responden yang kurang tekun belajar di sekolah, 40 responden yang tekun belajar di sekolah, dan 1 responden yang sangat tekun belajar di sekolah.
Selanjutnya dari 26 responden yang menyatakan bahwa guru kurang antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan; terdapat 7
responden yang kurang tekun belajar di sekolah, 18 responden yang tekun belajar di sekolah, dan 1 responden yang sangat tekun belajar di sekolah. Selanjutnya dari
4 responden yang menyatakan bahwa guru tidak antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan; terdapat 2 responden yang kurang tekun
belajar di sekolah, 1 responden yang tekun belajar di sekolah, dan 1 responden yang sangat tekun belajar di sekolah. Selanjutnya dari 4 responden yang
menyatakan bahwa guru sangat antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan; terdapat 3 responden yang tekun belajar di sekolah
dan 1 responden yang sangat tekun belajar di sekolah. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 71.3
responden mengatakan bahwa guru antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan sehingga membuat siswa tekun belajar di sekolah.
Jadi, terdapat hubungan antara keantusiasan mendengarkan saat siswa menceritakan permasalahan dengan ketekunan siswa belajar di sekolah.
4.4 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus Spearman Rho Koefisien. Spearman Rho Koefisien adalah metode
yang menganalisis data dan melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford, yaitu sebagai berikut:
≤ 0.20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali
0.20 – 0.39 = hubungan rendah tapi pasti
0.40 – 0.70 = hubungan yang cukup berarti
0.71 – 0.90 = hubungan yang tinggi; kuat
≥ 0.90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan
Dimana hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Ho: Tidak terdapat hubungan antara komunikasi positif guru dengan motivasi
belajar siswa SMP Negeri 29 Medan. Ha:
Terdapat hubungan antara komunikasi positif guru dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri 29 Medan.
Tabel 4.48 Hasil Uji Spearman Rho Corelations
Komunikasi Positif Guru
Motivasi Siswa SMP
Negeri 29 Medan
Spearman’s rho
Komunikasi Positif Guru
Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
1.000 87
.378 .000
87
Motivasi Belajar Siswa
SMP Negeri 29 Medan
Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
.378 .000
87 1.000
87
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Uraian : 1.
Dari tabel diketahui bahwa nilai korelasi r = 0.378 dan signifikansi = 0.000
Disini diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0.000 ⍺ 0.05. Dengan
demikian maka hubungan antara variabel x dan variabel y sebesar 0.378 secara statistik dan dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian, maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yakni terdapat hubungan antara komunikasi positif guru dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri 29 Medan.
2. Data korelasi pada tabel diatas 0.01 diartikan sebagai tingkat kesalahan
pada penelitian ini. Standar tingkat kesalahan yang telah ditetapkan hingga 0.05. Untuk tanda 2 bintang dibawah tabel tersebut, menyatakan
signifikan pada tingkat signifikansi 1 probabilitasnya hubungannya sangat tinggi.
Universitas Sumatera Utara
3. Pada hasil analisis Spearman’s rho diatas, terdapat angka .378 yang
diartikan sebagai 0.378 dan angka tersebut merupakan angka koefisien korelasi. Berdasarkan skala Guilford angka tersebut menunjukkan
“hubungan rendah tapi pasti” karena terdapat pada interval 0.20 – 0.39. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
rendah tapi pasti antara komunikasi positif guru dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri 29 Medan.
4.5 Pembahasan