Fungsi Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam

“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik…….” b. Q.S. Al-Imran: 104: ☺ ☺ “dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, meyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar……” c. Al-hadist: “sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya sedikit”. c dasar psikologis Psikologis ialah dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermaysrakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup.

2. Fungsi Pendidikan Agama Islam

a. Pengembangan, pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup di dunia dan akhirat c. Penyesuaian mental, untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik fisik maupun social dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam d. Perbaikan, untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan kelemahan anak didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan e. Pencegahan, untuk menangkal hal-hal negativ dari lingkungannya yang dapat membahayakan dirinya f. Pengajaran, mengenai ilmu pengetahuan dan keagamaan secara umum dan nyata g. Penyaluran, untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam, agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

pendidikan agama islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, dan pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 43

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka penulis dapat merumuskan kerangka berpikir. Bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI cukup berhubungan dengan prestasi belajar siswa di sekolah. Jika pengelolaan kelas dilaksanakan sebaik mungkin oleh guru, maka siswa akan mencapai prestasi belajar secara optimal. Begitu juga sebaliknya, jika pengelolaan kelas tidak dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru di kelas, maka siswa tidak akan mencapai prestasi secara optimal. Pengelolaan kelas pada pembelajaran PAI cukup memberi pengaruh yang besar dalam penentuan prestasi belajar siswa. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru juga merupakan modal awal siswa dalam memahami dan mengusai pembelajaran PAI. Namun demikian pengelolaan kelas akan optimal dijalankan apabila terdapat aspek-aspek yang mempengaruhinya antara lain penataan siswa di dalam kelas, penataan ruang dan alat pembelajaran, dan penataan keindahan dan kebersihan kelas 43 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004,, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004 , cet ke-1, hlm 130-135