Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
39 .0000000
3.27961044 .161
.114 -.161
1.005 .265
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed
Unstandardiz ed Res idual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hal
ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,265 0,05.
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara variabel independent. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas
dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Float. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen, yaitu jika nilai
VIF dibawah 2.
Hasil pengujian multikolinearitas disajikan pada tabel 4.8
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
Tabel 4.8 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas
NO VARIABEL
VIF
1 Pemahaman SAP
1,132 2
Latar Belakang Pendidikan 1,312
3 Strata Pendidikan
1,393 4
Pelatihan 1,171
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.8 diatas, nilai VIF untuk semua variabel memiliki nilai lebih kecil daripada 2, maka dapat disimpulkan tidak
terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisidas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Uji ini dilakukan dengan
mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini.
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
2 1
-1 -2
Regression Standardized Predicted Value
4 2
-2 -4
R egressi
on S
tudent iz
ed R
esi dual
Dependent Variable: PLKD Scatterplot
Gambar 4.3
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa bahwa titik-titik tersebar secara acak di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y serta tidak adanya pola yang jelas, maka
dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
5. Hasil Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 0,4821 – 0,972X
1
+ 0,199X
2.1
– 0,029X
2.2
+ 0,112X
3
+ e
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : 1.
Konstanta a = 0,4821, menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel independen sama dengan nol, maka keberhasilan penyusunan
Laporan Keuangan SKPD Y sama dengan 0,4821. 2.
Koefisien X1 b1 = -0,972, menunjukkan bahwa variabel pemahaman SAP X1 berpengaruh negatif terhadap keberhasilan penyusunan Laporan
Keuangan SKPD Y. Artinya jika variabel pemahaman SAP ditingkatkan maka tidak akan meningkatkan keberhasilan penyusunan Laporan
Keuangan SKPD sebesar 0,972. 3.
Koefisien X2 b2 = 0,199, menunjukkan bahwa variabel latar belakang pendidikan X2 berpengaruh positip terhadap keberhasilan penyusunan
Laporan Keuangan SKPD Y. Artinya jika perangkat SKPD dengan latar belakang Ekonomi Akuntansi ditingkatkan maka akan berpengaruh
sebesar 0,199 terhadap keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan SKPD.
4. Koefisien X3 b3 = -0,029, menunjukkan bahwa variabel strata
pendidikan X3 berpengaruh negatif terhadap keberhasilan penyusunan
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
Laporan Keuangan SKPD Y. Artinya jika standar strata pendidikan ditingkatkan maka tidak akan meningkatkan keberhasilan penyusunan
Laporan Keuangan SKPD sebesar 0,029. 5.
Koefisien X4 b4 = 0,112, menunjukkan bahwa variabel pelatihan X4 berpengaruh positip terhadap keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan
SKPD Y. Artinya jika pelatihan ditingkatkan maka akan meningkatkan keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan SKPD sebesar 0,112.
6. Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
6. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan Uji – F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel pemahaman SAP X1, variabel latar belakang pendidikan X2.1, variabel strata pendidikan X2.2, dan
pelatihan X3 secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan SKPD Y.
Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik seperti terlihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Hasil Uji F Hitung
ANOV A
b
42.201 4
10.550 .878
.488
a
408.722 34
12.021 450.923
38 Regres sion
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean S quare
F Sig.
Predic tors: Constant, PP, LBP , SP , SA P a.
Dependent Variable: PLKD b.
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
Dari hasil analisis regresi ini, dapat dihitung F-hitung adalah 0,878 dengan signifikansi sebesar 0,488 p = 0,488; p 0,05. Oleh karena signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka pengaruh ini tidak signifikan secara statistic. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyusunan Laporan Keuangan SKPD
dipengaruhi tidak secara simultan atau bersama-sama oleh pemahaman SAP, latar belakang pendidikan, strata pendidikan dan pelatihan.
b. Uji Signifikan Parsial Uji-t