tersebut sudah berkembang diberbagai negara kecuali, negara yang menganut sistem kerajaan.
3. Fungsi Partai Politik
Di pentas panggung politik, partai politik selain sebagai organisasi yang terlatih dan mempunyai dasar kekuatan dan tujuan yang sama yaitu mencapai atau
merebut kekuasaan maka, partai politik mempunyai beberapa fungsi, yaitu: a. Sebagai sarana komunikasi politik, yang mana fungsi ini sangat
dibutuhkan oleh setiap kelompok organisasi partai politik, khususnya ketika menghadapi pemilu.
b. Sebagai sarana sosialisasi politik, seorang calon akan mendapatkan pengakuan yang baik dari masyarakat kalau mampu bersosialisasi dengan
baik, begitupun dengan kelompok atau anggota partai yang lain, dan ini salah satu cara menuju kekuasaan.
c. Sebagai sarana pengangkatan anggota politik, yaitu membentuk kader- kader politik yang militant.
d. Sebagai sarana pengatur konflik, yaitu menyelesaikan segala bentuk konflik yang terjadi di sebuah negara atau daerah.
19
Fungsi partai sebagai rekrutmen elit politik, sebagai penarik simpati kelompok masyarakat, sebagai pengontrol pemerintahan.
20
19
Rumidan Rabiāah, Lebih Dekat Dengan Pemilu di Indonesia, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2009, h. 29.
20
Rod Hague, Comvarative Government and Politics An Introduction, h. 131
Fungsi partai politik juga dikatakan sebagai peran atau aktor yang paling utama dalam menghubungkan antara kewarga negaraan dengan proses
pemerintahan. Dengan adanya partai politik, suatu pemerintahan akan lebih mudah dalam menentukan seorang pemimpin melalui cara pemilihan umum.
21
Bahkan ada beberapa fungsi tentang partai politik yang sering diamati dan selalu dikaji oleh para pemikir diantaranya:
22
1. Sosialisasi politik, dalam hal ini partai partai berfungsi sebagai
pembentuk sikap dan orientasi politik para anggota atau kelompok masyarakat, dan kegiatan ini juga bisa dilakukan dengan cara
mendidik masyarakat agar memahami politik baik dengan pendidikan formal maupun non formal, agar masyarakat mempunyai kesadaran
politik berdasarkan ideologi partai yang dipilih. 2.
Komunikasi politik, mengenai komunikasi politik ini adalah proses pemberitahuan tentang politik dari pemerintah kepada rakyat dan dari
rakyat kepada pemerintah agar sama-sama saling mengetahui, sehingga pada konteks ini partai politik yang menjadi komunikator.
3. Rekrutmen politik, fungsi ini berarti partai melakukan upaya
rekrytmen atau merekrut baik dalam rangka mendudukan kader ke dalam parlemen yang menjalankan peran legislasi dan koreksi maupun
ke dalam lembaga-lembaga pemerintahan, dan ketika merekrut atau menarik individu masyarakat untuk menjadi kader partai tersebut.
21
Hans Diester Klingemann, Partai Kebijakan dan Demokrasi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2000, h. 8.
22
Ramlan Subakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia 1992, h. 117-121.
4. Partisipasi politik, fungsi ini adalah kegiatan atau keikutsertaan warga
negara dalam proses pembuatan atau penentuan kebijakan serta ikut serta dalam penentuan pemimpin negara, dan kegiatan tersebut berupa
tuntutan, kritik, menentang serta mendukung pemimpin tersebut. 5.
Pemadu kepentingan, partai sebagai pemadu dan penampung dari kepentingan yang berbeda-beda melalui analisis, dan perbedaan
kepentingan tersebut menjadikan jalan alternatif guna kebijakan umum, kemudian diperjuangkan dalam proses pelaksanaan keputusan
politik. 6.
Pengendalian konflik, partai sebagai pengendalian sebuah konflik dengan cara menampung dan memadukan dari kedua belah pihak,
berdialog dengan pihak-pihak yang terlibat konflik, kemudian menampung dan memadukan serta berdialog dengan pelaku konflik,
lalu masalah tersebut diproses di dalam musyawarah badan perwakilan rakyat untuk menentukan atau menghasilkan keputusan
politik. 7.
Kontrol politik, dalam hal ini partai politik berfungsi sebagai pengontrol pemerintah bilamana suatu saat pemerintah melakukan
kesalahan serta penyimpangan dalam menjalankan roda pemerintahan. Dan terdapat beberapa fungsi partai politik yang lainnya namun tetap sama
antara lain yaitu: a.
Agregasi Kepentingan, yaitu berfungsi sebagai pemadu atau pembanding aspirasi masyarakat, serta dirumuskan sebagai bahan
untuk program kepentingan politik.
b. Sosialisasi Politik, yaitu berfungsi sebagai cara melalui nama
seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap perkembangan politik yang terjadi di masyarakat dimanapun tempatnya.
c. Partisipasi Politik, yaitu berfungsi sebagai pendorong agar masyarakat
ikut aktif dalam kegiatan politik dengan cara menggunakan ideologi, platform serta visi dan misi partai.
d. Komunikasi Politik, yaitu berfungsi sebagai penyalur pendapat serta
aspirasi masyarakat. e.
Pembuat Kebijakan, yaitu berfungsi sebagai pengontrol dan pembuat kebijakan partai yang sedang berkuasa.
23
Dari beberapa fungsi tersebut telah diambil kesimpulan bahwa partai politik itu sangat berfungsi pada suatu pemerintahan, dan bisa dikatakan sebagai
tangan kanan pemerintah, karena semua bentuk kegiatannya bersifat membangun bangsa dan negara, dan partai politik mempunyai beberapa fungsi yang
bermacam-macam yang semuanya itu tidak lain adalah membangun bangsa dan negara walaupun fungsi itu terkadang kurang berjalan dengan baik karena adanya
faktor-faktor tertentu
4. Tujuan Partai Politik