, Nuzul, Winda, Gadis, Saras, Kyky, Icad, Harry, Akbar, Heru Fadhul, Dhani, Jeber yang selalu membantu penulis dan kepada teman-teman Manajemen stambuk 2010. Terima kasih atas dukungannya.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Amin ya Rabbal alamin

Medan, 20 Juni 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ………. ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Landasan Teori ... 9

2.1.1 Perilaku Konsumen ... 9

2.1.2. Keputusan Pembelian ... 11

2.1.3 Gaya Hidup ... 13

2.1.4 Harga ... 16

2.1.5 Kelompok Referensi ... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ... 24

2.3 Kerangka Konseptual ... 25


(7)

BAB III TEORI PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Batasan Operasional ... 29

3.4 Definisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran ... 31

3.6 Populasi dan Sampel ... 31

3.6.1 Populasi ... 31

3.6.2 Samepl ... 32

3.7 Jenis Data ... 33

A. Data Primer ... 33

B. Data Sekunder ... 33

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

3.9.1 Uji Validitias ... 35

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.10 Teknik Analisis Data ... 36

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 36

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 38


(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 41

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 41

4.1.2 Strategi Bisnis ... 44

4.1.3 Perkembangan Samsung Android ... 46

4.2 Hasil Penelitian ... 51

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 51

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 53

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 64

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 70

4.3 Pembahasan ... 77

4.3.1 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian ... 77

4.3.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ... 79

4.3.3 Pengaruh Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 83

KUESIONER PENELITIAN ... 85

LAMPIRAN ... 85

JURNAL ... 109


(9)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuuan untuk mengetahui dan menganalisis Gaya Hidup (X1), Harga (X2), dan Kelompok Referensi (X3) terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode puposive Sampling, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan criteria tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang aktif kuliah dimana telah menggunakan Samsung Smartphone dari satu tahun. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 97 responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan �= 5%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel gaya hidup, harga, kelompok referensi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial variabel gaya hidup dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan kelompok referensi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian. variabel gaya hidup adalah variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Samsung Smartphone pada mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Melalui pengujian koefisien determinasi (Adjusted R Square) diperoleh nilai Nilai R Square 0,450 berarti 45,0% keputusan pembelian Samsung Smartphone pada mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebagai variable dependen dapat dijelaskan oleh gaya hidup, harga dan kelompok referensi variable independen. Sedangkan sisanya 55,0% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Gaya Hidup, Harga, Kelompok Referensi, Keputusan Pembelian.


(10)

ABSTRACT

This research is to study and analyze bertujuuan Lifestyle (X1), price (X2), and the Reference Group (X3) on Purchase Decision Samsung Smartphone the Student Faculty of Economics and Business University Of North Sumatera. The sampling technique using puposive Sampling, which samples were selected based on specific criteria. The population in this study were students of the Faculty of Economics and Business University of North Sumatra active college which has used Samsung Smartphone of the year. The sample used in this study amounted to 97 respondents. The analytical method used is descriptive analysis method and multiple regression analysis with significant �= 5%. The results showed that lifestyle variables, price, reference groups simultaneously positive and significant impact on purchasing decisions. Partially prices and lifestyle variables positive and significant impact on purchasing decisions, while the reference group but not significant positive effect on the purchase decision. lifestyle variables are variables that dominant influence on purchasing decisions on Samsung Smartphone student / I Faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Through testing the coefficient of determination (Adjusted R Square) value obtained R Square 0.450 means 45.0% on purchase decisions Samsung Smartphone student / I Faculty of Economics and Business University of North Sumatra as the dependent variable can be explained by lifestyle, price and the reference group of independent variables. While the remaining 55,0% can be explained by other factors not examined in this study.


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan jaman modern dan globalisasi saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi menjadi hal yang sangat penting bagi setiap manusia. Perkembangan jaman sekarang juga dilihat dari kemajuan teknologi dari tahun ke tahun sudah menunjukan kemajuan yang sangat besar salah satu contoh berbagai macam gadget yang sudah tidak asing lagi seperti smartphone. Pada saat ini hampir semua kalangan tidak mengenal golongan, umur maupun berbagai kebutuhan yang dihadirkan sudah tidak bisa lepas lagi dari namanya teknologi tersebut. Kebutuhan hidup untuk bisa selalu terhubung dengan sesama, bersosialisasi, menimbulkan gengsi bagi pemakainya sudah merupakan suatu jawaban akan pentingnya smartphone bagi kehidupan yang serba modren.

Kebutuhan tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan akan berbagai jenis alat komunikasi yang mengakibatkan semakin banyaknya persaingan dalam dunia bisnis bidang telekomunikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya produsen produk-produk alat komunikasi seperti handphone yang menawarkan bebagai jenis produk baru dengan inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, produk yang dihasilkan banyak memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam melakukan komunikasi. Dunia bisnis produk komunikasi berlomba–lomba agar dapat menarik minat para masyarakat dan memutuskan membeli serta menggunakan produknya. Hal ini juga merupakan


(12)

langkah ataupun cara suatu perusahaan memberikan kepuasan terhadap konsumen–konsumen mereka yang sudah menggunakan produk – produk handphone atau smartphone jenis tertentu sebelumnya.

Kebutuhan akan alat komunikasi seperti smartphone sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun terutama untuk jenis-jenis smartphone dengan merek-merek tertentu. Hal ini dikarenakan pola komunikasi konsumen pada saat ini yang selalu menginginkan sebuah kemudahan dalam komunikasi yang dapat mendukung kegiatan mereka sehari-hari baik dalam pekerjaan maupun hal yang lainnya, oleh karena itu, pilihan konsumen untuk menggunakan smartphone saat ini sangat tinggi seperti salah satunya kenaikan penjualan pada

Smartphone Samsung. Hal ini terbukti berdasarkan Lembaga riset Gartner

penjualan handphone atau smartphone yang mengalami peningkatan dari kuartal kedua 2012 sampai kuartal kedua 2013.

Gambar 1.1

Data Penjualan Smartphone by Vendor Kuartal kedua 2012 & 2013

Dari Gambar 1.1 menunjukan bahwa penjualan samsung mengalami peningkatan yang sangat tinggi, Ada yang menarik dari data terbaru penjualan


(13)

ponsel kuartal kedua yang dirilis Gartner ini, di mana untuk pertama kalinya penjualan smartphone mengalahkan feature phone. Penjualan smartphone terus naik dipicu oleh pesatnya perkembangan Smartphone berbasis Android. Gartner mencatat Samsung masih menjadi produsen ponsel pintar terbesar di dunia. Pangsa pasar perusahaan asal Korea Selatan ini mencapai 31,7%, naik dari 29,7% pada kuartal kedua 2012. Produsen ponsel pintar terbesar kedua juga masih ditempati Apple. Tetapi pangsa pasar iPhone yang memakai sistem operasi iOS harus mengalami penurunan menjadi 14,2 %, dari 18,8 % pada kuartal kedua tahun 2012. Setelah Samsung dan Apple, produsen lain yang menempati posisi tiga, empat, dan lima adalah LG (dengan pangsa pasar 5,1%), Lenovo (4,7 %), dan ZTE (4,3 %).

Gambar 1.2

Data Penjualan Smartphone by Operating System in Kuartal kedua 2012 & 2013

Dari gambar 2.1 menunjukan bahwa, Pada kuartal kedua tahun 2013, sistem operasi Android buatan Google masih menguasai pangsa pasar dengan raihan 79% naik dari 64,2% pada kuartal kedua tahun 2012. Sementara itu,


(14)

Gartner mencatat untuk pertama kalinya sistem operasi Microsoft Windows Phone berhasil mengalahkan BlackBerry. Windows Phone kini berada di peringkat ketiga untuk sistem operasi ponsel pintar secara global dengan pangsa pasar 3,3% pada kuartal kedua 2013. Sistem operasi Bada dan Symbian berada di peringkat lima dan enam. Keduanya terus mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pangsa pasar Bada pada kuartal kedua tahun 2013 hanya 0,4% dan Symbian 0,3%. Sedangkan Apple iOS ada di posisi kedua dengan pangsa pasar 14,2%, turun 4,6%.

Sebuah keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen di lakukan atas dasar keinginan dan kebutuhannya terhadap suatu produk. Keputusan pembelian konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka (Mowen dan Monir, 2002:6). Di era saat ini, gaya hidup menjadi bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung keinginan seseorang untuk mengubahnya. Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). (Setiadi, 2003:148). Gaya hidup ini bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang lain. Memilki salah satu smartphone ataupun teknologi update ini dapat memberi kepuasaan atau kesenangan atas gaya hidup nya. Perilaku konsumen Indonesia yang unik juga menjadi tantangan tersendiri bagi Samsung, karena di saat OS Android menjadi


(15)

pemimpin smartphone di berbagai negara di dunia seperti Inggris, Jerman ,Prancis, Italia, Amerika Serikat, dan Australia mengalahkan Blackberry bahkan Apple, hal tersebut justru tidak terjadi di Indonesia. Karena pengguna ponsel di Indonesia memiliki motif yang berbeda dengan pengguna ponsel di negara-negara lain, terutama Amerika, Eropa, atau negara-negara maju salah satunya adalah penerimaan produk berteknologi tinggi sebagai lifestyle.

Harga juga merupakan salah satu faktor konsumen untuk menentukan keputusan pembelian pada produk. Di mana harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat- manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. ( Kotler & Amstrong, 2008:345 ). Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sangatlah penting, karena dengan tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan dapat menjadi tolak ukur akan permintaan suatu produk. Penetapan harga yang salah atas suatu produk dapat mengakibatkan jumlah penjualan pada suatu produk tidak dapat maksimal yang mengakibatkan penjualan menurun dan pangsa pasanya berkurang. Oleh sebab itu, dalam penetapan harga perusahaan harus dapat menentukan harga penjualan sesuai dengan pangsa pasar yang dituju agar penjualan produk dan pangsa pasar semakin meningkat. Dalam hal ini. Harga Samsung masih lebih terjangkau dibanding kompetitionya seperti Nokia Symbian OS, Blackberry (RIM) dan Apple (iOS).

Selain itu faktor lingkungan juga memberikan pengaruh yang tidak kalah kuat terhadap perilaku konsumen dalam mengambil keputusan. Lingkungan sosial di sini terbagi menjadi dua yaitu lingkungan sosial makro dan lingkungan sosial


(16)

mikro, lingkungan sosial makro di antaranya budaya, subbudaya dan kelas sosial. Sedangkan lingkungan sosial mikro yaitu organisasi, keluarga, kelompok referensi dan media. Masing-masing dari faktor tersebut akan memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut Kotler & Keller (2009:166), Perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor sosial seperti kelompok referensi. Kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung (tatap muka) terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. (Kotler dan Keller, 2009:170). kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Dari kelompok referensi tersebut, tidak jarang di kalangan mahasiswa/i menjadikan faktor kelompok referensi sebagai faktor dalam keputusan pembelian seperti pada smartphone. Hal ini disebabkan, biasanya mahasiswa/i membeli handphone atau smartphone berdasarkan kelompoknya dan juga semata-mata hanya untuk dapat mengimbangi pertemanan dirinya dengan kelompok referensinya.

Selain faktor sosial ada juga faktor pribadi yang berupa faktor usia dan tahap siklus hidup yaitu yang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya, untuk usia kalangan mahasiswa/i saat ini, mereka lebih cenderung menggunakan atau mengganti-ganti suatu produk atau barang yang mereka gunakan, karena hal itu sesuai dengan usia mereka yang selalu ingin mengikuti perkembangan jaman dan sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan seperti halnya kemajuan dalam dunia teknologi terutama dalam bidang komunikasi.


(17)

Meskipun usia serta kelompok referensi bisa dikatakan sebagai faktor dari perilaku konsumen akan tetapi pekerjaan dan lingkungan ekonomi juga dapat menjadi indikasi ketika seorang konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian atas produk. Dilihat dari kalangan mahasiswa/i sendiri pola konsumsi mereka biasanya disesuaikan dengan kebutuhannya sehari-hari baik dari pergaulan atau dari kebutuhan yang mendukung kegiatan mereka sebagi seorang mahasiswa/i. Kemudian dilihat dari lingkungan seorang mahasiswa/i rata-rata belum memiliki penghasilan sendiri, namun masih menggandalkan uang saku atau pun pemberian orang tua.

Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/i di Universitas Sumatera Utara”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut : Apakah Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Samsung Smartphone di lingkungan Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera


(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi terhadap keputusan pembelian produk Samsung Smartphone.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya :

1. Bagi Perusahaan Samsung

Adanya input informasi bagi perusahaan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan jika memungkinkan dapat dijadikan pedoman untuk memenuhi selera konsumen.

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman dan dapat langsung mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan di lapangan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana pengembangan penelitian-penelitian lebih lanjut dan dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya..


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Perilaku konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009:166), Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Sementar itu, Mowen dan Minor (2002:6) mengatakan perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan baha perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

2.1.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.

Kotler & Keller (2009:166) menyatakan bahwa perilaku pembelian konsumen di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Budaya (Cultural Factors)

Budaya merupakan penentu keinginan perilaku paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih


(20)

memperlihatkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi semakin besar dan cukup makmur, perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka.

2. Faktor Sosial (Social Factors)

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh factor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran, dan status sosial.

3. Faktor Pribadi (Personal Factors)

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik peibadi tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.

4. Faktor Psikologi (Psychological Factors)

Psikologi penting meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori dapat mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai ransangan pemasaran.

2.1.2 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka (Mowen dan Monir, 2002:6).

Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008:181) keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif


(21)

yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.

2.1.2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:184). Ketika membeli produk, secara umum konsumen mengikuti proses pembelian konsumen seperti (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, (5) perilaku pasca pembelian. Lima tahapan ini mewakili proses secara umum yang menggerakkan konsumen dari pengenalan produk atau jasa ke evaluasi pembelian. Proses ini adalah petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan.

Sumber:Kotler dan Keller (2009:185)

Gambar 2.1

Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang-rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal.

Pengenalan

masalah

Pencarian

informasi

Evaluasi

alternatif

Keputusan

pembelian

Perilaku pascapemb


(22)

2. Pencarian Informasi

Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok:

a) Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, rekan.

b) Komersial. Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.

c) Publik. Media masa, organisasi pemeringkat konsumen. d) Eksperimental. Penangan, pemeriksaan, penggunaan

produk. 3. Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dariproduk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan. Konsumen akan menggunakan infomasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan infomasi yang diperoleh dari luar membangun suatu kriteria tertentu.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan, dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan: merek (merek A), penyalur (penyalur 2), kuantitas (satu komputer), waktu (akhir minggu), dan metode pembayaran (kartu kredit).


(23)

5. Perilaku pasca pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Kepuasan pascapembelian kepuasan merupaka fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa; jika memenuhi harapan konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Tindakan pascapembelian jika konsumen puas, mungkin ingin membeli produk itu kembali.

2.1.3 Gaya Hidup

Konsep gaya hidup dan kepribadian sering kali disamakan, padahal sebenernya keduanya berbeda. Gaya hidup lebih menunjukan pada bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan uang dan bagaimana mamanfaatkan waktunya (Mowen dan Minor, 2002:333).

Menurut Setiadi (2003:148), Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan, dari masa ke masa gaya hidup suatu individu atau kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian,


(24)

gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.

2.1.3.1 Pengukuran Gaya Hidup Konsumen

Untuk mengetahui gaya hidup konsumen dapat dipergunakan pengukuran psikografis yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya hidup pasar sasaran, karakteristik kepribadian dan karakteristik demografi. Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokan konsumen secara psikografis. Pertanyaan-pertanyaan yang umumnya dipakai mengungkapkan aktivitas, minat dan opini konsumen. Sehingga sering diistilahkan sebagai AIO statement. Pertanyaan aktivitas, menanyakan apa yang dilakukan konsumen, apa yang dibeli konsumen dan bagaimana konsumen menghabiskan waktunya. Sedangkan pertanyaan minat menanyakan preferensi dan prioritas konsumen. Pertanyaan opini menanyakan pandangan dan perasaan konsumen mengenai berbagai topik kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan sekitar, baik yang lokal maupun internasional, masalah-masalah ekonomi, sosial dan moral.

Josep Plumer (dalam Suryani, 2008:74) menyatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam:

a) Bagaimana mereka menghabiskan waktunya

b) Minat mereka, apa yang dianggap penting disekitarnya


(25)

d) Karakter-karakter dasar seperti daur kehidupan, penghasilan, pendidikan, dan tempat tinggal

Tabel 2.1 menjelaskan bahwa gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi (aktivitas, interest, opini/AIO).

Tabel 2.1

Inventarisasi Gaya Hidup

Aktivitas Interest Opini

Bekerja Keluarga Diri mereka sendiri

Hobi Rumah Masalah-masalah sosial

Peristiwa sosial Pekerjaan Politik

Liburan Komunitas Bisnis

Hiburan Rekreasi Ekonomi

Anggota klub Pakaian Pendidikan

Komunitas Makanan Produk

Belanja Media Masa depan

Olahraga Prestasi Budaya

Sumber: Setiadi (2003:148)

Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri-ciri unit tersendiri. Walaupun demikian, gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pemasar untuk menjual produknya. Pertama, kecendrungan yang luas dari gaya hidup seperti perubahan peran pembelian dari pria ke wanita, sehingga mengubah kebiasaan, selera dan perilaku pembelian. Dengan perkataan lain perubahan gaya hidup suatu kelompok akan mempunyai dampak yang luas pada berbagai aspek konsumen. (Setiadi 2003:148).


(26)

2.1.4 Harga

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. (Swastha dan Irawan, 2005:241).

Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008:345), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

2.1.4.1 Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Menetapkan Harga

Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi baik oleh faktor-faktor internal perusahaan maupun faktor-faktor eksternal lingkungannya.

1. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga meliputi tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, dan organisasi perusahaan.

a) Tujuan Pemasaran

Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya menentukan strateginya atas produk tersebut. Jika perusahaan telah memilih pasar sasarannya dan memposisikannya dengan baik, maka strategi bauran pemasarannya, termasuk harga, akan berjalan dengan baik


(27)

b) Strategi Bauran Pemasaran

Perusahaan-perusahaan seringkali menempatkan produk mereka melalui harga dengan mendasarkan keputusan bauran pemasaran lainnya lewat harga yang ingin mereka bebankan. c) Pertimbangan Organisasi

Manajemen harus memutuskan siapa yang harus menetapkan harga di dalam organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani penetapan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil harga sering ditetapkan manajemen puncak sedangkan dalam perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi ataupun lini produk. 2. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan-keputusan

penetapan harga meliputi sifat penawaran dan permintaan, persaingan, dan elemen-elemen lingkungan lainnya.

a) Pasar dan Permintaan

Ketika biaya menjadi dasar penetapan batas bawah harga, pasar dan permintaan menjadi dasar penetapan batas atasnya. Baik konsumen maupun pembeli industri menyamakan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari memilikinya.

b) Biaya, Harga dan Penawaran Pesaing

Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah biaya dan harga pesaing


(28)

serta kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan.

c) Faktor-Faktor Eksternal Lainnya

Ketika menetapkan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi dapat memiliki dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan serta faktor-faktor ekonomi seperti booming atau resesi, inflasi dan tingkat bunga yang mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen terhadap harga dan nilai produk.

2.1.4.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Swastha (2001:186) pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu:

1. Mendapatkan Pengembalian Investasi yang Ditargetkan atau Pengembalian Pada Penjualan Bersih.

Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

2. Mencegah atau Mengurangi Persaingan

Tujuan penetapan harga yang ini biasanya dipakai oleh perusahaan baru atau perusahaan yang sedang memasarkan


(29)

produk baru. Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijakan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan barang dengan harga yang sama..

3. Mempertahankan atau Memperbaiki Market Share

Memperbaiki market share mungkin dilaksanakan bila mana kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar, di samping juga kemampuan di bidang lain seperti bidang pemasaran, keuangan dan sebagainya. Dalam hal ini hal merupakan faktor yang penting. Bagi perusahaan kecil mempunyai kemampuan sangat terbatas, biayany penentuan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan market share. 4. Memaksimumkan Laba

Dalam praktek, terjadinya harga memang ditentukan oleh penjualan dan pembelian. Makin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penjualan mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada.

2.1.5 Kelompok Referensi

Kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung (tatap muka) terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. (Kottler dan Keller, 2009:170).


(30)

Kelompok referensi bisa juga disebut dengan kelompok acuan yang merupakan individu atau kelompok yang dijadikan rujukan yang mempunyai pengaruh nyata bagi individu. Konsumen yang mengacu perilakunya pada kelompok rujukan tertentu belum tentu menjadi anggota kelompok tersebut. (Suryani, 2008:215).

Sementara itu Setiadi (2003:266) kelompok referensi melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan sebagai dasar epmbanding atau titik referensi dalam membentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta perilaku seseorang.

2.1.5.1 Jenis Kelompok Referensi

1. Formal / Informal : formal memiliki struktur yang jelas, informal tidak 2. Primer / Sekunder : primer melibatkan interaksi langsung tatap muka,

sementara grup sekunder tidak

3. Keanggotaan : seseorang menjadi anggota formal dari keanggotaan kelompok referensi

4. Aspirasional : seseorang bercita-cita bergabung atau menandingi kelompok referensi aspirasional

5. Disosiatif : seseorang berupaya menghindari atau menolak grup referensi disosiatif

2.1.5.2 Kelompok Referensi yang Relevan Dengan Perilaku Konsumen Menurut Suryani (2008:219) di masyarakat ada berbagai kelompok, namun demikian diantara berbagai jenis kelompok tersebut yang relevean bagi pemasar untuk di jadikan peluang dalam pemasran produk atau jasa dan dijadikan saran strategi pemasaran adalah:


(31)

1. Keluarga

Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang berperan penting dalam sosialisasi anggotanya terhadap perilaku penggunaan produk.

2. Kelompok Persahabatan

Kelompok persahabatan merupakan bentuk dari kelompok informal. Konsumen sebagai manusia membutuhkan hubungan sosial melalui persahabatan.

3. Kelompok Sosial Formal

Di dalam masyarakat terdapat sekelompok orang-orang yang secara formal membentuk suatu kelompok. Misalnya kelompok arisan, kelompok keagamaan dan lain-lain.

4. Kelompok Pembelanja

Kelompok ini mulai banyak bermunculan di kota-kota, sekelompok anak muda yang punya kesenangan jalan-jalan di mall, cuci mata dan berbelanja, karena kesamaan minat dan kebutuhan begabung dalam suatu kelompok.

5. Kelompok Kerja

Bagi konsumen yang bekerja yang sebagian besar waktunya dihabiskan di tempat kerja, keterlibatan dalam kelompok kerja menjadi hal penting.


(32)

6. Kelompok Gerakan Konsumen

Kosumen yang mempunyai kesadaran akan hak-haknya dan menyadari pentingnya kontrol terhadap pemenuhan hak-hak konsumen membentuk suatu kelompok yang disebut kelompok gerakan konsumen.

2.1.5.3 Faktor-Faktor yang Menentukan Kekuatan Pengaruh Kelompok Referensi

1. Menginformasikan atau membuat individu lebih menyadari mengenai produk atau merek tertentu. Suatu kelompok pembelanja akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam hal pemilihan merek kepada anggota yang bergabung dalam kelompoknya, jika kelompok tersebut mempunyai informasi yang banyak dan lengkap tentang berbagai merek dan dalam interaksi komunikasi tentang pentingnya memilih merek dan infromasi berbagai merek dan kinerjanya sering terjadi antara anggota kelompok.

2. Memberikan kesempatan untuk membandingkan dalam interaksi, menyampaikan ide dan bertanya kepada yang lainya. Pengaruh kelompok akan kuat jika dalam kelompok tersebut terdapat suasana untuk saling berbagi pengalaman dan diskusi untuk membanding berbagai pilihan dan perilaku belanja dan perilaku konsumsi.

3. Mempengaruhi individu untuk mengadopsi sikap kelompok yang mempunyai pengaruh kuat pada anggotanya untuk menyesuaikan sikap dengan sikap yang dikembangkan oleh kelompok, akan lebih


(33)

berpengaruh dibandingkan kelompok yang lemah dalam mempengaruhi perilaku anggotanya.

4. Melegitimasi keputusan individu untuk menggunakan produk yang sama dengan yang digunakan kelompok. Kelompok yang mempunyai kekuatan dalam memberikan rekomendasi dan bahkan mengharuskan anggotanya untuk menggunakan suatu produk tertentu akan mempunyai pengaruh kuat terhadap perilaku konsumsi dan perilaku belanja anggotanya, sehingga secara langsung berpengaruh terhadap perilaku konsumen.

2.2 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, antara lain meliputi :

Menurut Rizal (2010) dalam penelitiannya berjudul “Analisis Pengaruh Grup Referensi dan Keluarga terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Qwerty” menyimpulkan bahwa Variabel Grup Referensi dan Keluarga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian . Dalam penelitian ini diketahui secara parsial variabel Grup Referensi dan Keluarga berpengaruh signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. Secara simultan variabel grup referensi dan keluarga berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.. Kelompok referensi berpengaruh posistif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Kelompok Referensi dengan uji t nilai thitung > ttabel (3,478 > 1,660) dan nilai


(34)

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung > ttabel.

Menurut Hariadi (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keptusan Pembelian Konsumen Pada Produk Project Microvision”. Produk, Harga, promosi berpengaruh posistif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dengan uji t nilai thitung > ttabel

(3,442 > 1,660) dan nilai signifikan (0,001) < 0,05. Yang artinya vaiabel Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung > ttabel.

Menurut Puspita (2013), dalam penelitiannya yang berjudulu “Pengaruh Gaya Hidup, Fitur, Harga Terhadap Keputusan Pembelian Blacberry Curve 9300”. Gaya hidup, Fitur, Harga, berpengaruh posistif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.Hasil penelitian dari data SPSS dengan uji t nilai thitung >

ttabel (5,292 > 1,664) dan nilai signifikan (0,000) < 0,05. Yang artinya vaiabel

gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung > ttabel.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. (Sugiyono, 2004:49).

Menurut Kotler dan Armstrong (2009:181) keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif


(35)

yang ada. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Keputusan pembelian dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan tiga variabel bebas yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi.

Menurut Setiadi (2003:148), Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya. Gaya hidup berimbas pada perilaku konsumsi, dimana ketika seseorang mengkonsumsi atau membeli sesuatu bukan sekedar karena ingin membeli fungsi inheren dari produk tersebut, tetapi juga berkeinginan untuk membeli fungsi sosialnya.

Menurut Kotler & Amstrong (2008:345), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu prosuk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Harga merupakan variabel yang dapat


(36)

dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan beberapa hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relative sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga harga yang ditawarkan dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.

Kelompok Referensi adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang,(Sumarwan 2003:250). Kelompok referensi memberikan standar (norma) dan nilai yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berpikir atau berperilaku. Kelompok referensi digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk respon afektif dan kognitif dan perilaku. Kelompok referensi mempengaruhi proses pembelian dalam dua cara. Pertama kelompok mempengaruhi pembelian yang dibuat oleh seorang konsumen. Kedua anggota-anggota kelompok sringkali membuat keputusan bersama-sama sebagai sebuah kelompok.


(37)

Sumber:Sugiyono (2004), Setiadi (2003), Kotler & Amstrong (2008) , Sumarwan (2003) Gambar 2.2

Kerangka Konseptual Penelitian

2.4 Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat disimpulkan yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi diduga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Samsung Smartphone pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Gaya Hidup (X1)

Harga (X2)

Kelompok Referensi (X3)

Keputusan Pembelian (Y)


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanasi aosisatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. (Sugiyono, 2012:100). Adapun variable yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variable Gaya Hidup (X1), Harga (X2), Kelompok Referensi (X3) dan Keputusan

Pembelian (Y).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang berlokasi di Jalan Dr. Mansyur Medan. Penelitian akan dimulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan April 2014.

3.3 Batasan Operasional

1. Variabel yang dianalisis penulis dalam penelitian ini adalah: Gaya Hidup (X1), Harga (X2), Kelompok Referensi (X3) sebagai variabel independen,

serta Keputusan Pembelian (Y) sebagai varibel dependen.

2. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif hingga semester genap periode 2013/2014.


(39)

3.4 Definisi Operasional

Berikut adalah tabel definisi operasional untuk penelitian ini: Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Variabel

Penelitian

Definisi Indikator Skala

Pengukuran Gaya Hidup

(X1)

Gaya hidup lebih menunjukan

pada bagaimana individu

menjalankan kehidupan,

bagaimana membelanjakan uang dan bagaimana mamanfaatkan waktunya

1. Aktivitas 2. Interest (minat) 3. Opini

Likert

Harga (X2)

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa

1. Harga sesuai dengan kualitas

2. Keterjangkauan harga 3. Kesesuaian harga

dengan manfaat.

Likert

Kelompok Referensi

(X3)

Kelompok referensi melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan sebagai dasar epmbanding atau titik referensi dalam membentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta perilaku seseorang.

1. Orang tua

2. Saudara 3. Teman 4. Lingkungan 5. Pergaulan Likert Keputusan Pembelian (X4)

Keputusan pembelian konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka.

1. Keyakinan pada

sebuah produk 2. Kebiasaan dalam

membeli produk 3. Referensi dari

konsumen lain

Likert

Sumber: Mowen dan Minor (2002), Kotler & Amstrong (2008), Setiadi (2003) 3.5 Skala Pengukuran

Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala Likert sebagai alat utuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang


(40)

fenomena sosial (Sugiyono, 20012: 132). Kriteria pengukuran variabelnya adalah variabel bebas yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi dan variable terikat yaitu Keputusan Pembelian diukur dengan skala Likert dengan menggunakan angka 1 sampai dengan angka 5. Tingkatan indikator dengan skala Likert ini adalah:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Item Instrumen Skor

1 2 3 4 5

Sangat setuju Setuju Kurang setuju

Tidak setuju Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1 Sumber: Sugiyono (2012:133)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2012:389). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif dalam perkuliahan semester genap 2013/2014 dan melalukan pembelian Samsung Smartphone dan yang sudah menggunakan Samsung Smartphone minimal 1 tahun pemakain. Hal itu di harapkan agar hasil


(41)

yang di dapatkan dalam penelitian ini bisa lebih efektif serta sesuai dengan apa yang peneliti inginkan.

3.6.2 Sampel

Sempel adalah sebagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.(Sugiyono, 2012:392). Menurut Supramono dan Haryanto (2003:63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified). Karena Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang menggunakan produk Samsung Smartphone jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus:

� = (��

2)()()

�2 keterangan :

n = Jumlah Sampel

Za2 = nilai tabel Z berdasarkan a p = estimasi proporsi populasi

q = 1-p

d = penyimpangan yang ditelorir


(42)

Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan didapatkan sebanyak 15 orang menggunakan Samsung Smartphone, sehingga digunakan p = 0,55. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

�= (1,96

2)(0,5)(0,5) 0,12

n = 96,04 = 97

Melalui perhitungan ini didapatkan jumlah sampel sebesar 96,04 orang, maka angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 97 orang. Dengan Kriteria yang ditetapkan yaitu: mahasiswa yang menggunakan produk Samsung Smartphone minimal satu tahun pemakaian.

3.7 Jenis Data A. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2009:148). Dalam penelitian ini data primer bersumber dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada 97 Mahasiswa/i pengguna Samsung Smartphone di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dimana

hasil data tersebut dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti. B. Data Sekunder

Sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data


(43)

(Kuncoro, 2009:148). Dalam penelitian ini, data sekunder bersumber dari jurnal dan artikel yang di ambil dari internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yakni 1. Wawancara

pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab dengan responden mengenai lama pemakaian produk Samsung Smartphone.

2. Kuesioner

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2012:199).

Dalam kuesioner penelitian ini terdapat petanyaan mengenai data diri responden serta pertanyaan dari indikator tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert (1-5) yang mempunyai 5 tingkat preferensi jawaban masing-masing mempunyai skor 1- 5 dengan rincian sebagai berikut :

1. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot/skor 1 2. Tidak Setuju (TS) : diberi bobot/skor 2

3. Netral (N) : diberi bobot/skor 3 4. Setuju (S) : diberi bobot/skor 4


(44)

Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap faktor, menunjukkan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

3.9. Uji Validitas dan Realiabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mmengurangi validitas data misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner. (Situmorang dan Lufti 2012: 76).

Uji validitas ini dilakukan terhadap 30 responden diluar sampel yang akan diteliti dan dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dengan metode accidental sampling yaitu siapa saja yang ditemui yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Software SPSS 20 for Windows, untuk memperoleh hasil yang terarah dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid dan

jika rhitung negatif dan rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid


(45)

3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5%

adalah 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabelitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. (Situmorang dan Lufti, 2012: 79). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Software SPSS 20 for Windows, untuk memperoleh hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif > r 0,80 maka dinyatakan reliable

2. Jika ralpha positif < r 0,80 maka dinyatakan tidak reliable

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:


(46)

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%

maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang & Lufti, 2012 : 107).

2. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadapa variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2012: 119).

3. Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF).

Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 (Situmorang & Lufti, 2011 : 137), di mana :


(47)

1. Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas

2. Tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode ini merupakan peluasan dari regresi sederhana. Regresi linear berganda di tunjukan untuk menentukan hubungan linear antar variabel bebas yang biasa disebut X1,X2,X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y.( Situmorang & Lutfi, 2012:151)

Metode Statistik yang digunakan peneliti untuk menganalisis adalah dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 20 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:

Y=a+b1X1+b2X2+e Dimana:

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi X1

X1 = Gaya Hidup

b2 = Koefisien Regresi X2

X2 = Harga


(48)

X3 = Kelompok Referensi

e = Standar Eror 3.10.4 Uji Hipotesis

a). Uji F ( Uji Signifikansi Simultan )

Yaitu untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi terhadap keputusan pembelian secara serentak. Dengan rumus hipotesis sebagai berikut:

Ho: b1 = b2 = b3 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara serentak tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% b). Uji t ( Uji Signifikansi Parsial )

Yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

Ho: b1, b2, b3 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ha: b1, b2, b3 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).


(49)

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% c). Koefisien Determinasi (R²)

Untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas (Gaya Hidup, harga dan Kelompok Referensi) terhadap varians naik turunnya variabel terikat (keputusan pembelian) secara bersama-sama dimana : 0 < R2 <1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat


(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Samsung adalah salah satu penyedia terbesar di dunia teknologi . Dimulai sebagai perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk dari Korea Selatan ke Beijing, Cina. Didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938, Samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi multinasional yang sekarang ini. Kata Samsung berarti "tiga bintang" di Korea. Hal ini menjadi nama yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di Korea Selatan dan di berbagai bagian dunia. Secara internasional, orang mengasosiasikan nama dengan elektronik, teknologi informasi dan pengembangan. Sejarah SamsungSejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull (1910-1987) berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke kota Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-dong).

Perusahaan yang di bangun Lee mengalami kemajuan dan ia memindahkan kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika pecah Perang Korea, Lee terpaksa meninggalkan Seoul dan memulai penyulingan gula di Busan sebagai nama Cheil Jedang. Setelah perang, pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik di Chimsan-dong, Daegu sebagai pabrik wol. Lee berusaha mendirikan Samsung sebagai pemimpin industri dalam berbagai


(51)

bidang, seperti asuransi, sekuritas, dan ritel. Pada akhir 1960-an, Samsung Group mulai berkembang menjadi industri elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung Electronics Co Devices, Samsung Electro-Mechanics Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon. Produk pertama adalah satu set televisi hitam-putih.

Jenis : Chaebol

Industri : Conglomerate Didirikan : 1938

Pendiri : Lee Byung-chull

Kantor pusat : Samsung Town, Seoul, South Korea Daerah layanan : Worldwide

Tokoh penting : Lee Kun-hee (Chairman and CEO)

Lee Soo-bin (President, CEO of Samsung Life Insurance) Produk

: Apparel, chemicals, consumer electronics, electronic components, medical equipment, precision instruments, semiconductors, ships, telecommunications equipment

Jasa

: Advertising, construction, entertainment, financial services, hospitality, information and communications technology services, medical services, retail

Pendapatan : US$ 247.5 billion (2011) Laba bersih : US$ 18.3 billion (2011) Jumlah asset : US$ 384.3 billion (2011) Jumlah ekuitas : US$ 224.7 billion (2011) Karyawan : 369,000 (2011)

Anak perusahaan

Samsung Electronics : Samsung Life Insurance Samsung Heavy Industries Samsung C&T

Samsung SDS etc.

Situs web

Pada tahun 1980, Perusahaan Samsung membeli Hanguk Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai membangun perangkat telekomunikasi. Produk awalnya adalah Switchboards. Fasilitas ini telah berkembang menjadi sistem manufaktur telepon dan faks dan menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung. Mereka telah


(52)

bersama di bawah Samsung Electronics Co, Ltd pada an. Pada akhir 1980-an d1980-an awal 1990-1980-an, Samsung Electronics berinvestasi dalam peneliti1980-an d1980-an pengembangan, investasi yang penting dalam mendorong perusahaan untuk terdepan dalam industri elektronik global.

Pada tahun 1982, Samsung membangun sebuah pabrik perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984, samsung membangun sebuah pabrik di New York, pada tahun 1985, samsung membangun sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987, samsung membangun fasilitas di Inggris, dan fasilitas lain di Austin pada tahun 1996. Secara total, Samsung telah menginvestasikan $ 5,6 milyar di Austin – sejauh ini merupakan investasi asing terbesar di Texas dan salah satu investasi asing tunggal terbesar di Amerika Serikat. Investasi baru samsung di Austin totalnya menjadi lebih dari $ 9 miliar. Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional pada 1990-an. cabang konstruksi Samsung mendapatkan kontrak untuk membangun satu dari dua Petronas Towers di Malaysia, Taipei 101 di Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab. Pada tahun 1993., Lee Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung Group, dirampingkan perusahaan, dan operasi lainnya bergabung untuk berkonsentrasi pada tiga industri yaitu elektronik, teknik, dan bahan kimia.

Pada tahun 1996, Grup Samsung membeli kembali Sungkyunkwan University foundation. Dibandingkan dengan perusahaan besar Korea lainnya, Samsung selamat dari krisis keuangan Asia tahun 1997 yang relatif tidak berpengaruh besar. Namun, Samsung Motor dijual kepada Renault karena mengalami kerugian yang signifikan. Pada tahun 2010, saham Renault Samsung


(53)

80,1 persen dimiliki oleh Renault dan 19,9 persen dimiliki oleh Samsung. Selain itu, Samsung memproduksi berbagai pesawat dari tahun 1980-an 1990-an. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 sebagai Korea Aerospace Industries (KAI) , hasil penggabungan antara lalu tiga divisi aerospace domestik utama Samsung Aerospace, Daewoo Heavy Industries, dan Hyundai Space dan Aircraft Company. Samsung menjadi produsen terbesar memory chips di dunia pada tahun 1992, dan pembuat chip dunia terbesar kedua setelah Intel. Sepuluh tahun kemudian, Samsung tumbuh menjadi produsen terbesar di dunia membuat panel layar liquid-crystal.

Pada tahun 2006, S-LCD didirikan sebagai perusahaan patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan pasokan yang stabil dari panel LCD untuk mereka dan mengoperasikan pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di Tangjung, Korea Selatan. Samsung Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu merek yang paling populer di dunia konsumen elektronik pada tahun 2004 dan 2005, dan sekarang peringkat ke 19 di dunia secara keseluruhan. Samsung menjadi perusahaan terbesar kedua setelah Nokia dengan volume dunia produsen ponsel terutama pangsa pasar terkemuka di Amerika Utara dan Eropa Barat.

4.1.2. Strategi Bisnis

Metode yang sangat baik perusahaan pengendalian kualitas inilah yang membuatnya berhasil dalam menyediakan hanya produk terbaik untuk seluruh dunia. Ini berlaku sebuah "Berhenti Line" sistem dimana setiap orang bisa menghentikan proses produksi dalam hal bahwa produk ditemukan kurang lancar.


(54)

Untuk saat ini, terus Samsung mempertahankan statusnya sebagai operator terbaik di dunia "itu" teknologi. Tenaga kerja berkualifikasi tinggi masih mengupayakan yang terbaik dalam bidangnya masing-masing membuat keseluruhan perusahaan sukses besar dalam pembuatan. Rahasia sukses terus perusahaan dalam peningkatan konstan struktur manajemen dan penerapan filosofi-nya: "Kami akan mencurahkan sumber daya manusia dan teknologi untuk menciptakan produk dan jasa, sehingga memberikan kontribusi kepada masyarakat global yang lebih baik."

Harga handphone samsung akan diberikan secara lengkap untuk daftar update terbaru memasuki bulan juni tahun 2013, hal ini mengingat HP Samsung baik OS Android atau penggunaan sistem operasi lainnya kian marak menjadi pilihan banyak orang, Samsung menjadi merek handphone pilihan karena kualitas dan fitur yang ditawarkan selalu menjadi yang terbaik dikelasnya ditambah harga hp samsung android terjangkau sejajar dengan kualitas yang diberikan. HP Samsung Android banyak dicari pembeli karena banyak faktor, diantaranya spesifikasi dan fitur setiap handphone samsung selalu update terbaru untuk generasi teknologi multimedia yang digunakan dan harga hp samsung android disesuaikan dengan teknologi terbaru yang menyertainya.

Desain HP Samsung selalu elegan dan terlihat mewah bila dilihat secara cermat dilengkapi teknologi terbaru baik sistem operasi dan juga spesifikasi maupun fitur-fitur yang lengkap diberikan mengikuti perkembangan teknologi gadget. Samsung memang selalu up to date di bidang teknologi modern yang pastinya setiap pengguna gadget baik handphone maupun smartphone dan teknologi elektronik buatan samsung lainnya akan merasa sangat puas.


(55)

4.1.3. Perkembangan Samsung Android

Samsung saat ini dikenal sebagai produsen handphone Android terbesar di dunia. Bahkan popularitas handphone Samsung pun mengalahkan Apple iPhone. Namun, perjalanan Samsung untuk menjadi produsen Smartphone terbesar di dunia cukup lama.

Pada Dekade 90'an Samsung Group mengeluarkan Mobile Phone, berawal mengikuti perkembangan jaman, Samsung Group mengeluarkan Produk Mobile Phone (handphone) yang ternyata LUmayan menarik Pasar Dunia. Hingga pada Tahun 1993 Samsung mengembangkan Ponsel Ringan SCH-800 GSM, serta tersedia Jaringan CDMA.Ditahun - tahun berikutnya, Samsung Group mengembangkan kembali Ponsel Pintar dan Gabungan Mp3 Player yaitu menjelang abad ke- 20. Untuk saat ini, Samsung didedikasikan untuk Industri 3G, membuat Video, kamera, serta desain minimalis sesuai permintaan Pasar.Meski mengalami pertumbuhan yang lumayan meyakinkan,tapi Mobile Phone Samsung masih kalah dari Pesaing Nomor Satu Merk Nokia.

Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada bulan 27 April 2009. Saat itu, Samsung meluncurkan handphone Android pertamanya, yakni Samsung i7500. Handphone ini menawarkan layar sentuh AMOLED berukuran 3.2 inci. OS yang digunakan pada handphone ini adalah OS Android Cupcake 1.5.


(56)

Gambar 4.1

Samsung Seri Pertama Samsung i700

Selanjutnya, keberhasilan Samsung dalam platform Android dimulai dengan peluncuran Samsung Galaxy S. Handphone ini diluncurkan oleh Samsung pada Maret 2010. Dan, tingkat penjualan handphone inipun cukup tinggi. Pada Januari 2011, Samsung berhasil menjual handphone ini sebanyak 10 juta unit. Keberhasilan tersebut pun merembet pada suksesor dari Galaxy S. Di antaranya adalah Samsung Galaxy S II dan Samsung Galaxy S III. Tak hanya itu, beberapa handphone Galaxy lainnya pun memperoleh sambutan tinggi di pasaran. Di antaranya adalah Samsung Galaxy Mini, Samsung Galaxy Young serta Samsung Galaxy Note dan lain-lain.

Gambar 4.2 Samsung Galaxy Young


(57)

Selain itu, Samsung juga memiliki handphone pintar lainnya yang menggunakan OS Windows Phone 7. Dan, handphone Windows Phone pertama yang diluncurkan oleh Samsung adalah Samsung Omnia 7. Namun tingkat penjualan handphone ini masih belum bisa menyaingi tingkat penjualan Samsung Galaxy.

Gambar 4.3 Samsung Omnia

Smartphone andalan Samsung ialah Galaxy S II yang memulai debut pada

2011. Ponsel itu memilii performa yang lebih baik dibanding pendahulunya, serta memiliki tampilan lebih besar dan prosesor lebih cepat. Saat itu, banyak yang menganggap Galaxy S II sebagai salah satu ponsel terbaik Android.

Samsung meluncurkan ponsel ketiga andalannya, Galaxy S III, pada Mei 2012. Ponsel itu memiliki layar lebih besar dibanding pendahulunya dengan ukuran 4,8 inci. Dikemas dengan banyak fitur pintar, Galaxy S III telah terjual sebanyak 40 juta unit pada Januari 2013.

Gambar 4.4


(58)

Selanjutnya Samsung meluncurkan kategori produk baru pada Oktober 2011 yaitu Galaxy Note. Perangkat tersebut termasuk dalam kategori phablet yakni persilangan antara smartphone dan tablet. Note memiliki layar 5,3 inci dan dilengkapi stylus untuk menggambar dan mencatat. Meskipun awalnya menyorot perhatian kritikus karena ukurannaya yang terlalu besar, tapi Samsung berhasil menjual sekira 10 juta unit Galaxy Note. Alhasil, penjualan tersebut sekaligus membuktikan ada permintaan dari kosumen terhadap ponsel dengan ukuran layar “raksasa”. Seiring dengan kesuksesan Galaxy Note, Samsung meluncurkan sang penerus yakni Galaxy Note II pada 2012. Phablet terbaru itu memiliki layar 5,5 inci. Galaxy Note II juga memiliki beberapa fitur baru seperti kemampuan menjalankan beberapa aplikasi sekaligus dalam satu layar.

Gambar 4.5

Samsung Galaxy Note I dan Note II

Samsung meluncurkan ponsel ketiga andalannya, Galaxy S III, pada Mei 2012. Ponsel itu memiliki layar lebih besar dibanding pendahulunya dengan ukuran 4,8 inci. Dikemas dengan banyak fitur pintar, Galaxy S III telah terjual sebanyak 40 juta unit pada Januari 2013.


(1)

D. Uji Hipotesis

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 KelompokReferensi,

GayaHidup, Hargab . Enter a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .671a .450 .433 2.20377

a. Predictors: (Constant), KelompokReferensi, GayaHidup, Harga

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 370.272 3 123.424 25.414 .000b

Residual 451.666 93 4.857

Total 821.938 96

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

b. Predictors: (Constant), KelompokReferensi, GayaHidup, Harga Model Dimension Eigenvalue Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) GayaHidup Harga KelompokRef erensi

1

1 3.959 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .022 13.354 .00 .52 .02 .35

3 .010 19.466 .00 .14 .85 .52

4 .008 22.082 1.00 .34 .12 .13


(2)

Coefficients B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.653 2.144 2.170 .033

GayaHidup .432 .060 .570 7.173 .000

Harga .183 .089 .184 2.065 .042

KelompokReferensi .098 .076 .112 1.293 .199

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 13.0864 25.4954 21.5567 1.96393 97 Std. Predicted Value -4.313 2.006 .000 1.000 97 Standard Error of Predicted

Value .240 1.049 .427 .133 97

Adjusted Predicted Value 13.1118 25.5873 21.5665 1.96714 97

Residual -4.54289 5.51215 .00000 2.16907 97

Std. Residual -2.061 2.501 .000 .984 97

Stud. Residual -2.123 2.546 -.002 1.006 97

Deleted Residual -4.82028 5.71424 -.00984 2.26451 97 Stud. Deleted Residual -2.165 2.625 -.001 1.016 97

Mahal. Distance .146 20.780 2.969 2.886 97

Cook's Distance .000 .086 .011 .017 97

Centered Leverage Value .002 .216 .031 .030 97 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian


(3)

Lampiran V

5

4

4

4

4

4

4

5

4

4

5

3

4

4 4 5 4

4

3

4

4

4

4

5

4

5

5

3

5

5

4

3

3

4

4

4

4

4

2 2 4 3

4

3

4

3

5

4

4

3

4

5

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3 3 3 3

4

3

3

5

4

3

3

4

5

4

4

5

4

5

3

3

5

4

4

5

5

2 2 4 3

5

3

4

4

4

4

4

5

5

5

5

4

5

4

4

4

5

3

5

4

5

4 4 4 3

5

3

4

3

4

4

5

4

5

5

5

3

3

5

3

4

4

3

3

5

4

2 3 4 2

3

3

3

4

5

5

4

3

5

4

3

5

5

4

4

4

3

4

4

3

4

2 3 3 3

4

4

4

5

4

4

3

5

5

4

4

5

5

4

4

3

4

4

4

4

4

4 4 4 4

4

4

4

4

5

4

4

4

5

5

4

4

4

4

3

3

4

3

4

3

4

3 5 5 5

4

3

4

4

2

3

4

3

5

5

4

4

4

4

3

4

5

3

3

4

2

4 3 4 3

3

3

4

3

3

4

3

4

4

4

4

3

3

4

3

3

4

3

4

4

4

3 5 5 4

3

3

4

4

4

4

4

4

2

1

2

1

1

2

2

2

3

2

2

1

1

4 3 3 2

3

2

2

2

2

2

2

3

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

3

3

3 5 5 4

2

4

4

4

3

4

4

4

4

4

3

4

5

3

4

3

5

3

4

3

4

3 2 2 2

4

4

4

3

4

3

3

4

3

3

3

3

3

3

4

2

4

4

4

3

3

2 3 3 4

3

2

4

4

5

4

4

4

4

4

4

3

5

4

4

3

4

3

3

3

3

3 2 4 4

3

4

3

3

4

3

5

4

4

4

4

3

3

4

5

3

5

4

4

3

4

4 4 4 4

2

5

5

4

3

3

4

5

5

5

4

4

4

4

3

3

5

2

4

5

3

4 3 3 4

3

3

5

3

5

3

3

4

4

5

3

3

3

4

3

3

4

2

3

4

2

2 5 3 3

3

3

4

4

4

3

3

3

5

4

3

4

3

4

4

4

4

3

4

4

3

4 3 3 3

4

2

4

3

5

5

5

5

5

4

3

4

4

4

3

3

4

3

4

3

3

5 5 5 4

3

3

5

4

4

4

4

4

4

3

3

4

4

5

4

4

4

4

3

4

4

4 3 3 3

5

4

4

3

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

3

5

4

3

4

4

4

4 4 3 3

4

3

4

4

4

5

3

4

5

4

5

3

4

4

3

4

3

1

2

3

3

4 3 3 3

3

3

3

3

3

3

2

3

5

4

2

3

3

4

3

3

4

3

4

2

2

5 5 4 4

4

2

2

4

4

3

3

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

3

5

3

3

3 4 4 4

3

3

4

3

3

3

3

5

4

4

4

5

5

5

5

5

4

2

4

4

4

2 3 3 3

4

3

4

4

3

3

3

4

5

4

5

5

4

5

5

4

4

4

5

4

5

1 4 3 3

5

2

5

3

5

3

4

5

4

3

3

4

3

4

3

5

3

3

4

3

3

5 5 5 4

4

3

4

4

4

3

5

4

4

3

3

4

3

4

3

3

3

2

4

3

3

4 3 2 2

4

2

2

2

5

4

4

3

4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 1

3 4 4 3 2 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4

4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4

4 5 3 4 2 4 4 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 4 3 4 4

4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3


(4)

4 5 3 3 3 5 4 4 3 3 2 1 5 2 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4

4 2 4 4 2 4 3 3 4 2 4 1 3 2 2 2 4 2 2 4 3 3 2 2 4

4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4

2 2 2 3 2 2 2 4 5 4 3 3 5 3 4 5 4 4 5 3 1 2 2 3 4

4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 2 2 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 2 4

4 4 5 4 1 4 4 3 2 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 2

3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 3 3

2 3 1 2 1 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 1 5 3 3 3 4

4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 4

5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3

4 4 4 3 4 3 3 2 4 1 3 2 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3

4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4

4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4

5 4 4 4 5 5 5 3 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4

3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3

3 4 2 4 2 4 4 2 4 3 5 1 3 2 4 5 3 4 5 2 3 3 3 3 3

4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4

5 4 4 4 3 5 4 5 5 2 2 2 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 5

3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 5 5

4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 5 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4

5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 4 5 4 4 1 3 3

3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 5 4 3 5 4 1 4 3 3 4 4

3 1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 5 4

3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 5

4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5

2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 5 2 4 3 2 3 5 2 3 2 3 3 2 3 3

3 3 2 3 2 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4

3 4 3 4 3 4 4 3 5 3 4 2 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4

4 3 3 2 1 5 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 3

3 4 2 4 1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4

3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 2 2 2 2 5 2 2 3 4 4 3 4 5

4 5 4 3 3 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4

3 4 2 2 2 4 2 4 3 3 5 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3

3 2 2 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3

2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4

4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 5 2 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3

4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3

4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4


(5)

2 4 1 3 2 4 4 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 2 2 2 2 4 4

4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3

4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2

4 3 3 2 3 4 3 5 3 4 5 3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4

2 4 3 5 1 3 5 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 5 3 4 4

4 4 3 4 4 5 5 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4

5 5 2 2 2 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 5 4

4 3 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3

3 4 3 5 2 4 4 3 3 2 5 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4

4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3

3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 5 4 3 5 4

3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 5 3 4 5 4 4 5 3 3 3 3 5 4

4 4 3 4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4

5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 2 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 3 3 4


(6)

Dian Ayu Puspita Ardy, 2013.“

Pengaruh Gaya Hidup, Fitur, dan Harga

Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Curve 9300”

. Jurnal Ilmu

Manajemen Vol. 1 No. 1 Januari 2013. Hal 223-233.

Purwati, Heri Setiawan, Rohmawati, 2012. “

Pengaruh Harga dan Kualitas

Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat( Studi

Kasus Pada PT. NUSANTARA SOLAR SAKTI)”

. Jurnal Ekonomi dan

Informasi Akuntansi (Jenius) Vol. 2 No. 3 September 2012. Hal 260-277.

SKRIPSI

Doni, Hariadi. 2012:

Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi

Terhadap Keptusan Pembelian Konsumen Pada Produk Project

Microvision

. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Surabaya.

Rizal, Agus 2010:

Analisis Pengaruh Grup Referensi dan keluarga Terhadap

Keputusan Pembelian Ponsel Qwerty (Studi Kasus Mahasiswa/i UIN

Syarif Hidaytullah Jakarta Pengguna Ponsel Qwerty)

. Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

INTERNET


Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

5 82 120

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

17 134 99

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 36 123

I. Identitas Responden - Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Perilaku konsumen - Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 8

I. Identitas Responden - Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Perilaku konsumen - Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 1 11