services.Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan balkemas.
2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua
Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang lebih lanjut yang diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan rawat inap in
patient services yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.Bentuk pelayanan ini
misalnya Rumah Sakit kelas C dan D. 3.
Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga Pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan yang diperlukan
oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder, bersifat lebih kompleks dan umumnya
diselenggarakan oleh tenaga-tenaga superspesialis. Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Rumah Sakit kelasA dan B Azwar, 1996.
2.2.5. Jenjang Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan maka jenjang pelayanankesehatan dibedakan atas lima, yaitu:
1. Tingkat Rumah Tangga
Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri. 2.
Tingkat Masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri, misalnya:
posyandu, polindes, POD, saka bakti husada, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama
Upaya kesehatan tingkat pertama yang dilakukan oleh puskesmas dan unit fungsional dibawahnya, praktek dokter swasta, bidan swasta, dokter keluarga
dan lain-lain. 4.
Fasilitas Pelayanan Tingkat Kedua Upaya kesehatan tingkat kedua rujukan spesial oleh balai: balai pengobatan
penyakit paru BP4, balai kesehatan mata masyarakat BKMM, balai kesehatan kerja masyarakat BKKM, balai kesehatan olah raga masyarakat BKOM,
sentra pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional SP3T, rumah sakit kabupaten atau kota, rumah sakit swasta, klinik swasta, dinas kesehatan
kabupaten atau kota, dan lain-lain. 5.
Fasilitas Pelayanan Tingkat Ketiga Upaya kesehatan tingkat ketiga rujukan spesialis lanjutan atau konsultan oleh
rumah sakit provinsi atau pusat atau pendidikan, dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan.
2.2.6. Upaya Pelayanan Rujukan
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap
suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara
horisontal atau secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem kesehatan Nasional SKN adalah rujukan upaya kesehatan.Untuk
mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna efektif dan berdaya guna efesien, perlu adanya jenjang pembagian tugas diantara unit-unit pelayanan
kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan. Dalam pengertiannya, sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya
penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal,
kepada yang berwenang dan dilakukan secara rasional. a.
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari : 1.
Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalaminstitusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas puskesmas
pembantu ke puskesmas induk. 2.
Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal dari puskesmas rawat jalan ke
puskesmas rawat inap maupun vertikal dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah.
b. Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari :
1. Rujukan medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
penyembuhan kuratif dan pemulihan rehabilitatif. Misalnya, merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis jantung koroner, hipertensi,
diabetes mellitus ke rumah sakit umum daerah.
Universitas Sumatera Utara
2. Rujukan kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan
dengan upaya peningkatan promosi kesehatan promotif dan pencegahan preventif. Contohnya, merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik
konsultasi gizi pojok gizi puskesmas, atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas.
Rujukan secara konseptual terdiri atas: 1.
Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya menyangkut masalah medik perorangan yang antara lain meliputi:
a. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operasional
dan lain-lain. b.
Rujukan bahan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium klinik yang lebih lengkap.
c. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan mendatangkan atau mengirim
tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk melakukan tindakan, memberi pelayanan, ahli pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan. 2.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang meluas meliputi:
a. Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium dan teknologi
kesehatan. b.
Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan sebab dan asal usul penyakit atau kejadian luar biasa suatu
Universitas Sumatera Utara
penyakit serta penanggulangannya pada bencana alam, gangguan kamtibmas, dan lain-lain.
c. Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin, pangan pada
saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan spesimen bila terjadi keracunan masal, pemeriksaan air minum penduduk, dan sebagainya.
d. Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral
maupun lintas sektoral e.
Bila rujukan ditingkat kabupaten atau kota masih belum mampu menanggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau pusat Trihono, 2005.
Jalur rujukan terdiri dari dua jalur, yakni: 1.
Rujukan upaya kesehatan perorangan a.
Antara masyarakat dengan puskesmas b.
Antara puskesmas pembantu atau bidan di desa dengan puskesmas c.
Intern petugas puskesmas atau puskesmas rawat inap d.
Antar puskesmas atau puskesmas dengan rumah sakit atau fasilitas pelayanan lainnya.
2. Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten atau kota
2.2.7. Bentuk dan Upaya Pelayanan Kesehatan