50 dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara dari anggota
dan pendukung BKMB BHAGASASI. Selain itu juga partisipasi BKMB BHAGASASI dalam berpolitik untuk
memperkuat posisi orang Bekasi asli dalam jabatan politis di daerah Bekasi, karena sebagai daerah penyangga DKI-Jakarta banyak sekali potensi yang dimiliki
oleh masyarakat Bekasi asli untuk menduduki suatu jabatan yang strategis di Kota Bekasi
13
.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik BKMB-
BHAGASASI dalam Pilkada Kota Bekasi 2008
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum BKMB BHAGASASI untuk proses partisipasi politik BKMB BHAGASASI dalam pilkada Kota Bekasi 2008
yang mengusung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Syaikhu-Kamal dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Faktor Primordial Kedaerahan
Anggota BKMB BHAGASASI mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung H.A. Syaikhu dan H.Kamaludin Djaini untuk dapat duduk sebagai
pasangan Wali kota dan Wakil Wali kota. Dalam hal ini BKMB BHAGASASI sangat mendukung H.Kamaluddin Djaini. Dukungan tersebut diberikan karena
dia adalah seorang putra Bekasi asli dan seorang birokrat di pemerintahan Kota Bekasi yang menduduki jabatan sebagai Kepala Tata Kota Bekasi.
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh para pengurus BKMB BHAGASASI karena ikatan primordial kekerabatan, serta
13
Wawancara Penulis dengan Wakil Ketua Dewan Kesepuhan BKMB BHAGASASI Bpk. H. M,. Idris Nairun, Bekasi tanggal 10 Juli 2008.
51 kesamaan daerah sehingga H.Kamaluddin Djaini dianggap bisa menampung serta
mempunyai aspirasi yang sama dengan para pengurus BKMB BHAGASASI yang mayoritas penduduk asli Bekasi, sedangkan calon yang lainnya seperti Muhtar
Muhammad asli Goronntalo, Awing asmawi yang masih keturunan Tiong Hoa Bekasi dianggap tidak bisa mewakili masyarakat Bekasi serta tidak tahu betul
tentang seluk beluk Kota Bekasi
14
. Kemudian pengurus BKMB BHAGASASI mensosialisasikan dukungan
tersebut kepada kepengurusan BKMB BHAGASASI tingkat Kademangan serta
mensosialisasikan kepada
kepengurusan BKMB
BHAGASASI tingkat
Kemandoran . Dengan tujuan agar ada putra terbaik di Bekasi yang menduduki
jabatan politis di pemerintahan kota Bekasi, serta untuk dapat memberikan ruang- gerak dan melestarikan kebudayaan Bekasi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar. Hal ini merupakan sebuah keinginan dan cita-cita para sesepuh asli Bekasi, serta berkeinginan agar masyarakat Bekasi asli
dapat menjadi tuan di rumahnya sendiri.
2. Faktor Birokrasi dan Patronase Keagamaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi BKMB BHAGASASI untuk berpartisipasi politik dalam pilkada Kota Bekasi 2008 adalah dengan melihat
sosok H.Kamaluddin Djaini sebagai calon wakil walikota yang mendampingi H.A. Syaikhu sebagai calon wali kota itu sendiri. Sebagai salah satu putra terbaik
di Bekasi yang duduk di jajaran birokrasi pemerintahan kota Bekasi dan pernah menjabat sebagai Lurah dan Camat di beberapa wilayah kota Bekasi, diantaranya
14
Wawancara Penulis dengan Ketua Umum BKMB-Bhagsasi Bpk. H. Ahmad Zurfaih. S.Sos, Bekasi tanggal 13 Juli 2008.
52 pernah menjabat Lurah di Kelurahan Perwira Bekasi Utara, sehingga dengan
modal kekerabatan sesama birokrat serta mempunyai jaringan ke berbagai macam instansi pemerintahan kota Bekasi diharapkan mendapat dukungnan dari kalangan
birokrat pemerintahan Kota Bekasi. H. Mutar Muhammad sebenarnya juga mempunyai basis dukungan dari para birokrat, karena Ia juga saat pencalonan
dalam pilkada masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi. Namun dikarenakan banyaknya “suara-suara miring” tentang kehidupan pribadinya, maka
para birokrat lebih memilih H. Kamaluddin Djaini yang berpasangan dengan H.A Syaikhu sebagai calon wakil wali kota dan calon wali kota ketimbang Muhtar
Muhammad dan Rahmat Effendi sebagai calon wali kota dan wakil wali kota
15
. Sedangkan kandidat lainnya yaitu Asmawai dan Rony tidak mempunyai basis di
dalam birokrasi karena keduanya lebih dikenal sebagai pengusaha. H.Kamaluddin Djaini juga sangat dekat dengan para ulama kharismatik
seperti KH.Amien Noor Pimpinan Pesantren Attaqwa Bekasi, Ia juga salah satu anggota dewan penasehat BKMB BHAGASASI. Sedangkan kandidat yang lain
seperti Muhtar Muhammad sebenarnya juga dekat dengan para ulam kharismatik Bekasi, tetapi seperti yang sudah dijelaskan di atas Muhtar Muhammad
mempunyai berita-berita yang negatif tentang kehidupan pribadinya. Sedangkan kandidat lainnya yaitu Awing Asmawi dari sisi religiusnya dinilai kurang
terdengar karena Ia masih keturunan Tiong Hoa dan menurut sebagian masyarakat Bekasi Ia tidak jelas apa agamanya, Islam atau Budha
16
.
15
Wawancara penulis dengan Sekjen BKMB BHAGASASI Bpk. H. Abd. Khoir, Bekasi tanggal 8 Juli 2008.
16
Wawancara penulis dengan Sekjen BKMB BHAGASASI Bpk. H. Abd. Khoir, Bekasi tanggal 8 Juli 2008.
53 H.Kamaluddin Djaini juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan
yang diadakan oleh wali kota Bekasi saat itu H.Ahmad Zurfaih S.Sos, sepeti acara
Subuh Keliling Suling. Sehingga dari sisi kultural yang agamis H.Kamaluddin
Djaini dapat diterima sebagian masyarakat Bekasi untuk maju sebagai calon wakil wali kota mendampingi H.A.Syaikhu sebagai calon wali kota Bekasi.
3.
Faktor Partai Pengusung
Selain dari faktor dari H.Kamaluddin Djaini yang merupakan putra Bekasi asli, tentunya faktor dari Partai pendukungnya H.A. Syaikhu yaitu PKS Partai
Keadilan Sejahtera juga sangat berpengaruh dalam pemilihan calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi.
PKS merupakan Partai mayoritas di kota Bekasi dan mempunyai 11 sebelas kursi dari 45 kursi yang disiapkan di DPRD Kota Bekasi disusul Partai
Golkar dengan mendapat 9 kursi, Partai Demokrat mendapat 7 kursi, PDI-P dan PAN sama-sama mendapatkan 6 kursi, PPP mendapatkan 4 kursi, serta 2 kursi
lainnya yang dibagi rata oleh Parai Damai Sejahtera dan Partai Bulan Bintang. Dengan mendapatkan kursi terbanyak di DPRD Kota Bekasi serta
mempunyai dukungan dari 7 tujuh Partai politik peserta pemilu 2004 yang tergabung dalam koalisi pelangi diantaranya Partai Bintang Reformasi, Partai
Pelopor, dan Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan
17
. Dukungan kepada H.A.Syaikhu dan H.Kamaluddin Djaini secara politis
mempunyai dukungan kekuatan politk yang sangat besar di tingkat elit politik Kota Bekasi. Sehingga dengan dukungan tersebut nantinya akan dapat
17
Cokorda yudistira, “Pemilu 2004, PKS Unjuk Gigi.” KOMPAS, 23 Januari 2008, h. 27.
54 memenangkan Pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bekasi, dan membangun
serta menjadikan Bekasi kota yang tertata dengan baik, rapi, nyaman dan aman dan adil serta sejahtera bagi masyarakat Kota Bekasi.
E. Dampak Efektifitas Partisipasi Politik BKMB BHAGASASI terhadap