Jadi dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar, terencana, dan usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke
jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni agar manusia hidup dengan penuh
kebahagiaan dunia akhirat tanpa adanya unsur paksaan.
2. Subjek dan Objek Dakwah
Subjek dakwah ulama, mubaligh, dan da’i, yaitu orang yang melaksanakan tugas dakwah. Pelaksanaan tugas dakwah ini bisa perorangan atau
kelompok manusia yang memiliki nilai keteladanan yang baik usawatun hasanah dalam segala hal.
5
Daerah Da’i adalah mulai dari masyarakat desa yang primitif hingga masyarakat industri yang telah terpengaruh diktatornya pengaruh ekonomi
raksasa dan teknologi ultra modern dan merajalelanya individualisme. Da’i berbeda di tengah gejolak masyarakat yang bergejolak. Dengan demikian dapat
dikatakan behwa da’i adalah seorang yang harus paham benar tentang kondisi masyarakat itu dari berbagai segi, psikologi, sosial, budaya, etnis, ekonomi,
politik, mahluk tuhan ahsani takwim.
6
Muhammad Ghazali juga menegaskan dua syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang juru dakwah, yaitu: pengetahuan mendalam tentang Islam
dan juru dakwah harus memiliki jiwa kebenaran ruh yang penuh dengan kebenaran, kegiatan, kesadaran, kemajuan.
7
5
Rafiudin, Maman Addul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah,Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997, cet. Ke-1, hal. 47
6
M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1982, cet Ke-1, hal.106
Objek dakwah itu juga disebut mad’u, yaitu orang-orang yang diseru, dipanggil, atau diundang. Berdasarkan kenyataan yang berkembang dalam
masyarakat bila dilihat dalam aspek kehidupan psikologis, maka dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah, sasaran dakwahnya tarbagi menjadi:
a. Sasaran yang menyangkut kelempok masyarakat, dilihat dari segi sosiologis barupa masyarakat yang terasing, pedesaan, kota besar dan kota kecil, serta
masyarakat di daerah marginal dari kota besar. b. Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat yang dilihat dari segi
struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga. c. Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masarakat dilihat dari segi sosial
struktural berupa golongan priayi, abangan dan santri. Klasifikasi terutama terdapat dalam masyarakat di jawa.
d. Sasaran yang berhubunagn dengan golongan dilihat dari segi tingkat usia berupa golongan anak-anak, remaja, dan orang tua.
e. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat hidup sosial ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah dan mkiskin.
f. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi okupasional profesi dan pekerjaan, berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh,
pegawai negeri, dan sebagainya.
8
7
Ibid, h. 167
8
M. Arifin, Psikologi Dakwah, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, ed. Ke-2 cet. Ke-4, hal. 47
3. Metode Dakwah