Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORITIS
1. Standar Akuntansi Pemerintahan SAP
a. Pengertian SAP
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, “Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah”. SAP diterapkan di lingkup pemerintahan, yaitu pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusatdaerah, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan. Lingkungan akuntansi pemerintahan sebagaimana yang terungkap di dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan: a. Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap
karakterisitik tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. b. Ciri-ciri penting lingkungan pemerintahan yang perlu dipertimbangkan
dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:
1 Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan: a Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;
b Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah;
c Adanya pengaruh proses politik; d Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan
Pemerintah. 2 Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian:
a Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target-target fiskal, dan sebagai alat pengendalian;
b Investasi dalam asset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan;
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
c Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian.
b. Sejarah SAP
1. Latar Belakang Terbitnya SAP
Pada tahun 2002 Menteri Keuangan membentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang bertugas menyusun konsep standar
akuntansi pemerintah pusat dan daerah yang tertuang dalam KMK 308KMK.0122002. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
mengamanatkan bahwa laporan pertanggungjawaban APBNAPBD harus disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi Pemerintahan, dan standar tersebut
disusun oleh suatu komite standar yang indenden dan ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
2. Proses penyiapan SAP
Komite standar yang dibentuk oleh Menteri Keuangan sampai dengan tahun pertengahan tahun 2004 telah menghasilkan draf Standar Akuntansi
Pemerintahan yang terdiri dari Kerangka konseptual dan 11 pernyataan standar, kesemuanya telah disusun melalui due process.
Dalam Pengantar SAP 2005 : 5 dijelaskan tahap-tahap penyiapan SAP sebagai berikut:
1 Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar Tahap ini merupakan proses pengidentifikasian topik-topik
akuntansi dan pelaporan yang berkembang yang memerlukan pengaturan dalam bentuk pernyataan standar akuntansi
pemerintahan.
2 Pembentukan Kelompok Kerja Pokja di dalam KSAP
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
KSAP dapat membentuk Pokja yang bertugas membahas topik- topik yang telah disetujui. Keanggotaan Pokja ini berasal dari
berbagai instansi yang kompeten di bidangnya.
3 Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
Untuk pembahasan suatu topik, Pokja melakukan riset terbatas terhadap literatur-literatur, standar akuntansi yang berlaku di
berbagai negara, praktik-praktik akuntansi yang sehat best practices, peraturan-peraturan, dan sumber-sumber lainnya yang
berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
4 Penulisan Draf SAP oleh Kelompok Kerja Berdasarkan hasil riset terbatas dan acuan lainnya, Pokja
menyusun draf SAP. Draf yang telah selesai disusun selanjutnya dibahas oleh Pokja secara mendalam.
5 Pembahasan Draf oleh Komite Kerja Draf yang telah disusun oleh Pokja tersebut dibahas oleh anggota
Komite Kerja. Pembahasan ini lebih diutamakan pada substansi dan implikasi penerapan standar. Dengan pendekatan ini
diharapkan draf tersebut menjadi standar akuntansi yang berkualitas. Dalam pembahasan ini tidak menutup kemungkinan
terjadi perubahan-perubahan dari draf awal yang diusulkan oleh Pokja. Pada tahap ini, Komite Kerja juga melakukan diskusi
dengan Badan Pemeriksa Keuangan BPK untuk menyamakan persepsi.
6 Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan Komite Kerja berkonsultasi dengan Komite Konsultatif untuk
pengambilan keputusan peluncuran draf publikasian SAP. 7
Peluncuran Draf Publikasian SAP Exposure Draft KSAP melakukan peluncuran draf SAP dengan mengirimkan draf
SAP kepada stakeholders, antara lain masyarakat, legislatif, lembaga pemeriksa, dan instansi terkait lainnya untuk memperoleh
tanggapan.
8 Dengar Pendapat Terbatas Limited Hearing dan Dengar Pendapat
Publik Public Hearings Dengar pendapat dilakukan dua tahap, yaitu dengar pendapat
terbatas dan dengar pendapat publik. Dengar pendapat terbatas dilakukan dengan mengundang pihak-pihak dari kalangan
akademisi, praktisi, pemerhati akuntansi pemerintahan untuk memperoleh tanggapanmasukan dalam rangka penyempurnaan
draf publikasian. Dengar pendapat publik merupakan proses dengar pendapat
dengan masyarakat yang berkepentingan terhadap SAP. Tahapan ini dimaksudkan untuk meminta tanggapan masyarakat terhadap
draf SAP.
9 Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
KSAP melakukan pembahasan atas tanggapanmasukan yang diperoleh dari dengar pendapat terbatas, dengar pendapat publik
Junita Putri Rajana Hrp : Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar, 2009.
dan masukan lainnya dari berbagai pihak untuk menyempurnakan draf publikasian.
10 Finalisasi Standar
Dalam rangka finalisasi draf SAP, KSAP memperhatikan pertimbangan dari BPK. Disamping itu, tahap ini merupakan tahap
akhir penyempurnaan substansi, konsistensi, koherensi maupun bahasa. Finalisasi setiap PSAP oleh seluruh anggota KSAP.
3. Penetapan SAP
Proses penetapan PP SAP berjalan dengan Koordinasi antara Sekretariat Negara, Departemen Keuangan, dan Departemen Hukum dan HAM, serta pihak
terkait lainnya hingga penandatanganan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan oleh Presiden pada tanggal 13 Juni
2005. 4.
Sosialisasi Awal SAP KSAP melakukan sosialisasi awal standar kepada para pengguna.
Bentuk sosialisasi awal yang dilakukan berupa seminardiskusi dengan para pengguna, program pendidikan profesional berkelanjutan, training of trainers
TOT, dan lain-lain.
c. Komponen Pernyataan SAP