Muhammad Ghazali juga menegaskan dua syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang juru dakwah, yaitu: pengetahuan mendalam tentang Islam dan juru dakwah harus
memiliki jiwa kebenaran ruh yang penuh dengan kebenaran, kegiatan, kesadaran, kemajuan.
16
Objek dakwah itu juga disebut mad’u, yaitu orang-orang yang diseru, dipanggil, atau diundang. Berdasarkan kenyataan yang berkembang dalam masyarakat bila dilihat
dalam aspek kehidupan psikologis, maka dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah, sasaran dakwahnya tarbagi menjadi:
a. Sasaran yang menyangkut kelempok masyarakat, dilihat dari segi sosiologis barupa masyarakat yang terasing, pedesaan, kota besar dan kota kecil, serta masyarakat di
daerah marginal dari kota besar. b. Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat yang dilihat dari segi struktur
kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga. c. Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masarakat dilihat dari segi sosial struktural
berupa golongan priayi, abangan dan santri. Klasifikasi terutama terdapat dalam masyarakat di jawa.
d. Sasaran yang berhubunagn dengan golongan dilihat dari segi tingkat usia berupa golongan anak-anak, remaja, dan orang tua.
e. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat hidup sosial ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah dan mkiskin.
f. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi okupasional profesi dan pekerjaan, berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri,
dan sebagainya.
17
3. Metode Dakwah
Dalam melakukan suatu kegitan dakwah, diperlukan metode penyampaian yang tepat agar tujuan dakwah tercapai. Metode dalam kegiatan dakwah adalah suatu cara
dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Metode dakwah adalah cara yang dipakai da’i dalam menyebarkan agama Islam.
16
Ibid, h. 167
17
M. Arifin, Psikologi Dakwah, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, ed. Ke-2 cet. Ke-4, hal. 47
Menurut Drs. Abdul Kadir Munsyi: Metode artinya cara untuk menyampaikan sesuatu. Yang dinamakan metode dakwah ialah, cara yang dipakai atau yang digunakan
untuk memberikan dakwah. Metode ini penting untuk mengantarkan kepada tujuan yang akan dicapai.
18
Banyak ayat Al-Qur’an yang mengungkapkan masalah dakwah namun dari kesekian banyak ayat itu, yang dapat dijadikan sebagai acuan utama dalam prinsip
metode dakwah secara umum adalah surat an-Nahl ayat: 125, yaitu:
☺ ☺
☺
☺
Artinya : ” serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat di jalan-Nya dan dialah yang mengetahui orang-
orang yang dapat petunjuk”.
Dari pernyataan Suray an-Nahl ayat 125 tersebut dapat dijelaskan bahwa seruan dan ajakan menuju jalan Allah din al-Islam harus menggunakan metode-metode al-
hikmah, al-mauidzah, a-hasanah, dan mujadalah bi alati hiya ahsan.
4. Materi Dakwah
Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya dasar-dasar stategi dakwah Islam. Secara global materi materi dakwah dapat di klasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu:
18
Alwisral Imam Zaidallah, Starategi Dakwah dalam Membentuk Da’ dan Khotib Propesional, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, h. 16
a. Masalah Aqidah Aqidah dalam islam bersifat I’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah
yang erat hubungannya dengan rukun Iman. Di bidang aqidah ini pembahasannya bukan saja tertuju pada masalah-masalah yang wajib di’Imani, akan tetapi materi dakwah
meliputi masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya, misalnya Syirik menyekutukan adanya Tuhan, Ingkar dengan adanya Tuhan dan sebagainya.
b. Masalah Syari’Iyah Syar’Iyah dalam Islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir nyata dalam
rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antar sesame manusia
c. Masalah Akhlaqul Karimah masalah Akhlak dalam aktivitas dakwah sebagai materi dakwah merupakan pelengkap
saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan
dengan masalah keimanan, akan tetapi akhlak adalah sebagai penyempurna dan keislaman.
19
5. Tujuan Dakwah