dan secara kelompok mereka dapat diminta mempertanggungjawabkan pekerjaan atau tugasnya”.
26
Menyiagakan siswa ialah memusatkan perhatian siswa kepada sesuatu hal sebelum guru menyampikan materi untuk menghindari penyimpangan
perhatian siswa. B. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan
siswa yang berkelanjtuan dengan maksud agar guru dapat mengambil tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Tindakan tersebut dengan cara menggunakan strategi yang tepat yaitu modifikasi tingkah laku siswa, perilaku menyimpang dapat dimodifikasi
ke arah yang lebih baik, apabila guru terlebih dahulu menganalisisnya. Selain itu juga guru dapat menggunakan pendekatan pengelolaan
kelompok guna untuk memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas.
B. Prestasi Belajar Siswa
1. Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang di alami oleh murid. “Dalam lingkup pendidikan, belajar
diidentikkan dengan proses kegiatan sehari-hari siswa di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari
dua subjek, yaitu siswa dan guru.”
27
Belajar merupakan suatu keharusan jika kita ingin maju. Dengan belajar akan terjadi perubahan tingkah laku seseorang. Perubahan ini berlangsung
26
Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995 , cet. 1, h. 147
27
Ahmad Zayadi dan Abdul Majid, Tadzkirah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Pendekatan KontekstuaL, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005 , cet. 1, h. 7
secara proses sebagai akibat dari hasil latihan dan pengalaman. “Menurut kamus besar bahasa indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.”
28
Sedangkan pengertian lain dari belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono bahwa belajar merupakan proses dari pada perkembangan
hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan individu sehingga tingkahlakunya. Semua aktivitas dan prestasi hidup
tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar itu bukan pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu, belajar
berlangsung secara aktif dan integrative dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
29
Dari penjelasan di atas, maka penulis simpulkan bahwa belajar ialah suatu proses yang membutuhkan waktu panjang untuk mendapatkan hasil sesuai
dengan yang dibutuhkan peserta didik, yang di dapat dari latihan dan pengalaman.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “prestasi” dan “belajar”. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti
yang berbeda. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi
tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.
Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang
harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya.
Sedangkan pengertian belajar sudah dikemukakan di atas, dengan demikian prestasi belajar ialah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
30
28
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud, h. 13
29
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, cet 1. h. 120
30
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994 , cet. 1, h. 19-23
Dalam hal ini terdapat pengertian prestasi belajar menurut para ahli antara lain:
W. S. Winkel memberikan pengertian “prestasi belajar adalah hasil yang