Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Jadwal Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lainnya sehingga terdapat hubungan sebab akibat Umar, 2003:30.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 20004:72. Populasi dalam penelitian ini diambil dari struktur organisasi yang terdapat di perusahaan, yaitu seluruh karyawanstaff yang menggunakan sistem informasi akuntansi, sekitar 75 orang. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat individu, karena yang diamati adalah persepsi pemakai sistem. Semua karyawan akan dijadikan sampel, sehingga teknik sampel yang digunakan adalah sensus.

C. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan bersifat kualitatif yang terdiri dari: 1. Data primer merupakan sumber penelitian yang diperoleh secara langsung dari perusahaan atau data yang terjadi di lapangan penelitian yang diperoleh melalui kuesioner. Data primer yang dikumpulkan oleh penulis nantinya merupakan jawaban dari kuesioner yang diisi oleh karyawan yang menjadi sampel. 2. Data sekunder, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, catatan, ataupun laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipubikasikan dan tidak dipublikasikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pola penelitian dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yaitu melalui jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua, pengumpulan data primer dan sekunder diperoleh dari PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate.

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap suatu variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya Sularso, 2003:41. Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Keterlibatan pemakai dalam pengembangan X 1 Keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok target. Tingkat partisipasi dan pengaruh dalam pengembangan sistem. Interval Kemampuan teknik personal sistem informasi X 2 Kemampuan yang dimiliki pengguna sistem Kemampuan teknik yang dikuasai personel sistem informasi Likert Ukuran organisasi X 3 Besarnya suatu organisasi Besar atau kecilnya suatu perusahaan Likert Dukungan manajemen puncak X 4 Pemahaman manajemen puncak terhadap sistem komputer dan tingkat minat, dukungan, dan pengetahuan tentang sistem informasi Kemampuan manajemen menggunakan komputer, perhatian terhadap kinerja sistem informasi Likert Formalisasi pengembangan sistem informasi X 5 Prosedur yang diterapkan untuk formalisasi pengembangan sistem Format dokumentasi yang distandarisasi, teknik dan waktu pencatatan. Likert Program pelatihan dan pendidikan pemakai X 6 Usaha secara formal untuk tujuan transfer pengetahuan sistem informasi Adanya program pelatihan dan pendidikan, cara pemakaian sistem dan keuntungan yang didapat Likert Keberadaan dewan pengarah sistem X 7 Ada atau tidaknya dewan pengarah disuatu organisasi Orang-orang yang ditunjuk perusahaan untuk memberikan arahan mengenai kinerja sistem informasi. Likert Lokasi departemen sistem informasi X 8 Keberadaan lokasi khusus yang merupakan bagian dari departemen sistem informasi Keberadaan lokasi khusus sistem informasi Likert Kinerja Sistem informasi akuntansi Y Kepuasan pengguna dan penggunaan sistem informasi yang efektif dan efisien serta ekonomis Kepuasan pemakai, penggunaan sistem informasi Likert

1. Pengukuran Variabel Penelitian

a. Variabel Independen Bebas Variabel independen merupakan variabel yang dapat memberi pengaruh kepada variabel terikat Erlina dan Mulyani, 2007:33. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi. b. Variabel Dependen Terikat Variabel dependen merupakan variabel yang tidak bebas dalam suatu hubungan penelitian, sehingga variabel ini selalu dipengaruhi oleh variabel bebas. Hal ini menyebabkan varaibel terikat adalah konsekuensi dari variabel bebas Erlina dan Mulyani, 2007:33. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi.

F. Metode Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menurut Riyadi 2000 dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach’s alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6. b. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya Sugiyono, 2004:105. Untuk menentukan valid tidaknya suatu item, ditentukan dengan membandingkan antara angka korelasi product moment Pearson r hitung dengan r tabel pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya. Sehingga apabila angka korelasi berada di atas nilai kritis atau angka probabilitasnya berada di bawah atau sama dengan P0,05 ; P=0,05, berarti instrumen penelitian itu valid. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for windows untuk memperoleh hasil yang terarah.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang digunakan meliputi: uji normalitas, heteroskedastisitas, uji multikolinearitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi normalitas data yang digunakan dalam pengujian hipotesis kelak. Tujuan dari uji normalitas adalah mengetahui apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual memilki distribusi normal Erlina, 2007:103 Uji normalitas dapat ditempuh dengan menggunakan kurva persebaran data atau menggunakan uji Kolmogrov- Smirnov K-S dengan kriteria jika p-value 0,05 berarti data terdistribusi tidak normal. Tujuan uji ini adalah untuk menguji apakah dalam model variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujian menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, demikian jika sebaliknya. Model regresi yang baik tidak terjadi gejala heterokedastisitas Erlina, 2007:108. Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Grafik Plot, deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan terlihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized Ghozali, 2005:105. Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model bregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. c. Uji Multikolinieritas Uji ini digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linear antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya kolonieritas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar variabel bebas dan apabila korelasinya tinggi lebih besar dari 0,8 maka antar variabel bebas tersebut terjadi multikolinieritas. Cara lain untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor yaitu Ghozali, 2001:56: 1 Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolineraitas pada penelitian tersebut. 2 Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut. Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

3. Model dan Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan analisis regresi berganda untuk mengenalisis pengaruh variable independen terhadap varaiebel dependen. Model regresi yang digunakan, yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + b 8 X 8 Dimana: + e Y = skors dimensi variabel kinerja sistem informasi akuntansi a = konstanta X 1 = skors dimensi variabel keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem X 2 X = skors dimensi variabel kemampuan teknik personal sistem informasi 3 X4 = skors dimensi variabel dukungan manajemen puncak = skors dimensi variabel ukuran organisasi X5 = skors dimensi variabel formalisasi pengembangan sistem informasi X6 = skors dimensi variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai X7 = skors dimensi variabel keberadaan dewan pengarah sistem informasi X8 = skors dimensi variabel lokasi departemen sistem informasi e = variabel penganggu Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan t-test dan F-test. a. Uji Signifikansi simultan F-Test Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel H dengan ketentuan sebagai berikut: diterima dan H 1 ditolak jika F hitung F tabel H untuk α = 5 1 diterima dan H ditolak jika F hitung F tabel b. Uji Signifikansi Parsial t-test untuk α = 5 Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi parsial Uji – t. Menurut Ghozali 2005:84, “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual menerangkan variasi variabel dependen”. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dilakukan uji t Nugroho:2005. H diterima dan H 1 ditolak jika t hitung t tabel H untuk α = 5 1 diterima dan H ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5

G. Jadwal Penelitian

Tabel 1.3 Jadwal penelitian Tahapan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Penyelesaian Proposal Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Seminar Proposal Bimbingan dan Penulisan Skripsi Penyelesaian Skripsi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

I. SEJARAH PERUSAHAAN PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER

ESTATE A. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan di Dolok Merangir, Kab. Simalungun, Sumatera Utara dibeli oleh Persahaan Goodyear pada tahun 1916 dari Vrenide Indice Coltounderneeming VICO yaitu salah satu perusahaan Belanda yang dipimpin oleh J.J Blandeing. Pada tahun 1917 didirikan Factory dan kemudian tahun 1927 didirikan Planing Research dan Chemical Research.

B. Peralihan Kepemilikan dan Perubahan Nama Perusahaan

Kepemilikan saham Perusahaan PT. Goodyear Sumatera Plantation sebanyak 1.900.000 saham telah beralih kepada Bridgestone Corporation Jepang dengan nama Perusahaan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate yang merupakan badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia sejak tanggal 9 Agustus 2005. Peralihan kepemilikan dan perubahan nama perusahaan tersebut tercantum dalam Keputusan Sirkuler pada Akte Notaris No. 80, Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I . No. C-02853 HT.01.04.TH.2005 tanggal 2 Februari 2005 dan Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal R.I. No. 236B.2A62005 tanggal 4 Oktober 2005.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada PT. TASPEN Persero Cabang Medan)

6 71 85

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1 28 15

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 7 106

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Pada Pt Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo).

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Pada Pt Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo).

1 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

1 2 16