45 sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat kota Bekasi. Untuk pertama
kalinya juga dalam Pilkada Kota Bekasi 2008 masyarakat kota Bekasi memilih langsung kepala daerahnya untuk menahkodai daerah kota Bekasi untuk kurun
waktu 5 tahun ke depan. Tak terkecuali bagi BKMB BHAGASASI, sebagai sebuah organisasi
kemasyarakatan warga Bekasi dan juga sebagai sebuah kelompok kepentingan juga mempunyai peran dan partisipasi politik serta mempunyai hak untuk
menyalurkan aspirasinya melalui pilkada di kota Bekasi. Guna menyalurkan dan mewukudkan aspirasinya, BKMB BHAGASASI
yang awal berdirinya hanya murni sebagai wadah untuk berkumpul atau paguyuban bagi orang-orang Bekasi asli untuk mem-Bekasikan Bekasi
6
, menghimpun dan menggali sumber daya manusia dari anggota BKMB
BHAGASASI sehingga mempunyai posisi atau daya tawar yang kuat terhadap siapapun untuk membawa dan mewujudkan aspirasi dari BKMB BHAGASASI,
serta menjadi satu mitra yang bisa diandalkan baik oleh pemerintah pusat ataupun pemerintahan daerah serta menciptakan keadaan yang kondusif bagi berputarnya
roda pemerintahan kota Bekasi.
C. Bentuk Partisipasi politik BKMB BAGASASI Dalam Pilkada Kota Bekasi 2008
Seperti yang telah dijelaskan oleh penulis di dalam bab sebelumnya, bentuk-bentuk partisipasi politik dibagi ke dalam dua bentuk yaitu konvensional
dan non-konvensional, serta partisipasi politik yang bersifat otonom mandiridan
6
Wawancara dengan Ketua Umum BKMB BHAGASASI Baba H. Ahmad Zurfaih S.sos. Bekasi 15 Juli 2008.
46 di mobilisasikan kelompok. Bentuk konvensional adalah bentuk partisipasi
politik yang “normal” dalam demokrasi modern. Ada berupa kegiatan berkampanye, diskusi politik, pemberian suara voting, lobbying, membentuk
dan bergabung dalam kelompok kepentingan dan sebagainya. Sedangkan bentuk partisipasi politik non-konvensional adalah beberapa
kegiatan partisipasi politik yang dilakukan secara legal maupun illegal dan revolusioner. Diantara bentuk partisipasi politik non-konvensional adalah
demonstrasi, aksi mogok, tindakan kekerasan politik, serta melakukan revolusi. Sedangkan partisipasi politik yang bersifat otonom adalah di mana seseorang
individu dapat melakukan kegiatan partisipasi politiknya atas inisiatif dan keinginan sendiri tanpa paksaan orang lain. Kebalikan dari sifat partisipasi politik
otonom, partisipasi yang di mobilisasi adalah bentuk partisipasi seseorang yang tidak berdasar keinginannya tetapi digerakkan atau diminta oleh kelompoknya
7
. Disamping itu juga terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang atau kelompok berpartisipasi dalam politik, diantaranya: modernisasi, tingkat pendidikan yang tinggi, kemudahan akses informasi, sistem pemerintahan
yang demokratis, dan sebagainya. Mengacu kepada hal-hal diatas bentuk partisipasi yang dilakukan oleh
BKMB BHAGASASI dalam pilkada Kota Bekasi 2008 merupakan bentuk partisipasi politik yang konvensional. Bentuk partisipasi politik yang dilakukan
oleh BKMB BHAGASASI adalah melakukan sosialisasi pilkada kota Bekasi dengan mengusung salah satu calon Wali kota dan wakil Wali kota sampai
ketingkat grass root atau akar paling bawah tingkat RTRW se-Kota Bekasi, ikut
7
Samuel P Huntington Joan Nelson, Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Jakarta: rineka Cipta, 1994, h. 9.
47 melakukan kempanye-kampanye politik secara terbuka
8
, orasi-orasi politik,
melaksanakan deklarasi dukungan baik di tingkat Kademangan ruang lingkup
kerja pengurus BKMB-Bhgasasi yang mencakup wilayah kecamatan di kota
Bekasi, maupun di tingkat Kemandoran ruang lingkup kerja pengurus BKMB
BHAGASASI yang mencakup wilayah kelurahan di kota Bekasi, serta memberikan suara dalam Pilkada
9
. Sehingga dengan cara-cara tersebut masyarakat secara luas dan umum akan mengetahui siapa pasangan yang akan
diusung oleh BKMB BHAGASASI, dan dapat mengetahui visi dan misinya. Selain itu juga BKMB BHAGASASI mempunyai underbow atau organ
yang bernaung dibawah BKMB BHAGASASI yaitu Laskar BKMB BHAGASASI. Laskar BKMB BHAGASASI yang di komandoi oleh bang Aan
Suhandi mempunyai tugas yang sangat berat dalam mensosialisasikan pengusungan calon walikota dan wakil walikota yang di usung oleh BKMB
BHAGASASI. Laskar BKMB BHAGASASI harus berada paling depan dalam kampanye-kampanye politik secara terbuka dan harus bisa memobilisasi massa
baik dari tingkat Kademangan maupun dari tingkat Kemandoran. Pastinya hal-hal tersebut juga dilakukan oleh BKMB BHAGASASI untuk
mendukung pasangan calon Wali Kota dan calon wakil wali kota Bekasi yaitu H. Ahmad Syaikhu dan H.Kamaluddin Djaini untuk mengisi orang nomor satu
dan dua dalam lingkup pemerintahan Kota Bekasi. Dukungan yang diberikan oleh BKMB BHAGASASI terhadap H. Ahmad
Syaikhu dan H.Kamaluddin Djaini juga dilatar belakangi oleh keingin masyarakat
8
Dilakukan di Lapangan Utama Harapan Indah, Bekasi. 12 Januari 2008 yang dihadiri oleh para orator dari partai-partai pengusung H.A.Syaikhu dan H.Kamaluddin Djaini.
9
Wawancara penulis dengan Sekjen BKMB BHAGASASI Bpk. H. Abd. Khoir, Bekasi tanggal 8 Juli 2008.
48 asli Bekasi untuk bisa menyatukan potensi masyarakat Bekasi, dari tokoh-tokoh
tua hingga tokoh-tokoh muda dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik lokal Bekasi
10
. Selain itu juga dukungan BKMB BHAGASASI terhadap H. Ahmad Syaikhu dan H.Kamaluddin Djaini karena dinilai tokoh kedua tokoh ini dapat
membawa serta mewujudkan aspirasi BKMB BHAGASASI yaitu mem- Bekasikan Kota Bekasi
11
. Partisipasi politik BKMB BHAGASASI juga bisa disebut sebagai
partisipasi yang bersifat otonom atau mandiri dan dimobilisasikan atau kelompok. Bersifat otonom karena setiap anggota BKMB BHAGASASI dan sebagian
masyarakat Kota Bekasi menginginkan adanya orang-orang Bekasi asli untuk masuk ke dalam jajaran pemerintahan kota Bekasi. Hal itu dilakukan karena
masyarakat Bekasi khususnya daerah Kota Bekasi agar ada yang mampu mewujudkan mem-Bekasikan Kota Bekasi. Sedangkan partisipasi politik BKMB
BHAGASASI yang bersifat dimobilisasikan karena setiap anggota BKMB BHAGASASI dan masyarakat Kota Bekasi yang menjadi anggota BKMB
BHAGASASI baik daerah kademangan atau kemandoran wajib mengikuti
aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut dan dengan adanya mobilisasi massa merupakan sarana yang sangat efektif kepada masyarakat secara
umum untuk mengetahui visi dan misi pasangan yang diusung oleh BKMB BHAGASASI. Dalam hal ini BKMB BHAGASASI mendeklarasikan untuk
mendukung pasangan H.Ahmad Syaikhu dan H. Kamaludin Djaini. Maka
10
Wawancara penulis dengan Sekjen BKMB BHAGASASI Bpk. H. Abd. Khoir, Bekasi tanggal 8 Juli 2008.
11
Wawancara Penulis dengan Ketua Umum BKMB-Bhagsasi Bpk. H. Ahmad Zurfaih. S.Sos, Bekasi tanggal 13 Juli 2008.
49 keputusan ini harus diikuti oleh anggota BKMB BHAGASASI serta masyarakat
Kota Bekasi yang masuk dalam anggota BKMB BHAGASASI. Adapun bentuk partisipasi politik aktif yang dilakukan oleh BKMB
BHAGASASI adalah menjadi pengurus Partai politik, organisasi non-politik serta menjadi birokrat pemerintahan Kota Bekasi. Seperti H.Ahmad Zurfaih S.Sos
sebagai ketua umum BKMB BHAGASASI dan juga sebagai pengurus partai dan dewan Pembina Golkar, H.Paray Said MBA sebagai pengurus BKMB
BHAGASASI Ia juga aktif dan menjadi pengurus teras PKB, H. Aan Suhandi Ketua Laskar BKMB BHAGASASI Ia juga salah satu birokrat teras kota Bekasi,
serta masih banyak lagi pengurus BKMB BHAGASASI yang menjadi pengurus partai politik dan birokrat pemerintahan kota Bekasi.
Selain itu juga BKMB-Bhasasi juga menggunakan lobby-lobby politik, serta menggunakan koneksi-koneksi dalam meyalurkan aspirasi politik BKMB
BHAGASASI. BKMB BHAGASASI juga membebaskan angotanya untuk aktif di Partai politik mana saja. Dengan demikian jika ada anggota BKMB
BHAGASASI menduduki jabatan-jabatan strategis yang ada di Partai politik itu adalah suatu peluang bagi masyarakat Bekasi untuk menyalurkan aspirasi
politiknya
12
. Dengan adanya organisasi BKMB BHAGASASI menunjukkan perannya
untuk menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat Bekasi. Karena BKMB BHAGASASI berbasiskan kedaerahan primordial serta
mempunyai dukungan dari masyarakat asli Bekasi, posisi ini menjadi daya tarik sendiri bagi Partai peserta pemilu serta calon-calon kepala daerah untuk mendapat
12
Wawancara Penulis dengan Ketua Umum BKMB-Bhagsasi Bpk. H. Ahmad Zurfaih. S.Sos, Bekasi tanggal 13 Juli 2008.
50 dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara dari anggota
dan pendukung BKMB BHAGASASI. Selain itu juga partisipasi BKMB BHAGASASI dalam berpolitik untuk
memperkuat posisi orang Bekasi asli dalam jabatan politis di daerah Bekasi, karena sebagai daerah penyangga DKI-Jakarta banyak sekali potensi yang dimiliki
oleh masyarakat Bekasi asli untuk menduduki suatu jabatan yang strategis di Kota Bekasi
13
.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik BKMB-