Kerangka Konsep Variabel Operasional Definisi Operasional

2.2 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil yang dicapai dan dapat menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 1995:40. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk berbagai fenomena yang sama Kriyantono, 2006:149. Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan menggunakan variabel. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas X Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan, atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang lain Nawawi, 1995:56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi positif guru. b. Variabel terikat Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena variabel lain Nawawi, 1995:57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa SMP Negeri 29 Medan.

2.3 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk lebih memudahkan penelitian, diperlukan suatu operasional variabel-variabel, yakni sebagi berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel II.1 Variabel Operasional

I.9 Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995:45. Untuk memudahkan dan meletakkan konsep-konsep dalam dataran operasional yang dapat diukur maka akan dibuat beberapa defenisi operasional, yaitu: Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas X Komunikasi Positif 1. Empati 2. Responsif 3. Pesan positif 4. Terbuka dan terpercaya 5. Mendengarkan secara aktif 6. Mendorong optimism 7. Proporsional 8. Tidak menghakimi Variabel Terikat Y Motivasi Belajar 1. Memperhatikan materi 2. Ketekunan dalam belajar 3. Ketertarikan dalam belajar 4. Keseringan belajar 5. Komitmen dalam menyelesaikan tugas-tugas 6. Semangat dalam belajar 7. Kehadiran Karakteristik Responden Siswa 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Kelas 4. Uang Saku 5. Rangking 6. Prestasi Universitas Sumatera Utara 1. Variabel Bebas Komunikasi Positif Guru a. Empati, yaitu kemampuan seorang guru untuk memahami atau menempatkan dirinya kepada siswa. b. Responsif, yaitu kemampuan seorang guru memberikan respon yang tepat pada siswa. c. Pesan positif, yaitu pesan-pesan yang membangun, memotivasi dan menguatkan keyakinan diri siswa. d. Terbuka dan saling mempercayai, yaitu sikap terbuka dan percaya guru dalam berkomunikasi dengan siswa untuk memotivasi belajar. e. Mendengar aktif, yaitu kemampuan guru mendengarkan siswa dengan sabar. f. Mendorong optimisme, yaitu guru mendorong anak berpikir penuh harapan dan positif. g. Proporsional, yaitu merespon sesuatu sesuai dengan ukurannya, tidak melibatkan emosi tetapi lebih melibatkan kebijaksanaan. h. Tidak menghakimi, yaitu mampu berkomunikasi dengan lebih banyak menilai sisi positif anak dibandingkan sisi negatifnya. 2. Variabel Terikat Motivasi Belajar a. Memperhatikan materi adalah siswa memberikan perhatian penuh pada materi yang diajarkan oleh guru. b. Ketekunan dalam belajar adalah siswa tekun didalam belajar. c. Ketertarikan dalam belajar yaitu adanya rasa tertarik siswa dalam belajar. d. Keseringan belajar adalah adanya sikap siswa yang rajin belajar dan terus menerus belajar. e. Komitmen dalam menyelesaikan tugas-tugas yaitu siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan tidak berhenti sebelum selesai. f. Semangat dalam belajar adalah siswa bergairah dan bersemangat dalam belajar. g. Kehadiran adalah tingkat kehadiran siswa di sekolah. Universitas Sumatera Utara

I.10 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antar Pribadi Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Guru BP Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 7 Medan)

0 61 128

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Hubungan kedisiplinan guru dengan motivasi belajar siswa di MA Darunnajah Cipinang Bogor

0 26 64

Peran komunikasi guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Islam Baidhaul Ahkam Tangerang

0 9 72

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 0 6

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 1 12

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 0 30