Tujuan dan Fungsi Karya Tulis Ilmiah

menyumbangkan poin angka kredit yang tinggi dalam jabatan fungsional, dengan penulisan karya ilmiah juga pustakwan akan terus belajar untuk dapat memajukan perpustakaan yang mereka kelola. 27 Jadi, dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh pustakawan adalah suatu bentuk untuk menciptakan inovasi baru, guna menyebarluaskan informasi, memberikan solusi dalam menyosialisasikan perpustakaan, dokumentasi dan informasi sebagai pusat ilmu pengetahuan, juga mengasah keterampilan ilmiah pustakawan untuk menunjang jabatan fungsional pustakawan itu sendiri pada khususnya.

D. Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian sebelumnya penulis belum menemukan judul yang serupa dengan apa yang penulis tulis saat ini. Namun, terdapat beberapa poin-poin yang hampir sama dalam sebuah tulisan yang ditulis oleh Pergola Irianti dalam artikelnya yang berjudul “Profesi Pustakawan dan Kemandirian” yang di tulis di Buletin Perpustakaan Nomer 25 yang terbit pada tanggal 1 Desember 1997. Dalam penelitiannya Pergola Irianti mengatakan bahwa profesi pustakawan telah ditetapkan pemerintah sebagai jabatan fungsional. Dengan jabatan fungsional tersebut pustakawan dituntut untuk, memiliki pendidikan, keahlian, dan keterampilan di bidang perpustakaan yang didapat melalui pendidikan formal, penataran atau diklat dan sebagainya. Selain itu juga, pustakawan harus memiliki 27 Wawancara penulis dengan Drs. Anwar Syamsuddin, MM pada tanggal 10 Februari 2012 kemandirian yaitu mampu memimpin diri sendiri tanpa adanya pengaruh dari orang lain, menggunakan ilmu pengetahuan, menyebarkan dan melakukan penelitian kembali mengenai ilmu pengetahuan tertentu, serta berperilaku dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan dan tuntutan profesi, juga mampu menyesuaikan diri dngan perkembangan sosial dan iptek. Pergola Irianti menyebutkan salah satu cara pustakawan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam penyusuaian diri dibidang sosial, dapat dilakukan dengan melakukan penilitian ilmiah yang kemudian dituangkan dalam tulisan karya ilmiah. Dengan demikian pustakawan juga mampu melakukan tugasnya sebagai penyebar informasi dan ilmu pengetahuan yang baru. Selain tulisan dari Pergola Irianti, penulis juga menemukan beberapa poin yang sama pada artikel yang di tulis oleh Sumarsih dengan judul “Profesi Pustakawan: Tantangan dan Peluang” yang diterbitkan oleh Buletin FKP2T, Th IV, No. 1 Januari-Juni 1999. Di dalam tulisannya Sumarsih menerangkan tentang beberapa definisi perpustakaan dan pustakawan, pustakawan menurut Surat Edaran BersamaSEB Mendikbud dan Kepala BAKN Nomor 53469MPK1988 dan Nomor 15SE1988 tentang jabatan fungsional pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi pemerintah dan atau unit tertentu lainnya. Menurut Sumarsih, pustakawan memiliki beberapa kewajiban diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Setiap pustakawan harus tahu tentang tugas-tugasnya; 2. Setiap pustakawan harus berwawasan luas, terampil dalam melaksanakan tugas dan meningkatkan pengetahuan; 3. Setiap pustakawan harus mampu berpikir dinamis dan berprestasi. Pustakawan yang berwawasan luas akan senantiasa membaca dan melakukan penelitian kembali dengan demikian pustakawan tersebut mampu meningkatkan pengetahuannya sebagai individu yang berpikir dinamis. Prestasi yang dapat diperoleh oleh pustakawan dari pola pemikiran tersebut adalah mampu menyebarkan pengetahuannya kepada khalayak ramai, baik dengan cara melakukan penulisan karya ilmiah tentang pengetahuan dan aspek sosial lain atau membantu user untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Karya tulis ilmiah adalah peluang baru bagi pustakawan untuk mengembangkan keterampilan pustakawan dalam menyebarkan informasi. Untuk mampu bersaing dengan kemajuan teknologi dan arus globalisasi pustakawan juga mampu menulis dalam bulletin-buletin, media massa, atau bahkan artikel elektronik. Hal ini diharapkan mampu mengembangkan perpustakaan tempat ia bekerja atau bahkan mengembangkan diri melalui kenaikan jabatan fungsionalnya sebagai pustakawan.