24
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t
hitung
t
tabel.
Menurut Hariadi 2012, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keptusan Pembelian Konsumen
Pada Produk Project Microvision”. Produk, Harga, promosi berpengaruh posistif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dengan uji t nilai t
hitung
t
tabel
3,442 1,660 dan nilai signifikan 0,001 0,05. Yang artinya vaiabel Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat
dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t
hitung
t
tabel.
Menurut Puspita 2013, dalam penelitiannya yang berjudulu “Pengaruh Gaya Hidup, Fitur, Harga Terhadap Keputusan Pembelian Blacberry Curve
9300”. Gaya hidup, Fitur, Harga, berpengaruh posistif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.Hasil penelitian dari data SPSS dengan uji t nilai t
hitung
t
tabel
5,292 1,664 dan nilai signifikan 0,000 0,05. Yang artinya vaiabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal
ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t
hitung
t
tabel.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan.
Sugiyono, 2004:49. Menurut Kotler dan Armstrong 2009:181 keputusan pembelian
konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif
Universitas Sumatera Utara
25
yang ada. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan .
Keputusan pembelian dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan tiga variabel bebas yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi.
Menurut Setiadi 2003:148, Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu
mereka aktivitas apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya ketertarikan, dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga
dunia disekitarnya pendapat. Gaya hidup merupakan frame of reference yang
dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang
lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image
di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu yang
sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya. Gaya hidup berimbas pada perilaku konsumsi, dimana ketika seseorang mengkonsumsi atau
membeli sesuatu bukan sekedar karena ingin membeli fungsi inheren dari produk tersebut, tetapi juga berkeinginan untuk membeli fungsi sosialnya.
Menurut Kotler Amstrong 2008:345, harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu prosuk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para
pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi faktor utama yang
mempengaruhi pilihan para pembeli. Harga merupakan variabel yang dapat
Universitas Sumatera Utara
26
dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu
saja dengan mempertimbangkan beberapa hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relative sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu
dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar
harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga harga yang ditawarkan dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk
melakukan pembelian. Kelompok Referensi adalah seorang individu atau sekelompok orang yang
secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang,Sumarwan 2003:250. Kelompok referensi memberikan standar norma dan nilai yang dapat menjadi perspektif
penentu mengenai bagaimana seseorang berpikir atau berperilaku. Kelompok referensi digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah
referensi dalam membentuk respon afektif dan kognitif dan perilaku. Kelompok referensi mempengaruhi proses pembelian dalam dua cara. Pertama kelompok
mempengaruhi pembelian yang dibuat oleh seorang konsumen. Kedua anggota- anggota kelompok sringkali membuat keputusan bersama-sama sebagai sebuah
kelompok.
Universitas Sumatera Utara
27
Sumber:
Sugiyono 2004, Setiadi 2003, Kotler Amstrong 2008 , Sumarwan 2003
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
2.4 Hipotesis