Metode Penelitian Pengujian Hipotesis

Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009. a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi. b. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dari model penelitian, jika nilai VIF diatas 2 Hair,1998:99, maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi gejala multikolinearitas dalam model penelitian.

3. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Erlina, 2007 : 108.

F. Metode Penelitian

Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara pemahaman terhadap SAP, latar belakang pendidikan terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada pemerintah Kota Pematang Siantar. Analisis statistik yang digunakan adalah persamaan Regresi Linear, dengan model persamaan sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2.1 X2.1 + b2.2X2.2 + b3X3 + Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009. Dimana : Y = penyusunan Laporan Keuangan Daerah X 1 = Pemahaman terhadap SAP X 2 . 1 = Latar belakang pendidikan X 2 . 2 = Strata Pendidikan X 3 = Pelatihan a = konstanta b 1 = koefisien regresi Pemahaman terhadap SAP b 2.1 = koefisien regresi Latar belakang pendidikan b 2.2 = koefisien regresi Strata pendidikan b 3 = koefisien regresi Pelatihan = tingkat kesalahan pengganggu.

H. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Signifikan Simultan Uji-F

Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : Ho : b 1 = b 2 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.10, maka H a diterima Jika probabilitas 0.10, maka H a ditolak.

2. Pengujian Simultan Parsial Uji-t

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b 1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b 1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Krteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.10, maka H a diterima Jika probabilitas 0.10, maka H a ditolak.

3. Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinan R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen Ghozali, 2005 : 83. Selanjutnya, Ghozali 2005 : 83 menerangkan bahwa koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu ≤ R² ≤ 1. Hal ini berarti bila R²=0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009. variabel independen terhadap variabel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan.

7 91 114

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

1 18 105

PENGARUH PEMAHAMAN SAP, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 4 26

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD PADA KABUPATEN SAMOSIR.

0 2 24

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 13

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 2

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 2 8

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 27

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 5 3

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 22