Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Pengujian Validitas dan Reabilitas Data

Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009. -Latar belakang pendidikan -Latar belakang Pendidikan adalah tingkatan pendidikan yang ditempuh oleh perangkat kerja daeraht terkait dengan penyusunan laporan keuangan daerah. Latar belakang Pendidikan dikur berdasarkan tingkat pendidikan yang ditempuh oleh perangkat kerja daerah terkait dengan tugasnya dalam menyusun laporan keuangan daerah. Variabel ini diukur dengan skala guttman yaitu jawaban secara tegas “ya-tidak”, “pernah-tidak pernah” dan lain-lain terhadap pertanyaan yang diajukan. Skor 1 untuk jawaban latar belakang pendidikan Ekonomi- Akuntansi, dan skor 0 untuk jawaban diluar Ekonomi- Akuntansi. Nominal - Pelatihan - Pelatihan adalah adanya peningkatan atas nilai penyusunan laporan keuangan daerah melalui pembelajaran yang diadakan oleh pemerintah daerah dengan menggunakan tenaga pengajar yang ahli di bidangnya terhadap perangkat kerja daerah yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan daerah. Pendidikan dan pelatihan diukur berdasarkan seberapa sering perangkat kerja mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam penyusunan laporan keuangan daerah. Variabel ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau tidak setuju terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor 5 SP = sangat pernah, skor 4 P = pernah, skor 3 TT = tidak tahu, skor 2 J = jarang, dan skor 1 TPSS = tidak pernah sama sekali Interval

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009. Jenis data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yaitu : data primer. Data primer merupakan data yang belum diolah yang diperoleh dari jawaban kuisioner yang telah diisi oleh Kepala SKPD dan staff SKPD yang terlibat dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah, dan hasil wawancara berupa tanya jawab langsung maupun diskusi dengan pihak - pihak yang terkait. Instrumen dalam kuesioner baik untuk pemahaman terhadap SAP dan latar belakang pendidikan, serta penyusunan laporan keuangan daerah adalah kuesioner yang dirancang sendiri oleh peneliti yang mengikuti prinsip dalam penulisan angket, yaitu prinsip penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik Sekaran 1992 dalam Sugiyono 2007 : 135.

E. Pengujian Validitas dan Reabilitas Data

1. Pengujian Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya Ancok, 1998 : 120. Menurut Hakim 1999 dalam Widyastuti 2000, “Faktor-faktor yang mengurangi validitas data antara lain ketidakpatuhan responden mengikuti petunjuk pengisian kuesioner dan tidak tepatnya formulasi alat pengukur yaitu bentuk dan isi kuesioner”. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik, dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid. Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009. b. Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. c. r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total corelation.

2. Pengujian Reliabilitas Data

Uji reliabilitas menurut Riyadi 2000 dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, maka peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Suatu instrumen dikatakan reliable jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,5 Nunnaly 1967 dalam Ghozali 2005 : 42.

F. Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan.

7 91 114

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

1 18 105

PENGARUH PEMAHAMAN SAP, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 4 26

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD PADA KABUPATEN SAMOSIR.

0 2 24

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 13

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 2

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 2 8

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 27

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 5 3

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 22