Intensitas Penulisan Karya Ilmiah

demikian, sangat sedikit pustakawan yang mampu menulis karya ilmiah dan mempublikasikan kepada user dan sivitas akademika yang lain. Pustakawan UIN Syahid Jakarta lebih memilih untuk memfokuskan dirinya bekerja sesuai dengan tanggung jawab mereka sebagai pustakawan dari pada harus meneliti dan membuat sebuah karya ilmiah mengenai perpusdokinfo. Kedua responden di atas yang melakukan kegiatan penulisan karya ilmiah juga menyadari jika hasil karya ilmiah mereka masih terbilang rendah khususnya yang dipublikasikan. Hal ini mereka ungkapkan pada pernyataan di bawah ini: Responden 6 menyatakan: “Saya tidak dapat menghasilkan banyak tulisan memang selain ada pekerjaan pokok yang saya emban, sulitnya untuk melakukan penelitian individu yang membutuhkan tenaga dan pemikiran yang lebih besar. Selain itu juga saya harus mampu mengawasi anggota tim saya dalam bekerja, juga kurangnya akomodasi untuk meneliti” Responden 9 menyatakan: “Jumlah tulisan yang saya hasilkan memang masih sedikit sekali, namun itu lebih baik dari pada tidak sama sekali. Banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah saya tidak memfokuskan diri untuk menulis karya ilmiah, banyak tugas lain yang harus saya kerjakan, penulisan karya ilmiah juga perlu waktu khusus agar dapat berkonsentrasi dan fokus pada apa yang hendak di tulis.” Jadi dari jawaban mereka di atas, hal-hal inilah yang mempengaruhi rendahnya tingkat intensitas penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh pustakawan UIN Syahid untuk melakukan penulisan karya ilmiah diantaranya adalah sebagai berikut: a. Keterbatasan waktu; b. Banyaknya tanggungjawab kerja sehari-hari; c. Sulitnya untuk melakukan penelitian individu; d. Membutuhkan tenaga dan pemikiran khusus; e. Akomodasi untuk penelitian yang tidak memadai. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penulisan karya ilmiah yang dilakukan Pustakawan UIN Syahid sangatlah minim. Begitupun dengan intensitas penulisannya, hal ini dapat diketahui melalui hasil tulisan pustakawan yang kenyataannya hanya rata-rata menghasilkan 5 tulisan per tahunnya. Sehingga bila ada 2 responden yang mampu menulis 5 tulisan dalam setahun berarti seharusnya ada 10 karya ilmiah baru yang mampu diterbitkan atau dipublikasikan. Namun, dari 5 tulisan yang telah dihasilkan tersebut hanya minimal 1 tulisan saja yang dapat dipublikasikan dan dibagikan kepada user lainnya. Dengan demikian berarti ada 2 tulisan saja yang dipublikasikan dalam setahun itu. Kenyataan inilah yang membuat user khususnya pengguna informasi perpusdokinfo kesulitan untuk menemukan rujukan atau bacaan baru dan up to date dalam bidang perpusdokinfo.

E. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah bagi Pustakawan UIN Syahid Jakarta

Setiap kegiatan yang dilakukan memiliki efek terhadap pelakunya, sama halnya dengan kegiatan penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh para responden. Dalam hal ini, efek yang dimaksudkan adalah efek positifnya yaitu manfaat dari kegiatan penulisan karya ilmiah yang telah dilakukan selama ini. Manfaat penulisan karya ilmiah tersebut menurut para responden yang tidak melakuan kegiatan penulisan karya ilmiah menyatakan bahwa, tidak ada manfaatnya bagi mereka karena memang responden tersebut tidak melakukan penulisan karya ilmiah. Dalam penelitian ini manfaat itu hanya dirasakan oleh responden yang menulis karya ilmiah saja, seperti jawaban mereka yang penulis tuang ke dalam sebuah tabel di bawah ini: Tabel 08 Manfaat Penulisan Karya Ilmiah bagi Responden No Responden Manfaat yang Dirasakan 1. Responden 6 Kenaikkan Jabatan Fungsional Pustakawan Memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi baru Membuka wawasan pengetahuan tentang perpusdokinfo Memperoleh imbalan finansial Menjalankan perintah rasul untuk senantiasa mengamalkan ilmu pengetahuan 2. Responden 9 Kenaikkan Jabatan Fungsional Pustakawan Membuat pengetahuan tentang perpusdokinfo lebih berkembang Meningkatkan kualitas atau prestasi kerja dan kepercayaan diri Menambah pendapatan Mampu memecahkan masalah baru lewat meneliti Meningkatkan daya ingat Menjalin komunikasi dan terkenal Memperoleh kepuasan untuk bereksperimen Dari keseluruhan manfaat yang telah dirasakan oleh kedua responden di atas tentu tidak ada alasan untuk pustakawan UIN Syahid tidak melakukan kegiatan penulisan ilmiah. Sehingga manfaat-manfaat tersebut dapat pula dirasakan oleh pustakawan lainnya di lingkungan UIN Syahid Jakarta.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian dan analisa yang telah penulis jelaskan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil karya tulis ilmiah yang ditulis oleh pustakawan UIN Syahid masih rendah. Meskipun seluruh responden menyatakan pentingnya penulisan karya ilmiah bagi jabatan fungsional mereka, namun tidak seluruh dari responden melakukan kegiatan tersebut. Rendahnya tingkat intensitas penulisan karya ilmiah dalam penelitian ini terbukti dari jumlah tulisan yang dipublikasikan oleh pustakawan UIN Syahid yaitu, hanya 2 tulisan saja . Selain itu, faktor utama penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh para pustakawan adalah jumlah angka kredit pada jabatan fungsional pustakawan. Hal ini diperkuat oleh sembilan responden yang menjawab bahwa angka kredit dari penulisan karya ilmiahlah yang membuat para responden bersedia untuk menulis karya ilmiah. Manfaat yang telah responden terima adalah angka kredit yang cukup besar untuk suatu karya tulis ilmiah mengenai perpusdokinfo, mampu membantu menaikkan jabatan fungsional pustakawan tersebut. Selain itu juga para responden memperoleh beberapa manfaat lain yang juga menguntungkan bagi para pustakawan tersebut seperti: menjadi dikenal oleh khalayak ramai, mendapatkan imbalan finansial dari tulisan yang telah dipublikasikan tersebut, kepercayaan diri yang meningkat, dan mengamalkan anjuran rasul. Penelitian ini hanya berlaku pada pustakawan yang berada di lingkungan UIN Syahid Jakarta saja, tidak berlaku secara universal di tempat lain. Jika terjadi kesamaan pada kasus ini di tempat lain, hal itu hanya merupakan kebetulan saja.

B. Saran

Untuk mengatasi intensitas penulisan karya ilmiah pustakawan UIN Syahid yang rendah. Penulis menyarankan agar pihak terkait khususnya UIN Syahid Jakarta, mampu memberikan peraturan atau kewajiban kepada pustakawan UIN Syahid agar bersedia untuk menulis karya ilmiah, dalam tiap tahunnya minimal 1 tulisan saja dan juga dipublikasikan. Sehingga jika 14 responden tersebut mampu menghasilkan karya ilmiah baru dan dipublikasikan, tentu setiap tahunnya terdapat 14 karya tulis ilmiah baru yang dapat dijadikan rujukan untuk para pengguna informasi tentang perpusdokinfo. Selain mewajibkan untuk menghasilkan karya ilmiah, maka untuk menambah motivasi para pustakawan UIN Syahid bersedia menulis hendaklah memberikan apresiasi lebih kepada pustakawan yang intens untuk membuat karya ilmiah, seperti: 1. Membuat peraturan yang mewajibkan setiap pustakawan harus menghasilkan sebuah karya ilmiah, minimal 1 tulisan setiap tahunnya; 2. Memberikan waktu luang bagi pustakawan yang ingin meneliti dan menulis karya ilmiah minimal 1 hari dalam tiap minggunya; 3. Memberikan imbalan financial yang lebih tinggi dari sebelumnya;