c. membangkitkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam tugas dan pada kegiatan yang diadakan.
B. Untuk guru a. mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan
pembukaan yang lancer dan kecepatan yang tepat b. menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam
memberi petunjuk secara jelas kepada anak didik. c. mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah
laku anak didik yang mengganggu d. memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat
digunakan dalam hubungannya dengan masalah tingkah laku anak didik yang muncul di dalam kelas.
23
Dari pendapat di atas jelas sekali bahwa seorang guru dituntut untuk mampu dalam mengelola kelas agar guru lebih mudah melihat dan mengamati
setiap kemajuan yang dicapai siswa. Dari definisi di atas, penulis dapat memahami bahwa tujuan dari
pengelolaan kelas adalah sebagai berikut: a. Menyediakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar
dan mengajar agar mencapai hasil yang optimal dan baik b. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat
belajar c. Menyediakan kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar
d. Membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
6. Keterampilan Pengelolaan Kelas
Secara umum keterampilan pengelolaan kelas dibagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal bersifat preventif dan juga keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.
A. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal bersifat preventif
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengembil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dengan cara menunjukkan sikap
tanggap, memberi perhatian, memusatkan perhatian kelompok,
23
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif , h. 147-148
memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, menegur, memberi penguatan dan kelancaran.
a. Sikap tanggap Guru harus bersikap tanggap terhadap segala aktivitas belajar dan
kegiatan siswa di kelas, baik itu perilaku yang mendukung seperti perhatian siswa, keantusiasan siswa, motivasi belajar siswa yang tinggi
dan lain sebagainya. Perilaku yang menyimpang seperti motivasi belajar siswa yang rendah, katidakantusiasan siswa dan lainnya. “Sikap
ini ditunjukkan oleh tingkah laku guru bahwa ia hadir bersama mereka. Guru tahu keinginan mereka, tahu ada perhatian atau tidak ada
perhatian, tahu apa yang mereka kerjakan. Sehingga guru dapat menegur anak didik”.
24
b. Memberi perhatian Pengelolaan kelas yang baik ditandai dengan pembagian perhatian
yang baik, perbuatan membagi perhatian dapat dikerjakan secara visual dan verbal.
Visual, yaitu guru dapat mengubah pandangannya dalam memperhatikan kegiatan pertama, sehingga dapat melirik kejadian
kedua, tanpa kehilangan perhatian pada kegiatan pertama. Verbal yaitu, guru memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan, dan
sebagainya terhadap aktivitas anak didik pertama, sementara ia memimpin dan terlihat supervise pada aktivitas anak didik yang lain.
25
Dalam hal ini memberi perhatian yaitu memperhatikan siswa secara keseluruhan tidak terfokus atau tertuju pada satu arah saja tetapi keseluruh
arah. c. Memusatkan perhatian
Perbuatan ini penting untuk memperhatikan siswa dari waktu ke waktu dan dapat dilaksanakan dengan cara menyiagakan siswa dan menuntut
tanggung jawab siswa. Perhatian hendaknya tidaknya hanya diberikan kepada individu saja, melainkan juga kepada kelompok. “Oleh karena itu,
siswa dituntut bertanggung jawab secara individu kepada kelompoknya,
24
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 , cet. 3, h. 187
25
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, h. 151
dan secara kelompok mereka dapat diminta mempertanggungjawabkan pekerjaan atau tugasnya”.
26
Menyiagakan siswa ialah memusatkan perhatian siswa kepada sesuatu hal sebelum guru menyampikan materi untuk menghindari penyimpangan
perhatian siswa. B. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan
siswa yang berkelanjtuan dengan maksud agar guru dapat mengambil tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Tindakan tersebut dengan cara menggunakan strategi yang tepat yaitu modifikasi tingkah laku siswa, perilaku menyimpang dapat dimodifikasi
ke arah yang lebih baik, apabila guru terlebih dahulu menganalisisnya. Selain itu juga guru dapat menggunakan pendekatan pengelolaan
kelompok guna untuk memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas.
B. Prestasi Belajar Siswa