4 penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Gambar 4.3 Scatterplot
Dari hasil pengujian sebagaimana dalam Gambar 4.3 diperoleh bahwa diagram Scatterplot berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y
dengan titik-titik yang menyebar berarti bebas heteroskedastisitas.
G. Koefisien determinan
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.765
a
.585 .453
12.00816 a. Predictors: Constant, dewan, dukungan, teknik, lokasi,
keterlibatan, formalisasi, pelatihan b. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Peneliti, 2011 Dalam penelitian ini, nilai koefisien determinasi yang dipakai adalah nilai
adjusted R square. Nilai adjusted R square adalah nol sampai dengan 1. Apabila nilai adjusted R square semakin mendekati 1, maka variabel-variabel
independennya memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien korelasi R
menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel
independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Tabel diatas menyajikan nilai
koefisien determinasi dan koefisien korelasi dari model penelitian. Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien relasi R sebesar
0,765, berarti hubungan antara keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dewan pengarah terhadap kinerja perusahaan sebesar 50,1
persen, artinya hubungannya cukup erat. Sedangkan nilai Adjusted R square sebagai koefisien determinasi adalah sebesar 0,453. Ini berarti bahwa 14,4 persen
variasi variabel kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari kedelapan variabel independen yaitu keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi,
teknik personal, dan dewan pengarah. Sedangkan 85,6 persen sisanya dijelasakan oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian. Koefisien determinasi tersebut
dapat dikatakan relatif kecil karena masih ada 85,6 persen sebab-sebab lain diluar penelitian ini yang dapat menjelaskan variasi variabel kinerja.
H. Analisis Regresi
Tabel 4.13 Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 43.777
28.808 1.520
.143 keterlibatan
2.257 1.325
.417 1.704
.103 pelatihan
-.630 5.988
-.047 -.105
.917 dukungan
1.304 1.119
.429 1.166
.256 formalisasi
.294 .927
.097 .317
.754 lokasi
-8.353 5.112
-.259 -1.634
.116 teknik
3.567 5.528
.102 .645
.525
Sumber : Peneliti, 2011 Berdasarkan output pada Tabel 4.8 di atas, koefisien regresi yang digunakan
adalah ustandardized coefficients karena variabel independen dalam penelitian ini telah memiliki ukuran yang sama, yaitu dengan transformasi yang dilakukan di
awal pengolahan data. Persamaan regresi linear berganda antara keterlibatan pemakai, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan
pengarah adalah:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ ε
Keterangan: Y
= kinerja α
= Konstanta β
1
,β
2
,β
3
,β
4
= Koefisien regresi variabel X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5,
X
6,
X X
7 1
X = Keterlibatan Pemakai
2
X = Pelatihan
3
= Dukungan
dewan -15.252
12.989 -.238
-1.174 .253
a. Dependent Variable: kinerja
X
4
X = Formalisi
5
X = Lokasi
6
X = Teknik Personal
7
Kinerja= 43,777+ 2,257 K + 0,630 P – 1,304 D + 0,294 F – 8,353 L + 3,567 TP – 15,252 +
ε
= Dewan Pengarah
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa: a.
Konstanta α sebesar 43,777 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel independen keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik
personal, dewan pengarah, maka kinerja akan turun sebesar 43,777. b.
Koefisien regresi dari variabel keterlibatan β
1
c. Koefisien regresi dari variabel pelatihan
β sebesar 2,257
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan keterlibatan, maka akan menaikkan kinerja sebesar 2,257, dengan asumsi variabel lain tetap.
2
d. Koefisien regresi dari variabel dukungan
β sebesar -0,630
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan pelatihan, maka akan menurunkan kinerja sebesar -0,630, dengan asumsi variabel lain tetap.
3
e. Koefisien regresi dari variabel formalisasi
β sebesar 1,304 menunjukkan
bahwa setiap penambahan satu satuan dukungan, maka akan akan menurunkan kinerja sebesar 1,304, dengan asumsi variabel lain tetap.
4
sebesar 0,294 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan formalisasi, maka
akan menaikkan kinerja sebesar 0,294, dengan asumsi variabel lain tetap.
f. Koefisien regresi dari variabel lokasi
β
5
g. Koefisien regresi dari variabel teknik personal
β sebesar -8,353 menunjukkan
bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar -8,353, dengan asumsi variabel lain tetap.
6
h. Koefisien regresi dari vriabel dewan pengarah
β sebesar 3,567
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar 3,567, dengan asumsi variabel lain tetap.
7
sebesar -15,252 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan
menaikkan kinerja sebesar -15,252, dengan asumsi variabel lain tetap.
L. Uji T