3. Pengaruh Konflik Terhadap Masyarakat
Dampak dari konflik sangat berpengaruh sekali terhadap masyarakat, banyak bukti akibat dari konflik tersebut, antaranya timbulnya kekerasan,
putusnya tali persaudaraan, pecahnya keharmonisan kelompok atau golongan. Namun perlu diketahui konflik yang terjadi di tubuh Parta Kebangkitan Bangsa
bukan hanya sekali atau dua kali ini sering terjadi sama halnya dengan Nahdlatul Ulama yang sering terjadi konflik.
Masyarakat adalah golongan atau sekelompok orang yang mempunyai naluri dan pemikiran yang berbeda-beda, dan mempunyai kedudukan serta derajat
atau pangkat yang berbeda pula, bahkan ada yang disebut masyarakat awam, artinya masyarakat yang tidak tahu dan kurang mengerti terhadap sesuatu kurang
pengetahuan. Mereka manut dan patuh saja terhadap keputusan pemerintah atau penguasa, dalam artian masyarakat tidak mampu melawan ketika negara
melakukan sebuah kebijakan yang kurang baik bagi masyarakat. Dalam pemikiran Ibnu Khaldun tentang masyarakat menurutnya adalah
perjalanan proses pemikiran, yang pendapatnya manusia pada awalnya memerlukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan
diri. Manusia pada saat itu lah membentuk sebuah masyarakat dalam sebuah organisasi yang di dalamnya terbangun sebuah interaksi sosial antar manusia
dalam berbagai bentuk, seperti dalam perniagaan dan lain sebagainya.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa manusia memiliki sifat dasar yang agresif untuk selalu menciptakan keributan, perang dan konflik.
Masyarakat sebagai instrumen manusia untuk mengimbangi kelemahannya dan memperbesar peluang-peluangnya untuk mempertahankan diri, egoisme manusia
mendorong untuk berbuat dengan caranya sendiri dan sesuai dengan hatinya,namun manusia mempunyai peluang sedikit untuk mempertahanan
hidupnya. Kalau penulis amati dari pemikiran Ibnu Khaldun sangat berkaitan sekali
dengan kasus atau konflik yang terjadi di PKB, karena manusia atau masyarakat mempunyai sifat agresif dan egois untuk berbuat dengan caranya sendiri. Konflik
PKB sangat berpengaruh sekali terhadap masyarakat khususnya di wilayah Karawang yang hampir 70 NU tulen dan para simpatisan, sehingga masyarakat
bosan dengan keadaan PKB yang selalu di kerumuni konflik. Menurut Rahmat Toleng konflik di DPC PKB Karawang tidak terlalu
mempengaruhi pada pemilu 2009 yang lalu, karena buktinya PKB pada pemilu 2009 mendapat jatah kursi empat dan ini membuktikan bahwa walaupun terjadi
konflik tidak ada pengaruh. Karena pada saat pemilu kelompok pendukung Gus Dur akhirnya sebagian ikut berpartisipasi dalam pemilu.
69
69
Buku agenda DPC PKB Kab. Karawang, tentang pemilu dan kejadian penting
Oleh karena itu, faksionalisme yang terbentuk setelah terjadinya konflik, pengurus DPC PKB Kab. Karawang terbentuk menjadi dua kelompok sampai saat
ini masih terjadi mis communication antar dua kubu, karena dari kubu Dus Dur atau Yeni Wahid tetap pada pendiriannya yang tidak mau PKB dipimpin oleh
Muhaimin, begitupun Muhaimin tidak mau PKB dipimpin oleh Gus Dura atau Yeni Wahid.
70
Bahkan Wahyudin Sag. Salah seorang dari kubu Gus Dur mengatakan bahwa, kelompok pendukung Gus Dur tidak akan mendukung kepemimpinan
Muhaimin atau ketua DPC PKB Karawang Ahmad Zimmy Zamakhsari, dengan alasan bagaimanapun Gus Dur adalah pelopor dan pencetus Partai Kebangkitan
Bangsa tidak bisa digantikan oleh siapapun kecuali oleh seorang yang mempunyai kharisma seorang kiyai dan berjiwa pemimpin, masalahnya bukan Muhaimin
.
71
Dampak konflik bukan hanya pada pemilu legislatif 2009 yang lalu saja. Akan tetapi sampai saat ini saat akan diadakan pemilihan Bupati Karawang tanggal 14
November konflik masih berpengaruh dengan terpecahnya suara PKB dari berbagai basis dan PAC.
70
Hasil wawancara besama Rahmat Toleng di Sekretariat DPC PKB Kab. Karawang
71
Wahyudin, salah satu anggota PAC DPC PKB dari kubu Gus Dur mengatakan bahwa kubu Gus Dur tidak akan pernah bersatu kalau DPP PKB masih dipimpin oleh Muhaimin Iskandar,
walaupun Gus Dur sudah tidak ada, masih ada yang lebih layak selain Muhaimin, wawancara dikediaman Wahyudin tanggal 13 Oktober 2010.
Seperti apa yang tertera pada Radar Karawang tanggal 18 Oktober yang lalu yang mana kubu Gus Dur mendirikan gerakan yang dinamakan Gerakan
Kebangkitan Rakyat GATARA. Gerakan ini muncul dari kubu Gus Dur yang kecewa terhadap kepemimpinan Muhaimin sebagai ketua DPP PKB dan Ahmad
Zimmy Zamakhsari seabagai ketua DPC PKB Karawang. Sehingga mereka menyebar ke berbagai partai yang berkoalisi yang sesuai dengan visi dan misi
partai PKB kubu Gus Dur dalam menghadapi pemilihan Bupati yang akan dilaksanakan pada bulan November
.
72
Dari pemaparan di atas tadi penulis mengambil kesimpulan bahwa konflik yang terjadi di DPC PKB Karawang imbas atau pengaruh dari DPP PKB sehingga
mengakibatkan perselisihan atau berbeda pendapat antar pengurus dan keresahan warga NU Karawang, dan sampai sekarang menghadapi pemilihan Bupati belum
menyatu kembali sepenuhnya. PKB yang berkoalisi dengan HANURA, PBR, dan PPP mendukung calon no 1 yaitu Eli Amalia sebagai Calon Bupati Karawang,
DPC PKB harus bekerja keras merangkul kembali dari PKB kubu Gus Dur atau Yeny Wahid yang ada di PAC.
C. Dampak Konflik PKB pada pemilu 2009