4. Jaringan
Melihat definisi organisasi yang terdapat unsur individu yang di pimpin sampai yang memimpin dan terdapat struktur, departementaisasi dan lain
sebagainya yang melibatkan individu. Dari berbagai pengorganisasian di dalam organisasi maka terjadi komunikasi antara seluruh anggota organisasi
dari anggota palng bawah sampai pimpinan puncak. Oleh sebab itu, pesan yang disampaikan komunikator selain pengenalan lingkungan atau individu
dan penetapan simbol-simbol yang tepat dengan menggunakan media yang tepat, perlu penyampaian pesan atau informasi sesuai jaringan yang terdapat di
dalam organisasi. Jaringan komunikasi internal organisasi terdapat tiga arah komunikasi,
yaitu jarigan komunikasi vertikal ke atas dan ke bawah, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal. Jaringan komunikasi dapat dilihat pada
sub bab sebelumnya.
5. Umpan Balik
Penyampaian pesan yang melibatkan individu yang terdapat di dalam organisasi baik dalam komunikasi personal maupun kelompok organisasi
perlu untuk mencapai efektivitas komunikasi, yaitu adanya umpan balik dari pesan yang disampaikan dan merespon umpan balik yang diberikan.
Setiap individu maupun kelompok kerja di dalam organisasi, mereka pasti saling berkomunikasi tentang perasaan, pekerjaan maupun pandangannya
dengan anggota lain yang berada di satu naungan organisasi, hal ini dapat disebut umpan balik. Sederhanya, umpan balik adalah komunikasi perasaan
dan tanggapan dari seorang individu kepada individu lainnya tentang prilaku dan gaya kerja individu yang terakhir.
43
Pemberian umpan balik selain dalam bentuk lisan, juga dapat berbentuk tindakan, yaitu berupa realisasi pesan yang diterima dalam bentuk tindakan.
43
Uday Pareek, Prilaku Organisasi…, h. 75
Semakin sering umpan balik terjadi maka semakin terbentuk budaya keterbukaan anggota organisasi.
6. Evaluasi
Setelah malakukan persiapan komunikasi organisasi dari pengenalan sampai pelaksanaan komunikasi yang mengikuti arus jaringan, maka perlu
adanya evaluasi. Selama komunikasi berlangsung dan sesudahnya, komunikator harus pula
mengadakan evaluasi evaluating. Evaluasi pada dasarnya memiliki dua hal, yaitu penilaian terhadap jalannya program komunikasi selama
komunikasi berlangsng, yaitu dengan cara menilai engineering noise: gangguan akibat dari medium yang digunakan, baik oleh penerima
maupun pengirim pesan dan semantic noice: gagguan yang timbul dari susunan kata-kata, lambang-lambang, isyarat, dan lain-lain, sehingga tidak
dapat dipahami oleh penerima pesan atau audiens.
44
Pelaksanaan evaluasi sesudah komunikasi selesai, seperti yang diungkapkan charles R. Wright dalam Gultip M. Scoot dan Center H. Alien
yang dikutip Marhaeni Fajar, sebagai beriut: a. Audience Coverage, yaitu memperhatikan seberapa banyak dan macam
komunikan yang mendengarkan agar dapat mencapai proporsi. b. Audience Response, yaitu apakah pesan yang di sampaikan
menguntungkan untuk mereka dan bukan pesan pengulangan. c. Communication Impact, yaitu setelah terdapat reaksi dari pendengar,
seberapa besar pengaruh pesan yang bertahan padanya. d. Process of Influence, yaitu suatu proses komunikasi yang seperti apa
sehingga dapat mempengaruhi komunikan.
45
7. Pedoman Komunikasi Yang Baik