Teknik Penyampaian Pesan Dalam Pementasan

selalu memberikan bantuan yang dinamakan Tali Asih. Menurutnya kepekaan sosial itu akan menimbulkan kasih sayang antar sesame, sehingga akan tercipta masyarakat yang damai dan sejahtera. Kepekaan sosial itu akan membentuk rasa kasih sayang antar sesama umat masnusia.

C. Teknik Penyampaian Pesan Dalam Pementasan

Salah satu tokoh wali yang sangat terkenal yakni Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh wali yang aktif berdakwah melalui pendekatan budaya. Ia dikenal sebagai seorang Wali yang memiliki kharisma tersendiri di antara wali-wali yang lain, dan paling terkenal di berbagai lapisan masyarakat apalagi kalangan bawah. Beliau memperkenalkan agama Islam secara luwes tanpa menghilangkan adat-istiadatkesenian daerah adat lama yang ia beri warna Islami. Banyak sekali maha karya beliau dalam bidang budaya, di mana semuanya beliau gunakan sebagai media dalam menyampaikan ajaran Islam. Untuk membentuk manusia yang seimbang diperlukan peranan dari da’i atau pendakwah agar tercipta individu, keluarga, dan masyarakat yang menjadikan islam sebagai pola pikir dan pola hidup agar tercapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat 8 Untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah seorang da’I harus mampu dalam menggunakan berbagai media dalam melakukan dakwahnnya. Dari berbagai macam media yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang bersifat tradisioanal dan modern di antaranya ialah wayang kulit . Pementasan wayang kulit termasuk salah satu media yang efektif 8 Rosidi, Dakwah Sufistik Kang Jalal, Jakarta: Paramadina,2004, Cet. Ke-I, h.1 untuk menyampaikan pesan dakwah. Wayang kulit adalah seni budaya peninggalan leluhur yang sudah berumur berabad-abad dan kini masih lestari di masyarakat, seni pewayangan sudah lama digunakan sebagai media penyampaian nilai-nilai luhurmoral, etika, dan religius. Dari zaman kedatangan Islam digunakan oleh para wali songo sebagai media dakwah Islam di tanah Jawa. 9 Di masa lalu para ulama dan para wali melakukan pendekatan yang sama dalam menyiarkan agama islam, yaitu melalui media dakwah yang telah menjadi warisan budaya tanah leluhur Indonesia. 10 Teknik penyampaian pesan dakwah dalam pementasan wayang kulit, dengan cara memasukan unsur-unsur materi dakwah pada alur cerita yang dipentaskan. Pesan yang ingin disampaiakan oleh dalang sebagai da’i kepada penyimak wayang sebagai pemanis dalam pementasan cerita wayang, ia “dihidupkan” oleh seorang dalang yang juga sekaligus berperan sebagai sutradara dan pemberi watak dan ekspresi setiap tokoh yang ditampilkan melalui ceritalakon dan wacana dari tokoh wayang. 11 Dialog-dialog yang pesan dakwah disampaikan dengan diiringi gerakan lenggak-lenggok wayang sebagai tokoh sentralnya. Posisii seperti ini akan menimbulkan daya tarik berupa kelucuan, kesedihan, senang atau susah dan dapat memancing emosional penontonya yang menyebabkan gelak tawa dan haru para penontonnya. Dan ketika hal ini telah terjadi, maka dakwah yang disisipkan melalui lakon cerita atau wacana akan sampai kepada audien atau penonton. 9 Hazim Amir, Nilai-nilai Etis Dalam Wayang, Jakarta: CV.Mulia Sari, 1991, Cet.Ke-I, h. 16 10 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. Ke-IV, h.203 11 S. Haryono, Pratiwibawa Adiluhung Sejarah dan Perkembangan Wayang, Yogyakarta : Penerbit Djembatan, 1988, Cet. Ke-I, h. 24 Sebagaimana yang telah dilakukan dalang Ki Sudardi dalam setiap pementasannya, beliau selalu menyelipkan nilai-nilai keislaman dan itu merupakan dakwah yang dilakukan dengan media wayang kulit. Dengan dijadikanya wayang kulit sebagai medianya maka teknik penyampaian pesan yang beliau gunakan adalah metode interktif dengan penonton. Sampai saat ini saya masih menganggap bahwa metode interaktif dengan penonton masih efektif. Dan biasanya saya menyampaikannya lewat segmenbagian ”limbung atau goro-goro” dari situ saya menyampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas. 12 Ki Sudardi menjelaskan bagaimana tentang konsep Panakawan yang selalu ditampilkan dalam setiap pementasan wayang yang beliau dalangi. Para tokoh Panakawan ini selalu beliau tampilkan dalam setiap pementasan wayang kulit. Tokoh-tokoh Panakawan tersebut adalah :

1. Semar, nama tokoh ini berasal dari bahasa arab Mismar. Mismar berarti

Dokumen yang terkait

Pandangan Dalang Tentang Wayang Kulit Purwa sebagai Media Kritik Sosial Politik. (Studi pada Dalang Wayang Kulit seMalang Raya).

0 9 20

Wayang Kulit Sebagai Media Dakwah (Pendekatan Komunikasi Antar Budaya Terhadap Pementasan Wayang Kulit Ki Yuwono Di Desa Bangorejo Banyuwangi)

1 11 134

TINJAUAN GALERI WAYANG KULIT KI ANOM SUROTO DI LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI WAYANG KULIT KI ANOM SUROTO DI SURAKARTA.

0 16 16

TINJAUAN UMUM MUSEUM WAYANG KULIT MUSEUM WAYANG KULIT DI YOGYAKARTA.

1 11 25

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SANGGAR WAYANG KULIT SEBAGAI WISATA BUDAYA DI DESA KEPUHSARI MANYARAN Sanggar Wayang Kulit Sebagai Wisata Budaya Di Desa Kepuhsari Manyaran Wonogiri.

0 2 25

PESAN-PESAN MORAL PADA PERTUNJUKAN WAYANG KULIT (Studi Kasus Pada Lakon “Wahyu Makutharama” dengan Dalang Ki Djoko Pesan-Pesan Moral Pada Pertunjukan Wayang Kulit (Studi Kasus Pada Lakon “Wahyu Makutharama” dengan Dalang Ki Djoko Bawono di Desa Harjo Win

0 4 17

\PESAN-PESAN MORAL PADA PERTUNJUKAN WAYANG KULIT (Studi Kasus Pada Lakon “Wahyu Makutharama” dengan Dalang Ki Pesan-Pesan Moral Pada Pertunjukan Wayang Kulit (Studi Kasus Pada Lakon “Wahyu Makutharama” dengan Dalang Ki Djoko Bawono di Desa Harjo Winangun

0 1 14

ANALISIS WACANA HUMOR GARA-GARA DALAM PAGELARAN WAYANG KULIT ANALISIS WACANA HUMOR GARA-GARA DALAM PAGELARAN WAYANG KULIT DENGAN DALANG KI MEDOT SAMIYONO SUDARSONO (SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK).

0 1 14

Fungsi Musik Campursari pada Pergelaran Wayang Kulit Ki Joko Hadiwijoyo Semarang (Studi Kasus pada Pertunjukan Wayang Kulit di Kelurahan Tembalang Semarang).

0 0 2

EKSISTENSI WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA KR

0 0 100