kurang baik yaitu sebesar 27 orang 39,7. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Variabel Kapitasi dan Sistem Klaim sebagai Provider Swasta BPJS Kesehatan tentang Implementasi Jaminan Kesehatan
Nasional di Kota Medan Tahun 2014 Variabel
Jumlah Persentase
Kapitasi dan Sistem Klaim Baik
45 66,2
Kurang Baik 23
33,8
Jumlah 68
100,0 4.2.6. Distribusi Responden Berdasarkan Keikutsertaan sebagai Provider
Pratama BPJS Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden ikut
serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan yaitu sebesar 52 orang 76,5 dan sebagian kecil responden tidak ikut serta yaitu sebesar 16 orang 23,5. Secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.13.Distribusi Frekuensi Variabel Keikutsertaan sebagai Provider Swasta BPJS Kesehatan tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional
di Kota Medan Tahun 2014 Variabel
Jumlah Persentase
Keikutsertaan Ya
52 76,5
Tidak 16
23,5
Jumlah 68
100,0
4.3. Hasil Analisis Bivariat
Analisis Bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas meliputi manfaat, kepentingan, Bisnis dan Profit, Kredensialing,
Universitas Sumatera Utara
Kapitasi dan Sistem Klaim dengan variabel terikat keikutsertaan sebagai provider pratama BPJS kesehatan dengan menggunakan uji Kai Kuadrat dengan tingkat
kemaknaan α=0,05.
4.3.1. Hubungan antara Persepsi tentang Manfaat dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa dari 34 responden
yang memiliki persepsi baik tentang manfaat maka 97,1 bersedia untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan dan dari 34 responden dengan persepsi
kurang baik terdapat 55,9 yang tidak bersedia untuk ikut serta sebagai provider pratama.
Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara responden yang memiliki persepsi baik dengan responden yang memiliki
persepsi kurang baik tentang manfaat dengan keikutsertaan sebagai provider pratama BPJS kesehatan. Hal in
i ditunjukkan dari nilai ρ= 0,001 ≤ ,05. Nilai Odds Ratio OR =26,053 artinya responden yang memiliki persepsi baik tentang manfaat mempunyai
kecenderungan 26,053 kali untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14. Hubungan antara Persepsi tentang Manfaat dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Kategori Manfaat
Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama
Total ρ
value OR
Ya Tidak
f F
f
Baik 33
97,1 1
2,9 34
100 0,001
26,053 Kurang Baik
19 55,9
15 44,1
34 100
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Hubungan antara Persepsi tentang Kepentingan dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa dari 41 responden
yang memiliki persepsi baik tentang kepentingan maka 90,2 bersedia untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan dan dari 27 responden dengan
persepsi kurang baik terdapat 55,6 yang tidak bersedia untuk ikut serta sebagai provider pratama.
Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara responden yang memiliki persepsi baik dengan responden yang memiliki
persepsi kurang baik tentang kepentingan dengan keikutsertaan sebagai provider pratama BPJS kesehatan. Hal ini
ditunjukkan dari nilai ρ= 0,001 ≤ 0,05. Nilai OR =7,4 artinya responden yang memiliki persepsi baik tentang kepentingan mempunyai
kecenderungan 7,4 kali untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15. Hubungan antara Persepsi tentang Kepentingan dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Kategori Kepentingan
Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama
Total ρ
value OR
Ya Tidak
f F
f
Baik 37
90,2 4
9,8 41
100 0,001
7,4 Kurang Baik
15 55,6
12 44,4
27 100
Universitas Sumatera Utara
4.3.3. Hubungan antara Persepsi tentang Profit dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa dari 40 responden
yang memiliki persepsi baik tentang profit maka 95 bersedia untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan dan dari 28 responden dengan persepsi
kurang baik terdapat 50 yang tidak bersedia untuk ikut serta sebagai provider pratama.
Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara responden yang memiliki persepsi baik dengan responden yang memiliki
persepsi kurang baik tentang profit dengan keikutsertaan sebagai provider pratama BPJS kesehatan. Hal ini ditunjukkan dari nilai ρ= 0,001 ≤ 0,05. Nilai OR = 19 artinya
responden yang memiliki persepsi baik dan profit mempunyai kecenderungan 19 kali untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan. Secara rinci dapat dilihat
pada tabel 4.16.
Tabel 4.16. Hubungan antara Persepsi tentang Profit dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Kategori Profit
Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama
Total ρ
value OR
Ya Tidak
f f
f
Baik 38
95,0 2
5,0 40
100 0,001
19 Kurang Baik
14 50,0
14 50,0
28 100
4.3.4. Hubungan antara Persepsi tentang Kredensialing dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa dari 40 responden
yang memiliki persepsi baik kredensialing maka 90,0 bersedia untuk ikut serta
Universitas Sumatera Utara
sebagai provider pratama BPJS kesehatan dan dari 28 responden dengan persepsi kurang baik terdapat 57,1 yang tidak bersedia untuk ikut serta sebagai provider
pratama. Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara responden yang memiliki persepsi baik dengan responden yang memiliki persepsi kurang baik tentang kredensialing dengan keikutsertaan sebagai provider
pratama BPJS kesehatan. Hal ini ditunjukkan dari nilai ρ= 0,002. Nilai OR = 6,75 artinya responden yang memiliki persepsi baik tentang kepentingan mempunyai
kecenderungan 6,75 kali untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17. Hubungan antara Persepsi tentang Kredensialing dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Kategori Kredensialing
Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama
Total ρ
value OR
Ya Tidak
f f
f
Baik 36
90,0 4
10,0 40
100 0,002
6,75 Kurang Baik
16 57,1
12 42,9
28 100
4.3.5. Hubungan antara Persepsi tentang Kapitasi dan Sistem Klaim dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa dari 45 responden
yang memiliki persepsi baik tentang kapitasi dan sistem klaim maka 93,3 bersedia untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan dan dari 23 responden
dengan persepsi kurang baik terdapat 43,5 yang tidak bersedia untuk ikut serta sebagai provider pratama.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara responden yang memiliki persepsi baik dengan responden yang memiliki
persepsi kurang baik tentang kapitasi dan sistem klaim dengan keikutsertaan sebagai provider pratama BPJS kesehatan.
Hal ini ditunjukkan dari nilai ρ= 0,001. Nilai OR = 18,2 artinya responden yang memiliki persepsi baik tentang kapitasi dan sistem klaim
mempunyai kecenderungan 18,2 kali untuk ikut serta sebagai provider pratama BPJS kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.18.
Tabel 4.18. Hubungan antara Persepsi tentang Kapitasi dan Sistem Klaim dengan Keikutsertaan sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan
Kategori Kapitasi dan
Klaim Keikutsertaan Sebagai
Provider Pratama Total
ρ value
OR Ya
Tidak f
f f
Baik 42
93,3 3
6,7 45
100 0,001
18,2 Kurang Baik
10 43,5
13 56,5
23 100
Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui bahwa seluruh variabel yaitu variabel persepsi tentang manfaat ρ=0,001, kepentingan ρ=0,001, profit
ρ=0,001, kredensialing ρ=0,002 serta kapitasi dan sistem klaim ρ=0,001 menunjukkan ρ value 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara kelima
variabel tersebut dengan variabel keikutsertaan sebagai provider BPJS kesehatan.
Tabel 4.19. Hasil Analisis Bivariat antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen
No Variabel
Ρ value
1 Persepsi tentang Manfaat
0,001 2
Persepsi tentang Kepentingan 0,001
3 Persepsi tentang Profit
0,001 4
Persepsi tentang Kredensialing 0,002
5 Persepsi tentang Kapitasi dan Sistem Klaim
0,001
Universitas Sumatera Utara
4.4. Analisis Multivariat 4.4.1. Pembuatan Model Faktor Penentu Keikutsertaan sebagai Provider BPJS
Kesehatan Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam
menentukan determinan tingkat keikutsertaan sebagai provider BPJS kesehatan. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dicobakan secara bersama-sama.
Model terbaik akan mempertimbangkan dua penilaian yaitu nilai signifikansi ratio log-
likelihood ρ≤0,05 dan nilai signifikansi ρ wal d ρ≤0,05. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik antara Variabel Persepsi tentang Manfaat, Kepentingan, Profit, Kredensialing serta Kapitasi dan Sistem
Klaim dengan Variabel Keikutsertaan sebagai Provider BPJS Kesehatan Variabel
B P Wald
Persepsi tentang Manfaat 11,958
0,110 Persepsi tentang Kepentingan
0,758 0,804
Persepsi tentang Profit 12,243
0,031 Persepsi tentang Kredensialing
10,504 0,023
Persepsi tentang Kapitasi dan Sistem Klaim 10,539
0,018 -2 log likelihood=33,868
G=40,333 ρ value0,001
Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa signifikansi log-likelihood 0,05 ρ=0,000. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel persepsi tentang
profit ρ=0,031, variabel persepsi tentang kredensialing ρ=0,023, dan variabel tentang kapitasi dan sistem klaim ρ=0,018 mempunyai pengaruh yang signifikan
terhad ap keikutsertaan sebagai provider pratama BPJS kesehatan ρ ≤ 0,05. Sedangkan
variabel persepsi tentang manfaat ρ=0,110 dan persepsi tentang kepentingan
Universitas Sumatera Utara
ρ=0,804 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keikutsertaan sebagai provider pratama BPJ
S kesehatan ρ ≥ 0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel persepsi tentang profit, kredensialing, kapitasi dan
sistem klaim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keikutsertaan sebagai provider pratama BPJS kesehatan, sedangkan variabel persepsi tentang manfaat dan
kepentingan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keikutsertaan sebagai provider BPJS kesehatan di Kota Medan Tahun 2014.
5.1. Pengaruh Persepsi tentang Manfaat terhadap Keikutsertaan sebagai Provider BPJS Kesehatan
Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel persepsi tentang manfaat tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keikutsertaan sebagai provider pratama BPJS kesehatan ρ=0,11. Artinya, banyaknya variasi pandangan dan motivasi yang mendorong yang
berhubungan dengan persepsi tentang manfaat tidak meningkatkan dominasinya dalam keikutsertaan provider swasta dalam program jaminan kesehatan nasional.
Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa responden dengan persepsi baik tentang manfaat JKN 33 orang 63,5 menyatakan ikut serta sebagai provider BPJS
kesehatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Fatmawati 2003 yang menyatakan bahwa menjadi PPK I askes merupakan kebanggaan tersediri bagi dokter keluarga
sebab pasien yang datang berobat sebahagian besar adalah peserta askes. Peserta program JKN saat ini adalah seluruh peserta askes, jamsostek, masyarakat umum dan
81
Universitas Sumatera Utara