Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
c. Koefisien Determinan R²
Determinan R² atau R – Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain
koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel pemahaman SAP X1, latar belakang pendidikan X2.1, strata pendidikan
X2.2, pelatihan X3, dapat menjelaskan variabel keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan SKPD kota Pematang Siantar.
Tabel 4.11
Model Summary
b
.306
a
.094 -.013
3.467 .567
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, PP, LBP, SP, SAP a.
Dependent Vari able: PLKD b.
Hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,306 yang berarti bahwa korelasihubungan antara pemahaman SAP, latar belakang
pendidikan, strata pendidikan dan pelatihan dengan keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan SKPD tidak mempunyai hubungan yang kuat sebesar 30,6.
Dikatakan tidak kuat karena angka tersebut dibawah 0,5 atau diatas 50 Sedangkan nilai R Square atau nilai koefisien determinasi sebesar 0,094
yang berarti bahwa variabel dependen penyusunan Laporan Keuangan SKPD mampu dijelaskan oleh variabel independent pemahaman SAP, pendidikan dan
pelatihan sebesar 9,4 dan selebihnya 90,6 100 - 9,4 = 90,6 dapat dijelaskan oleh factor – factor lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini.
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
B. Analisis Hasil Penelitian
Dari hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat bahwa pemahaman SAP memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap
keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan SKPD. Hasil ini sama dengan hasil penelitian terdahulu, hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa koresponden
penelitian terdahulu belakangan diketahui bahwa dalam penyusunan laporan keuangan masih menggunakan Permendagri No.132006.
Latar belakang pendidikan juga memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan SKPD. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa perangkat SKPD dengan latar belakang non ekonomi juga dapat menyusun Laporan Keuangan
Untuk variabel strata pendidikan memiliki pengaruh yang positif yang tetapi tidak signifikan terhadap keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan
SKPD. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig. 0,442 lebih besar dari pada 0,10. Menyatakan bahwa bahwa ternyata tingkatan strata pendidikan perangkat SKPD
tidak menentukan keberhasilan dalam penyusunan Laporan Keuangan. Begitu juga dengan pelatihan memiliki pengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap keberhasilan penyusunan Laporan Keuangan SKPD. Hal ini disebabkan oleh nilai Sig. 0,296 yang lebih besar dari pada 0,10. Namun
penelitian ini berbeda dengan peneliti sebelumnya yang menyimpulkan bahwa variabel pendidikan dan pelatihan memiliki hubungan yang negatif serta tidak
signifikan terhadap penyusunan Laporan Keuangan SKPD. Hal ini disebabkan karena pada penelitian terdahulu diketahui bahwa pendidikan dan pelatihan yang